Luar Negeri

Rusia Bebaskan Pajak Bagi PNS dan Tentara yang Bergabung dengan Pasukan Militer di Ukraina

Hal itu sebagai upaya terbaru Rusia untuk mendorong dukungan bagi kampanye militer melawan Ukarina yang telah mengalami banyak kemunduran.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
AFP/Alexander NEMENOV
Pasukan Rusia berpatroli di sepanjang jalan Kota Mariupol, Ukraina pada Selasa (12/4/2022) 

Rusia Bebaskan Pajak Bagi PNS dan Tentara yang Bergabung dengan Pasukan Militer di Ukraina

SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Pemerintah Rusia telah mengumumkan bahwa tentara dan pegawai negeri yang dikerahkan untuk berperang di Ukraina akan dibebaskan dari pajak penghasilan.

Hal itu sebagai upaya terbaru Rusia untuk mendorong dukungan bagi kampanye militer melawan Ukarina yang telah mengalami banyak kemunduran dan kekalahan.

Dikutip dari Al Jazeera, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov pada Jumat (30/12/2022) hal tersebut dikecualikan sebagaimana yang terkandung dalam undang-undang anti-korupsi.

Prajurit, polisi, anggota dinas keamanan, dan pegawai negeri lainnya yang bertugas di empat wilayah Ukraina tidak lagi harus memberikan informasi tentang pendapatan, pengeluaran, dan aset mereka.

Pasukan Rusia di Ukraina juga memiliki hak, untuk menerima hadiah jika itu bersifat kemanusiaan dan diterima sebagai bagian dari apa yang disebut Rusia sebagai operasi militer khusus di Ukraina. 

Keringanan pajak juga berlaku untuk orang terdekat dan anak-anak mereka hingga 24 Februari 2022 – sebuah tanggal dimana Rusia pertama kali meluncurkan invasi ke Ukraina.

The Moscow Times  melaporkan, bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani sebuah dekrit pada Kamis (29/12/2022).

Di mana dalam dekrit tersebut menghapus persyaratan bagi pejabat pemerintah untuk mengungkapkan pengembalian pajak penghasilan mereka selama perang Rusia di Ukraina.

Sebelum keputusan tersebut, undang-undang Rusia mewajibkan pegawai negeri untuk secara terbuka mengungkapkan pengembalian pajak penghasilan untuk diri mereka sendiri dan anggota keluarga dekat mereka dalam upaya untuk mengurangi korupsi yang mewabah. 

Perwira militer juga diminta untuk mengungkapkan pengembalian pajak mereka saat diangkat atau diberhentikan.

Dekrit itu juga membebaskan tentara yang berperang di Ukraina serta anggota dinas keamanan dari mengeluarkan pengembalian pajak mereka.

Serta pejabat yang telah melakukan perjalanan ke wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia untuk bekerja.

Kremlin telah meluncurkan serangkaian insentif bagi warga Rusia yang berperang di Ukraina, menawarkan bonus uang tunai dan menjanjikan bantuan keuangan kepada keluarga jika terjadi kematian atau cedera pada mereka.

Awal pekan ini, diumumkan bahwa tentara Rusia yang bertempur di Ukraina dapat membekukan sperma mereka secara gratis di cryobank.

Berita bahwa Rusia akan mendanai pembekuan sperma untuk angkatan bersenjatanya mengikuti laporan pada bulan Oktober bahwa permintaan pembekuan sperma telah meningkat setelah Putin mengumumkan mobilisasi parsial untuk menyalurkan lebih banyak pasukan guna mendukung perang Moskow.

Gerakan mobilisasi Moskow telah mendorong ratusan ribu orang Rusia meninggalkan negara itu untuk menghindari wajib militer.

Ribuan warga Ukraina juga melarikan diri untuk menghindari bergabung dalam perang, kantor berita DPA Jerman melaporkan pada Jumat.

DPA mengatakan bahwa hampir 12.000 orang ditangkap saat mencoba melintasi perbatasan secara ilegal, menuju ke arah negara-negara Barat.

Mengutip pasukan perbatasan Ukraina, kantor berita itu mengatakan 15 orang tewas ketika mencoba melarikan diri dari Rusia untuk menghindari dinas militer.

Termasuk dua dilaporkan mati beku di Pegunungan Carpathian dalam perjalanan mereka ke Rumania.

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov mengatakan bahwa, mengingat tingkat kerugian peralatan dan pasukan Rusia di Ukraina, tentara Moskow membutuhkan setidaknya lima tahun untuk memulihkan kekuatan perang mereka.

“Menurut intelijen NATO, Rusia kehilangan banyak tank, artileri, pengangkut personel lapis baja, dan tentara,” kata Reznikov seperti dikutip oleh media Ukrainska Pravda.

“Angkatan bersenjata reguler Federasi Rusia dapat dipulihkan paling cepat dalam lima tahun, mungkin tidak selama 10 tahun,” katanya.

Reznikov tidak memberikan perincian tentang angkatan bersenjata Ukraina, tetapi Rusia telah menderita kerugian besar sejak perang dimulai pada Februari.

Jenderal Amerika Serikat, Mark Milley memperkirakan bahwa sekitar 100.000 tentara Rusia telah terbunuh atau terluka sejak invasi pada bulan Februari. 

Dia mengatakan angkatan bersenjata Kyiv "mungkin" mengalami tingkat korban yang sama.  (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved