Berita Viral

Tak Restui Pemuda India,Kakak Kandung Ungkap Calon Suami Syarifah: Nikahnya Habis Lebaran Idul Fitri

Keluarga calon kedua mempelai ini telah mengatur jadwal penikahan mereka, yang diperkirakan akan dilangsungkan usai Lebaran Idul Fitri 2023.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Yeni Hardika
Kolase Serambinews.com/Instagram/Istimewa
Potret Syarifah Haerunnisa (24) warga Desa Watangrumpia, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan yang menolak lamaran WNA asal India, Asib Ali Bhore (24). 

Kasihan itu bertambah ketika dia menyaksikan tangan Asib diiris-iris hingga mengeluarkan darah.

“Saya punya bukti kalau dia itu ingiris-ngiris tangannya sampai berdarah-darah. Saya sebagai wanita kasihan. Makanya saya balas chat dia,” sebut Syarifah.

Terkait hubungan asmara dirinya dengan Asib yang sudah berlangsung selama satu tahun ini, Syarifah pun menjelaskan bagaimana hal itu bisa terjadi.

Terus terang, ia mengaku keinginannya untuk membalas chat dan intens berkomunikasi dengan pemuda India itu awalnya karena kasihan.

Apalagi, kata Syarifah, Asib sampai mengeluarkan ancaman mau bunuh diri ketika dia mau menghapus atau memblokir komunikasi.

“Mau engga mau harus saya jalani. Jujur saya tertekan selama satu tahun itu, di sisi lain saya gak bisa cerita sama orang tua, saya juga kasihan sama orang tua,” ucap gadis berusia 24 tahun ini.

Sehingga Asib Ali memutuskan ke Indonesia untuk mengejar cintanya.

Namun keluarga Syarifah menolak Asib sebagai menantunya, karena pertimbangan jarak antara dua keluarga yang berjauhan.

Bahkah pihak keluarga Syarifah tidak mengetahui lebih jauh seperti apa Asib Ali dan tradisi di keluarga Syarifa untuk tetap menjaga nasab dalam pernikahan.

Karena kejadian ini, ia mengaku banyak mendapat komentar negatif dari netizen.

Padahal, netizen sama sekali tak tahu masalah antara dirinya dan pemuda India bernama Asib Ali tersebut

"Orang-orang hanya menghakimi saya tanpa tau cerita sebenarnya," ucap Syarifah.

Ia mengaku, tertekan selama kasusnya viral di media sosial. "Jujur saya merasa tertekan," ucapnya.

Ia berharap, para netizen tidak keterlaluan dalam memberikan komentar.

"Tolong jangan cuman dengarkan satu pihak saja," ujar Nisa.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved