Berita Bireuen

Ratusan Warga Peudada Bireuen Gotong Royong Alihkan Aliran Air Krueng Peudada ke Waduk Hagu

Ratusan warga dari 15 desa di Peudada, Bireuen melaksanakan gotong royong massal di Krueng Peudada Bireuen yang tidak jauh dari Bendungan Irigasi Hagu

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Ratusan warga Peudada Bireuen, Minggu (5/3/2023), melakukan gotong royong membuat bendungan atau tebing menutup alur sungai yang sudah berpindah dan kembali ke alur semula mengarah ke irigasi Hagu. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Ratusan warga dari 15 desa di Peudada, Bireuen melaksanakan gotong royong massal di Krueng Peudada Bireuen yang tidak jauh dari Bendungan Irigasi Hagu.

Gotong royong tersebut mengalihkan alur sungai yang sudah berpindah alur dampak banjir besar sehingga air tidak lagi ke Bendungan Irigasi Hagu sehingga tidak ada air untuk dialirkan ke sawah di Peudada, Bireuen.

Gotong royong yang diawali dengan peusijuek dihadiri camat, para mukim, dan ratusan warga bahu membahu mengisi tanah dalam karung kemudian meletakkan pada bagian alur sungai berbentuk tebing.

Pekerjaan tradisional tersebut juga dibantu dua unit alat berat untuk membuat bendungan darurat agar air sungai bisa dialirkan ke Bendungan Hagu dan seterusnya ke ratusan hektare sawah yang saat ini sudah mengalami kekeringan.

Amatan Serambinews.com, sebagian warga memotong bambu, mengikat pada batang kelapa yang sudah ditancapkan.

Dua unit alat berat mengeruk sungai agar bisa dialihkan ke arah bendungan irigasi yang berjarak sekitar 1 kilometer, arah timur lokasi bendungan darurat tersebut.

Sebagian warga mengisi tanah dalam karung, sebagian membantu alat berat mengarahkan pengerukan.

Tanah yang sudah diisi dalam karung dibawa alat berat dan diletakkan pada bagian yang telah dibentuk seperti tebing penahan. 

Satu unit alat berat lainnya bertugas melakukan pengerukan sungai dan menutup secara perlahan alur sungai.

“Kalau tidak diletakkan tanah berisi karung dipastikan saat air sungai dialihkan bendungan darurat akan jebol dan air ke bendungan irigasi tidak sampai,” ujar Nasruddin selaku Keujruen Blang Peudada, Bireuen.

Camat Peudada Bireuen, Erry Seprinaldi, SSTP, SSos, MSi yang sejak pagi bersama warga di lokasi gotong royong mengatakan, kegiatan tersebut kesepakatan bersama membuat bendungan darurat dengan tujuan alur sungai yang sudah berpindah dampak banjir berada di posisi semula sebelum ditangani secara permanen tahun ini.

Pekerjaan dilakukan bersama dengan tujuan air ke bendungan irigasi cepat masuk dan cepat dialirkan ke sawah yang sudah mulai kekeringan.

Camat memperkirakan pekerjaan gotong royong bersama selesai satu hari dan malamnya diharapkan air dapat dialirkan kembali ke sawah yang saat ini sudah mengalami kekeringan.

Seperti diberitakan sebelumnya, sumber air Irigasi Hagu untuk mengairi sekitar 5.000 hektare,sawah berasal dari Krueng Peudada.

Musibah banjir yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan alur sungai berpindah sehingga air tidak mengalir lagi ke Waduk Hagu.

Selain itu, waduk juga rusak berat, dampak banjir besar tersebut. Sejak saat itu, ribuan petani yang menggantungkan harapan dari Waduk Hagu mulai kesulitan air.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved