Breaking News

Video

Kisah Evakuasi Pelajar Indonesia di Sudan, Tempuh Perjalanan Darat 16 Jam hingga Jalur Laut 20 jam

Nila Angelina yang merupakan Wakil Ketua PPI bercerita harus menempuh perjalanan yang melelahkan saat dievakuasi oleh tim KBRI Khartoum.

Penulis: Muhammad Aziz | Editor: Ansari Hasyim

SERAMBINEWS.COM - Nila Angelina yang merupakan Wakil Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Sudan tidak menyangka perang saudara militer pecah di tengah bulan suci Ramadan.

Nila mengungkapkan tidak ada peringatan terlebih dahulu kepada warga sipil bahwa akan adanya gencatan senjata khususnya di Kota Khartoum (ibu kota Sudan).

Pelajar Indonesia di Sudan, kata Nila, mulanya hanya mengira kejadian ini hanya berlangsung sebentar.

Namun dugaannya keliru karena perang justru semakin mencekam bahkan listrik padam hingga toko-toko untuk kebutuhan hidup tutup.

Dirinya bercerita harus menempuh perjalanan yang melelahkan saat dievakuasi oleh tim KBRI Khartoum.

Nila mengarungi jalur darat 16 jam ke Kota Port Sudan dilanjutkan perjalanan jalur laut 20 jam.

Dia mengatakan perang militer tersebut membuat infrastruktur hancur karena dihantam rudal termasuk sebagian kampus International University of Africa (IUA).

Kata Nila, beruntung pelajar Indonesia yang tinggal di asrama selamat karena ditempatkan seluruhnya di aula universitas.

Nila berharap dapat kembali ke Sudan untuk menyelesaikan pendidikannya.

Sebagai mahasiswi semester akhir, dirinya ingin ada kepastian agar studinya dapat dilanjutkan melalui jalur online.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved