Berita Aceh Selatan
Terungkap Penyebab Harimau Sumatera Kerap Serang Manusia, Diduga Terinfeksi CVD
"Jika terkena virus itu, secara umum membuat harimau menjadi tidak takut pada manusia,” ulasnya.
Penulis: Ilhami Syahputra | Editor: Saifullah
Laporan Ilhami Syahputra | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM,TAPAKTUAN – Kasus Harimau Sumatera menyerang manusia mulai sering terjadi di Aceh.
Kasus teranyar terjadi di Aceh Selatan yang menyebabkan ayah dan anak harus menjalani perawatan di rumah sakit usai diserang satwa dilindungi tersebut.
Normalnya, harimau akan menghindar jika berpapasan dengan manusia.
Namun, perkembangan belakangan ini justru sebaliknya.
Di mana harimau tidak takut lagi dengan manusia, bahkan pada situasi tertentu agresif menyerang manusia.
Terkait fenomena ini, Tim Medis BKSDA Aceh mencoba mencari pemicunya.
Menurut salah seorang anggota Tim Medis BKSDA Aceh, drh Anhar Lubis, harimau tersebut kemungkinan dicurigai mengalami gejala Canine Distemper Virus (CDV).
"Jika terkena virus itu, secara umum membuat harimau menjadi tidak takut pada manusia,” ulasnya.
“Ini tidak biasa terjadi, karena biasanya harimau cenderung menghindar bila bertemu manusia," jelasnya.
Namun untuk membuktikan hal tersebut negatif atau positif, pihaknya sudah mengambil sempel untuk dilakukan uji laboratorium
"Kita sudah mengambil sampel untuk pemeriksaan laboratorium, kemungkinan dalam dua minggu hasilnya sudah keluar," tukasnya.
Pemeriksaan kesehatan
Sementara itu, Harimau Sumatera yang masuk perangkap dipasang oleh tim gabungan yang terdiri BKSDA, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah VI, FKL, WCS, dan TNI/Polri di Simpali, Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan pada Sabtu (4/2/2023), kini menjalani pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim medis dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh-FKL.
Pemeriksaan kesehatan tersebut dilakukan di Kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTN) Wil I Tapaktuan, Minggu (5/2/2023).
Ada pun tim medis itu terdiri dari drh Rosa Rika Wahyuni, drh Anhar Lubis, drh Mahmudi, drh Zulius Zulkifli, dan drh Muhammad Agung Tanjung.
Tim medis BKSDA Aceh, drh Rosa Rika Wahyuni mengatakan, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, Harimau Sumatera yang terperangkap tersebut berkelamin betina dengan umur lebih kurang 3 sampai 4 tahun dan berat 51 kg.
Secara umum kondisinya stabil, namun harimau tersebut mengalami beberapa luka yang diduga akibat terkena benda tajam.
Yakni sebanyak empat titik sehingga dilakukan debridement atau pengangkatan jaringan kulit mati (nekrotik) yang terinfeksi untuk membantu penyembuhan luka," paparnya, Minggu (5/2/2023).
Rosa menyebutkan, luka yang dialami harimau itu panjangnya sekitar 7 sampai 12 centimeter, dengan dalam satu sampai lima centimeter.
"Ada pun empat luka yang ditangani tersebut yakni di punggung, pipi kiri, rahang dan kepala, dengan penanganan yang dilakukan tim medis selama tiga jam lebih," jelasnya.
Luka pada tubuh satwa dilindungi tersebut diperkirakan akan sembuh dalam dua pecan ke depan.(*)
Harimau Sumatera
harimau serang manusia
CVD
Canine Distemper Virus (CDV)
BKSDA Aceh
Aceh Selatan
Serambi Indonesia
Serambinews.com
41 Pejabat Dilantik, Bupati Aceh Selatan: ASN Harus Melayani, Bukan Dilayani |
![]() |
---|
Helikopter Water Bombing Mulai Beroperasi Padamkan Karhutla di Bakongan Aceh Selatan |
![]() |
---|
Bantu Penanganan Karhutla, Pemkab Aceh Selatan Sampaikan Terima Kasih kepada Bupati Aceh Barat |
![]() |
---|
Satgas Karhutla Bagikan Masker untuk Warga dan Pelajar di Aceh Selatan |
![]() |
---|
Karhutla di Aceh Selatan Dekati Kawasan TNGL, Satgas Minta Bantuan Water Bombing BNPB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.