MBKM
Dukung Program MBKM, Unimal dan Serambi Indonesia Jalin Kerja Sama
Kampus yang tidak kreatif membangun kerja sama akan semakin tertinggal di era disrupsi dan interkoneksi seperti saat ini.
Penulis: Subur Dani | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebagai upaya penguatan program pendidikan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM), Universitas Malikussaleh menjalin kerja sama dengan Harian Serambi Indonesia.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama dalam pertemuan di Kantor Serambi Indonesia, Jumat (20/1/2022).
Pada pertemuan tersebut hadir dari pihak Unimal adalah Teuku Kemal Fasya selaku Kepala UPT Bahasa, Kehumasan, dan Penerbitan Unimal, Ketua Jurusan Ilmu Politik dan Komunikasi, Bobby Rahman, dan Kabid Penerbitan UPT BKP, Dedi Fariadi.
Adapun dari pihak Serambi yang hadir adalah Pemimpin Perusahaan, Mohd Din, Wakil Pemimpin Perusahaan, Firdaus Darwis, News Manager, Bukhari M Ali, dan Manager Promosi, M Jafar.
Menurut Teuku Kemal Fasya, di era program MBKM yang dijalankan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang telah berlangsung sejak tahun 2020, perguruan tinggi diminta untuk lebih kreatif dalam membangun kerja sama dengan berbagai pihak.
Saat ini, katanya, pusat keunggulan ditunjukkan dengan kemampuan membangun kerja sama, bukan hanya dengan lembaga pendidikan lain, baik dalam luar negeri, pemerintah, tapi juga dengan pihak swasta dan industri.
“Kampus yang tidak kreatif membangun kerja sama akan semakin tertinggal di era disrupsi dan interkoneksi seperti saat ini,” ujar Kemal.
Saat ini program MBKM membuka ruang kemitraan dengan pelbagai pihak misalnya untuk program magang mandiri, praktisi mengajar, On Job Training (OJT) terutama untuk mahasiswa ilmu komunikasi, pelatihan jurnalistik, dan kesempatan bagi dosen di Unimal sebagai narasumber pakar.
Sementara Pemimpin Perusahaan Serambi, Mohd Din, mengatakan bahwa saat ini dunia pers sendiri juga mengalami banyak perubahan dan harus melakukan transformasi jika ingin bertahan.
“Lembaga pers juga melakukan banyak proses adaptasi dan resiliensi, dengan menciptakan model industri multiplatform sehingga tetap bisa survive dengan perubahan makna jurnalisme di tengah masyarakat,” katanya.(*)
Baca juga: Nuzuli Fitriadi, Direktur Politeknik Aceh Selatan Periode 2023-2027
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.