Pria India

Habis Kesabaran, Asib Ali Resmi Laporkan Syarifah Haerunnisa ke Polda Metro Jaya, Ini Kasusnya

Habis kesabaran, akhirnya Asib Ali resmi melaporkan Syarifah Haerunnisa ke Polda Metro Jaya pada Jumat (24/3/2023), ini kasusnya.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
YouTube Akash bule pakistan
Habis kesabaran, akhirnya Asib Ali resmi melaporkan Syarifah Haerunnisa ke Polda Metro Jaya pada Jumat (24/3/2023), ini kasusnya. 

SERAMBINEWS.COM - Habis kesabaran, akhirnya Asib Ali resmi melaporkan Syarifah Haerunnisa ke Polda Metro Jaya, ini kasusnya.

Diketahui pria asal India, Asib Ali bersama pengacara dan Akash Ellahi sekeluarga mendatangi Polda Metro Jaya pada Jumat (24/3/2023).

Pihaknya melaporkan tergugat Syarifah Haerunnisa atas kasus pencemaran nama baik terhadap Asib Ali.

"Dari kemarin gak pengen mau sih aku ikut campur dalam hal hukum, soal saya mau fokus ke kerja lain," kata Akash dikutip dari kanal YouTube Akash bule pakistan, Minggu (26/3/2023).

"Tapi sekarang saya tanggung jawab untuk translate dia," tambahnya.

 

 

Usai melaporkan Syarifah, tim pengacara Junifer Dame Panjaitan & Partners kemudian menunjukkan bukti diterimanya laporan polisi dari Asib Ali.

"Terima kasih atas semua atensinya, hari ini kami sudah memberikan bukti adanya diterimanya laporan kami bahwa adanya pencemaran nama baik dan atau fitnah," kata Junifer.

"Di mana saudara Syarifah Haerunnisa yang sudah kami undang untuk somasi, tetapi malah challenges kita, ya ini tanda bukti kita," tambahnya.

Baca juga: Makin Panas, Asib Ali Gaet Pengacara Hadapi Syarifah usai ke Bareskrim, Berikut Pernyataannya

Pihaknya mengaku sudah memberikan win win solution namun tidak ditampung oleh pihak Syarifah.

"Kita berbuat baik, belum tentu balasannya baik. Jadi kita memberikan win win solution tetapi tidak ditampung, lalu bagaimana. Let's see," kata Junifer.

Makin Panas, Asib Ali Gaet Pengacara Hadapi Syarifah

Diketahui baru-baru ini Syarifah Haerunnisa digandeng kuasa hukumnya datangi Bareskrim Mabes Polri dan Komnas Perempuan untuk berkonsultasi mengenai kasus Asib Ali.

Mendengar hal itu, pihak Asib Ali tidak tinggal diam.

Baca juga: Serius Buka Hati ke Asib Ali, Risma: Apa Salah Aku Jadi Obatnya dan Dia Jadi Obat Buat Aku

Tim pengacara dari Junifer Dame Panjaitan & Partners, Martin Lukas Simanjuntak menyampaikan pihak Ali berharap bisa dilindungi hak hukumnya.

"Dan juga kami punya kepentingan agar negara Indonesia ini citranya jangan sampai terlihat buruk di luar negeri," kata Martin dilihat Serambinews.com dari YouTube Akash bule pakistan, Kamis (9/3/2023).

"Karena Indonesia terkenal dengan adat istiadat dan peradaban yang baik, sopan dan selalu menjunjung tinggi moralitas," tambahnya.

Pengacara itu menjelaskan, Asib Ali datang ke Indonesia atas itikad baik dan juga rasa gentleman kepada Syarifah.

Baca juga: Terungkap, Risma yang Dekati Asib Ali Ternyata Sudah Menikah, Suaminya di Mana?

Selain itu, menurut pernyataan pengacara, Ali sudah mengirim sejumlah uang karena sudah diberi harapan oleh Syarifah untuk menjalin hubungan lebih lanjut.

"Ali diberikan harapan, ketika datang ke Indonesia dia bisa meminang menikahi secara resmi Syarifah," kata Martin.

"Inikan sebenarnya masalah perasaan ya, bukan masalah hukum," tambah pengacara itu.

Hal ini menjadi suatu persoalan ketika Asib Ali datang, justru diperlakukan tidak manusiawi dan masalahnya viral seperti beberapa waktu lalu.

Baca juga: Asib Ali Hindari Pertemuan Tertutup dengan Syarifah, Ternyata Ini Alasannya

Tanggapi soal ke Bareskrim dan Komnas Perempuan

Pengacara itu juga menanggapi terkait langkah yang diambil Syarifah dan kuasa hukumnya untuk datang ke Komnas Perempuan.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara tempat di mana Syarifah tinggal, sehingga apa yang perlu ditakuti.

"Apa ancamannya sehingga kita harus minta perlindungan (ke Komnas Perempuan)," kata Martin.

Selanjutnya mengenai konsultasi ke Bareskrim, menurutnya siapa yang harus dilaporkan dalam kasusnya Syarifah dan Ali, kemudian apa perbuatan hukum dan ancamannya.

"Karena di sini yang justru menjadi korban adalah Ali," kata Martin.

"Di mana korbannya sudah jauh-jauh datang dari India dan Arab Saudi hanya untuk menunjukkan keseriusannya meminang Syarifah, namun justru disia-siakan," tambahnya.

Baca juga: Hadapi Syarifah Haerunnisa, Asib Ali: Saya Punya Bukti, Kalau Mau Fight ya Udah

Menurut pengacara itu, memang kasus ini masalah perasaan, namun bila Syarifah tidak suka, jangan memberi harapan untuk melangsungkan suatu hubungan.

Tim Junifer Dame Panjaitan & Partners juga menanggapi tuduhan terhadap Ali yang katanya memaksa ingin bunuh diri, tudingan tersebut dianggap tidak benar.

Keterangan dari Ali menurut sang pengacara, karena keduanya saling cinta, mereka membuat suatu komitmen untuk menunjukkan rasa cintanya masing-masing.

"Mereka seperti bermain Romeo Juliet, Ali mengiris tangannya dan perempuan itu juga menurut keterangan dari klien kami, di jarinya entah di kanan atau di kiri, itu juga melakukan hal yang sama," kata Martin.

"Sehingga mereka dari kejauhan pada saat melakukan video call itu mengucap janji dengan sama-sama menyobek bagian daripada badannya," tambah pengacara Ali.

Dengan demikian, menurutnya tidak benar bila pernyataan yang beredar selama ini Syarifah dipaksa Ali berkomunikasi melalui WhatsApp.

Kemudian ada juga bukti yang menyatakan bahwa Syarifah justru beberapa kali meminta untuk ditransferkan sejumlah uang.

Dan uang itu diberikan Ali karena ingin menunjukkan bahwa yang bersangkutan punya itikad baik, serius dan sudah mapan serta siap untuk menikah.

"(Nominalnya) kalau diakumulasi dalam bentuk rupiah, itu sekitar 20 dan 30 juta. Ditransfernya menggunakan mata uang riyal," ungkap Martin.

Sementara Akash Ellahi, pria yang menyelamatkan Asib Ali menyampaikan kalau pria India itu kasih uang setelah berjanji untuk menikah.

"Sudah hampir setahun enam bulan jadi dia gak ingat berapa uang itu, tapi yang kira-kira dia ingat pernah kirim 5-6 ribu riyal untuk setahun lebih ini," ungkap Akash.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved