Kematian Mawartih Dokter Paru di Nabire Disebut Janggal, Banyak Luka Lebam dan Tulang Rusuk Patah

Keluarga dari dr Mawartih Susanti menyebut adanya kejanggalan terkait kematian dokter paru di Nabire itu.

Editor: Faisal Zamzami
sehatnegeriku.kemekes.go.id
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin didampingi Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Arianti Anaya melayat ke rumah duka mendiang dr. Mawartih Susanty, Sp.P., biasa dipanggil dr. Mawar, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/3) sebagai bentuk penghormatan terhadap dedikasi almarhumah. 

SERAMBINEWS.COM - Seorang dokter paru bernama Mawartih Susanti ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di perumahan dokter, Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah.

Keluarga dari dr Mawartih Susanti menyebut adanya kejanggalan terkait kematian dokter paru di Nabire itu.

Sebab, saat ditemukan meninggal, di tubuh dokter MS terdapat luka lebam dan punggung membiru.

Kematian dr. Mawartih Susanty, SpP di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah mendapat sorotan publik setelah pihak keluarga menyatakan bahwa Mawartih meninggal dalam kondisi tidak wajar.

Mawartih yang berstatus sebagai dokter spesialis paru satu-satunya di Nabire ditemukan meninggal di rumah dinasnya di daerah RSUD Siriwi, Nabire pada Kamis (9/3/2023) lalu.

Kejanggalan kematian Mawartih diungkapkan oleh ibunda dr Mawar, Martawara ketika ditemui di rumah duka di Jl Mannuruki 2, Kota Makassar, Selasa (14/3/2023).

Menurut dia, kematian anak ketiganya tak wajar.

"Ada banyak luka lebam di dada anak saya. Tulang rusuknya dan pergelangan tangannya patah. Berdasarkan foto-foto dan bukti dari kedokteran yang diberikan kepada kami," katanya.

Dilansir dari Tribun, jenazahnya kemudian diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat (10/3/2023) untuk dilakukan otopsi di RS Bhayangkara Makassar.

Mawartih lalu dimakamkan di Pekuburan Panaikang pada Senin (13/3/2023) setelah Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melayat ke rumah duka di Kecamatan Tamalate, Makassar.

Baca juga: Bangun Tidur Istri Syok Suami Bersimbah Darah, Wajah Luka Disabet Sajam, Tewas saat Dibawa ke RS

 Meninggal dalam kondisi mulut berbusa

Kepergian dr. Mawartih dipenuhi tanda tanya lantaran ia ditemukan dalam kondisi mulut mengeluarkan busa dan ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu kerabat yang menghadiri persemayaman dr. Mawartih di rumah duka pada Senin (13/3/2023).

"Kalau dari fotonya memang ada tanda-tanda (kekerasan), nanti hasil otopsi yang ungkapkan," ujar salah satu kerabat dilansir dari Tribun.

Sementara itu, Mayor Inf. Sermon yang bertindak sebagai perwakilan keluarga juga menemukan kejanggalan di balik kematian dr. Mawartih.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved