Berita Subulussalam
Gajah Liar Kembali Masuk Kebun di Subulussalam, Rusak Tanaman Kelapa Sawit Warga
Para petani di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam kembali dibuat resah oleh kawanan gajah liar yang masuk ke areal perkebunan mereka
Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Para petani di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam kembali dibuat resah oleh kawanan gajah liar yang masuk ke areal perkebunan mereka.
"Gajah liar yang muncul dalam beberapa hari terakhir itu masuk dan merusak tanaman kelapa sawit milik petani di Kecamatan Sultan Daulat," kata Andong Maha, Jumat (27/1/2023).
Lokasi yang didatangi gajah liar yakni areal perkebunan masyarakat Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Areal tersebut berbatasan dengan Desa Kapa Seusak, Kecamatan Trumon Timur, Aceh Selatan sehingga kebun warga di sana juga terancam jadi sasaran hewan dilindungi itu.
Andong mengaku jika gajah liar itu telah masuk beberapa pekan lalu dan kembali datang dalam minggu ini.
Baca juga: Atasi Gangguan Gajah, Keuchik Harap BKSDA Pindahkan Gajah Jinak di CRU Serbajadi Ke Seumanah Jaya
Gajah itu bahkan datang pada sore hari dan mengabaikan warga atau petani yang ada di sekitarnya.
Seperti kejadian pada Kamis (26/1/2023) kemarin, beberapa warga sempat merekam gahah yang masuk ke areal perkebunan di Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Andong mengaku hingga kini gajah masih terus keluar masuk ke areal perkebunan masyarakat di Desa Bawan, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Aksi kawanan gajah liar itu meresahkan masyarakat lantaran memangsa tanaman kelapa sawit termasuk pernah beberapa kali merusak gubuk pekerja, sebagaimana disampaikan salah seorang pemilik kebun, Rasumin Pohan, kepada Serambinews.com, Minggu (29/5/2022) lalu.
Kala itu puluhan batang tanaman kelapa sawit milik Rasumin digasak setiap malam oleh kawanan hewan berbelalai panjang tersebut.
Baca juga: Ular Piton Melintas di Jalan Desa Pada Malam Hari di Bireuen
Bahkan menurut Rasumin, setiap malam ada 40-50 an batang tanaman kelapa sawit yang tekah berbuah pasir dimangsa gajah saat peristiwa Mei 2022 lalu.
Warga mengakui khawatir jika tidak ada tindakan dari pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) tanaman kelapa sawitnya yang sudah berbuah pasir terancam habis.
Dikatakan, ada juga warga yang memiliki kebun jadi sasaran gajah liar sehingga dua hektar tanaman kelapa sawitnya ludes.
Atas kondisi ini, petani mengingatkan pihak BKSDA segera bertindak menghalau gajah liar tersebut sebelum banyak petani jadi korban.
Baca juga: Pengakuan Korban, Boat yang Terbalik di Lhokseumawe Baru Dipeusijuk, Ada 12 Orang di Dalamnya
Tertibkan Aset Pemko Subulussalam, HRB Minta Sekda Siapkan Regulasi untuk Dilelang |
![]() |
---|
Bangun Batalyon Ketahanan Pangan, Pemko Subulussalam Siapkan 40 Ha Lahan |
![]() |
---|
Sempat Tutup karena Kebakaran, Besok SPBU Oyon di Subulussalam Kembali Beroperasi |
![]() |
---|
HRB Angkat Putra Sultan Daulat Awaluddin Jadi Plt Kadis Perhubungan Kota Subulussalam |
![]() |
---|
Ketua HUDA Jumpai Wali Kota Subulussalam, Abiya Apresiasi HRB Plot Rp 8 Miliar untuk Penguatan Dayah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.