Internasional

Pertempuran Sengit Terus Berlanjut di Bakhmut, 8.000 Warga Ukraina Menolak Mengungsi

Pertempuran sengit terus berlanjut di garis depan timur Kota Bakhmut, Ukraina antara pasukan Rusia dan Ukraina.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Anatolii STEPANOV
Pasukan Ukraina meluncurkan serangan roket berganda BM-21 'Grad' ke arah posisi tentara Rusia di garis depan Bakhmut, wilayah Donetsk, Minggu (27/11/2022) malam. 

SERAMBINEWS.COM, BAKHMUT - Pertempuran sengit terus berlanjut di garis depan timur Kota Bakhmut, Ukraina antara pasukan Rusia dan Ukraina.

Seorang wartawan AFP di kota timur Bakhmut menyaksikan penembakan hebat tersebut pada Selasa (17/01/2023).

Di luar kota, tentara Ukraina menggali parit baru, saat tank dan kendaraan lapis baja melintas.

“Ini seperti Verdun di luar sana,” kata Ivan, seorang pengemudi ambulans militer, mengacu pada pertempuran Perang Dunia I yang terkenal.

Bahkan ketika ledakan bergema di jalan-jalan Bakhmut, para relawan sibuk menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi warga lokal.

Sekitar 8.000 warga yang masih tinggal di kota, banyak yang tidak memiliki listrik atau gas tetapi menolak rekomendasi untuk mengungsi.

Baca juga: Perang Rusia Ukraina: Ledakan Terdengar di Ibu Kota Kiev, Jaringan Listrik Hancur

Di antara mereka, Tetyana Starkova (67) yang membawa secangkir teh panas di pusat kemanusiaan yang sibuk.

Di mana kelompok Baptis menyanyikan lagu-lagu religi dan penduduk mengisi baterai telepon dan menghangatkan diri dengan kompor.

“Kami duduk di sini selagi hangat, lalu kami pulang dan berlindung di bawah selimut,” katanya.

Di dekatnya, ketidakpastian masih melingkupi nasib kota Soledar yang dilanda perang yang diklaim telah direbut Rusia.

Merebut Soledar dapat meningkatkan posisi pasukan Rusia yang telah menjadi target utama sejak Oktober 2022, persimpangan transportasi terdekat di Bakhmut.

Kedua belah pihak telah mengakui kerugian besar dalam pertempuran untuk kota itu.

Baca juga: Perdana Menteri Jepang Klaim, Asia Timur Akan Menjadi Ukraina Berikutnya, Tuduh China Makin Agresif

Seorang juru bicara militer Ukraina mengatakan Selasa bahwa pertempuran sedang berlangsung.

Wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko, mengatakan dua orang tewas dalam penembakan Rusia di wilayah selatan Mykolaiv dan Kherson.

Dia juga mengatakan dua warga sipil tewas di Donetsk, wilayah timur yang menjadi pusat pertempuran baru-baru ini.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved