Breaking News

Video

VIDEO Konflik Gajah Manusia di Aceh hingga Renggut Korban Jiwa, Ini Solusinya

Konflik antara gajah dan manusia di berbagai daerah kerap terjadi, satu diantaranya di Ujung Barat Indonesia, yakni Aceh.

Editor: Teuku Fauzan

SERAMBINEWS.COM - Konflik antara gajah dan manusia di berbagai daerah kerap terjadi, satu diantaranya di Ujung Barat Indonesia, yakni Aceh.

Kawanan gajah liar ini tak tanggung-tanggung menghancurkan perkebunan warga, bahkan hingga menelan korban jiwa di Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Pidie, Minggu (12/2/2023).

Fitriani (45) ditemukan meninggal dunia di kebunnya dengan kondisi kepala terpisah dari tubuh sekitar pukul 22.00 WIB.

Wanita yang bekerja sebagai petani di kebun itu meninggal diduga diamuk kawanan gajah liar.

Jauh sebelum kasus konflik gajah dan manusia ini terjadi, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr Afni Zulkifli sempat merespon soal satwa liar ini dan memberikan solusi untuk mengatasinya.

Pernyataan Afni Zulkifli membela hewan berbobot besar ini awalnya dilontarkannya usai merespon ancaman warga untuk membunuh gajah liar karena merusak kebun sawit di Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau beberapa waktu lalu.

Dikutip Serambinews.com dari akun TikTok miliknya @afni.z pada Selasa (14/2/2023), dalam unggahannya Afni Zulkifli memberikan solusi konflik gajah dan manusia.

Melalui video berdurasi dua menit sembilan detik itu, Afni berpesan kepada masyarakat atau para petani agar menanam tumbuhan asli yang tidak disukai oleh gajah.

Baca juga: Konflik Gajah Manusia di Aceh hingga Renggut Korban Jiwa, Ini Solusi dari Staf Ahli Menteri LHK RI

Adapun tumbuhan yang dimaksud adalah kopi dan jeruk, tumbuhan ini sebaiknya ditanam sebagai pagar pembatas di wilayah perkebunan agar gajah tidak masuk.

Tanaman kopi dan jeruk dinilai sebagai tumbuhan yang tidak disukai gajah karena memiliki aroma khas sehingga gajah tidak mau masuk ke wilayah perkebunan.

Tak hanya itu, Afni mengatakan peran pemerintah atau pihak terkait juga sudah berusaha maksimal untuk membantu mengatasi konflik gajah dan manusia.

Satu diantaranya adalah membangun terowongan perlintasan gajah di jalan tol Pekanbaru Riau, cara ini digunakan agar tidak mengganggu pelintasan salah satu satwa yang dilindungi, yaitu gajah.

diupayakan oleh pihak BKSDA adalah meletakkan GPS pada gajah.

Cara ini dilakukan apabila gajah suatu saat mendekati kawasan perkebunan atau pemukiman warga, pihak BKSDA sudah mengantisipasi.

Terakhir Afni mengingatkan, bahwa gajah merupakan hewan yang juga diciptakan untuk hadir di bumi.

Untuk itu, manusia yang memiliki akal harusnya mau berbagi ruang hidup dengan satwa yang dilindungi ini.(*)

Host: Suhiya Zahrati
Narator: Ilham

Baca juga: Update Wanita Tangse Meninggal Diserang Kawanan Gajah Liar, Ini Alasan Pasutri Itu Tinggal di Kebun

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved