Piala Dunia U20
Tolak Israel di Piala Dunia U-20, Sekjen PDIP Singgung Potensi Bom dan Ancaman Keamanan
Tolak Israel di Piala Dunia U-20 Indonesia, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto singgung potensi bom dan ancaman keamanan.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Tolak Israel di Piala Dunia U-20 Indonesia, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto singgung potensi bom dan ancaman keamanan.
Selain persoalan kemanusiaan, sikap dua gubernur dari PDIP menolak Israel juga ada kaitannya dengan ancaman bahaya.
“Dan ada juga aspek-aspek lain yang terkait dengan keamanan," kata Hasto dikutip dari kanal YouTube CNN Indonesia, Selasa (28/3/2023).
Sebab ekstremisme gerakan anti-kemanusiaan dari Israel memunculkan suatu solidaritas, membangunkan semua pihak yang sudah lama tertidur terhadap persoalan yang sensitif ini.
"Maka atas dasar ini, muncul upaya-upaya yang juga mengancam suatu keamanan yang terjadi di Bali," ungkap Hasto.
"Pak Koster (Gubernur Bali) masih trauma dengan kejadian (bom) yang ada di Legian.
Dan ancaman-ancaman ini sebagai pemimpin beliau menerima masukan-masukan terhadap berbagai potensi eskalasi kedatangan Israel untuk merespon atas kekejaman di tepi barat.
Informasinya dari mana kita gak tahu, tetapi berbagai analisisnya kan seperti itu," tambahnya.
Baca juga: Tolak Israel di Piala Dunia U-20, Hasto Sentil soal Sikap FIFA ke Rusia Alasan Kemanusiaan
Sebagai kader partai, tidak hanya Koster dan Ganjar, pihaknya punya kesadaran ideologis dan historis.
"Apalagi kemudian setelah melihat berbagai dokumen-dokumen tentang konferensi Asia-Afrika yang sejak awal mendukung kemerdekaan Palestina," ungkap Hasto.
"Dan saya pribadi sudah melakukan lobi-lobi sejak Agustus yang lalu ke pemerintah untuk memberikan masukan, ada potensi bahaya terkait dengan kehadiran Israel ini," tambahnya.
Selanjutnya, situasi semakin diperburuk setelah teranyar Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich mengatakan bangsa Palestina itu tidak ada.
"Eropa Barat protes, Amerika protes, Vatikan protes. Kemudian kami melihat ada kecenderungan ini sebagai persoalan agama," ungkap Hasto.
"Padahal ini bukan persoalan agama, ini persoalan kemerdekaan sebagai hak segala bangsa," tambahnya.
Baca juga: Erick Thohir Terbang ke Zurich Temui Petinggi FIFA Terkait Polemik Israel di Piala Dunia U20
Dengan demikian, apa yang dilakukan Koster dan Ganjar menurutnya muncul dari kesatuan ideologi sebagai kader partai untuk menjaga marwah Indonesia.
"Tetapi di sisi lain tetap mencari jalan, karena kami percaya pak Jokowi mampu mencari suatu jalan tengah yang sangat baik," kata Hasto.
"Misalnya, pertandingan terkait Israel diadakan di Singapura.
Surat pak Koster itu sebenarnya kan tertutup, tetapi bocor. Berarti sudah kehendak dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kita respon dengan sebaik-baiknya," tambahnya.
Kemudian Sekjen PDIP itu juga menegaskan jangan sampai Indonesia hanya sebagai event organizer semata.
"Cita-cita membangun sepakbola itu jauh lebih penting daripada sekadar jadi event organizer sepakbola," tambahnya.
Baca juga: Buntut Penolakan Kehadiran Timnas Israel, FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20
Penolakan Dua Gubernur Berdampak Pembatalan Drawing, PDIP Menyadari Itu?
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, suatu sikap yang memerlukan kekokohan dalam prinsip akan membawa konsekuensi.
"Ya, itu bagian dari konsekuensi pilihan daripada ada apa-apa di Bali," kata Hasto.
Ketika mendapat informasi sedikit tentang potensi keamanan di Bali, pihaknya langsung bertindak waspada.
"Kita tidak memberikan toleransi nol persen sekalipun terkait dengan potensi-potensi yang bisa menyebabkan ada persoalan di Bali," kata Hasto.
"Karena Bali ini kan nilai-nilai kemanusiaan tumbuh menjadi tradisi kehidupan masyarakat Bali, ini yang dijaga pak Koster," tambahnya.
Baca juga: 9 Sanksi yang Akan Diterima PSSI Jika Indonesia Gagal Gelar Piala Dunia U20
Sentil soal Beda Sikap FIFA ke Rusia dan Israel
Tolak Israel di Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan di Indonesia, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyentil soal sikap FIFA ke Rusia dengan alasan kemanusiaan.
Sekjen PDIP itu menyampaikan, bila melihat konteks secara internasional, hal ini mengemuka justru karena dipicu oleh FIFA.
"Ketika menolak keterlibatan Rusia dengan alasan juga kemanusiaan hukum internasional," kata Hasto dikutip dari kanal YouTube CNN Indonesia, Selasa (28/3/2023).
Diketahui FIFA memberikan sanksi setelah Rusia melakukan invasi kepada Ukraina pada 28 Februari 2022 lalu.
Hingga kini, FIFA melarang Timnas Rusia tampil di Piala Dunia dan dianggap sebagai standar ganda.
Baca juga: FIFA Batalkan Drawing, Argentina Ajukan Diri Gantikan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023
Terlebih setelah Benjamin Netanyahu terpilih sebagai Perdana Menteri Israel tahun lalu, muncul satu kekuatan kelompok sayap kanan.
"Kekuatan kelompok sayap kanan kemudian menyadarkan kita Israel melanggar hukum-hukum internasional atas resolusi dewan keamanan PBB," ucap Hasto.
"Dan menyentuh aspek yang sangat fundamental dalam kehidupan kita yaitu kemanusiaan," tambahnya.
Sekjen PDIP itu juga menyampaikan, pihaknya mendukung seluruh gagasan Presiden Jokowi melalui Ketua Umum PSSI yang baru dalam mengangkat martabat bangsa melalui olahraga.
Bahkan berbagai upaya diakuinya dalam menghasilkan tim yang handal didukung sejak dini.
"Tetapi kemudian konteksnya, apa yang digambarkan sangat baik dengan pak Jokowi yang konsisten dengan keberhasilan di Asian Games, di tingkat praktik ditemukan persoalan baru," kata Hasto.
"Persoalan terkait dengan kemanusiaan,” tambahnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.