Mempertanyakan Kapan BSI Normal dan BCA Syariah yang Trending Sepekan di Banda Aceh
Pertanyaan kapan pelayanan BSI kembali normal ramai ditanyakan warganet di mesin pencarian, BCA Syariah pun trending sepekan ini di Banda Aceh.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS.COM - Pertanyaan kapan pelayanan Bank Syariah Indonesia atau BSI kembali normal ramai ditanyakan warganet di mesin pencarian, BCA Syariah pun trending sepekan ini di Banda Aceh.
Diketahui sejak down pada Senin (8/5/2023), nasabah BSI kelimpungan karena tidak bisa bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau transaksi bisnis yang sedang dijalankannya.
Khususnya para nasabah di Aceh, diketahui sejak diberlakukannya Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS), perbankan konvensional tidak dibolehkan lagi beroperasi di sini.
Baca juga: Tips Menabung Paling Mudah: Pelajar, Freelancer Milenial sampai Karyawan UMR Boleh Coba
Sementara di Aceh, BSI dan Bank Aceh Syariah adalah dua perbankan terbesar dengan jumlah nasabah terbanyak di provinsi paling ujung barat Indonesia ini.
Sehingga, bermasalah BSI membuat perekonomian di Aceh menjadi pincang karena kebanyakan masyarakat menyimpan uangnya di bank plat merah milik BUMN tersebut.
Perlahan Berangsur Pulih
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengklaim, sejak Selasa (9/5/2023), pihaknya telah berhasil melakukan normalisasi layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang.
Pada hari tersebut, menurutnya nasabah telah bisa melakukan transaksi di jaringan cabang dan ATM BSI yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kami akan terus memberikan informasi terkini sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan normal," ujar Hery dalam keterangannya, Kamis (11/5/2023) kemarin.
Baca juga: Pemerintah Aceh Sebut BSI Error Berdampak pada Perekonomian Rakyat
Baca juga: Tips Membangun Rumah Minimalis Impian Hemat Biaya, Milenial Harus Tahu Ini
Meski demikian, pantauan Serambinews.com di lapangan, nasabah hanya bisa menarik dananya di beberapa ATM dengan titik yang terbatas.
Hingga Kamis malam, secara bertahap layanan BSI Mobile juga sudah dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur dasar.
Kemudian hari ini, Perseroan terus melakukan monitoring dan proses normalisasi transaksi.
Normalisasi tersebut berdampak pada layanan BSI tidak bisa diakses sementara waktu yakni layanan di cabang, akses BSI Mobile maupun ATM di seluruh Indonesia.
Direktur Utama BSI itu menyampaikan, terkait dengan adanya serangan cyber, pada dasarnya BSI akan melakukan penelusuran atas hal tersebut.
"Hal tersebut perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik," ujar Hery.
"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu regulator maupun pemerintah," tambahnya.
Baca juga: Layanan BSI Error Sejak Senin Pagi, Erick Thohir Akui Ada Serangan Siber: Saya Pantau
Hery pun menegaskan komitmen BSI sebagai institusi perbankan untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan cyber, terutama demi kepentingan nasabah.
Pihaknya juga tidak henti-hentinya mengingatkan nasabah, untuk terus menjaga kewaspadaan.
Termasuk berhati-hati terhadap berbagai bentuk modus penipuan serta kejahatan digital yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.
"Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyaman ini dan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada BSI," tutupnya.
Baca juga: BSI Pastikan Penebusan BBM di Aceh Tetap Berjalan Lancar
Pemerintah Aceh Sebut BSI Error Berdampak pada Perekonomian Rakyat
pemerintah Aceh menanggapi gangguan pelayanan atau error Bank Syariah Indonesia (BSI) yang terjadi sejak Senin (8/5/2023).
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA mengaku gangguan tersebut berdampak besar terhadap aktivitas perekonomian masyarakat dan dunia usaha.
"Terkait gangguan layanan BSI, kita mengharapkan kepada pihak BSI untuk dapat segera menyelesaikan masalah ini," kata MTA, Kamis.
"Karena berdampak besar terhadap aktivitas perekonomian masyarakat dan dunia usaha," tambahnya.
Hal ini terjadi, terang MTA, karena selain menggunakan Bank Aceh Syariah (BAS), sebagian besar masyarakat dan dunia usaha di Aceh menggunakan BSI.
"Semoga hal ini dapat segera diselesaikan sebagai upaya pelayanan terbaik bagi masyarakat," harap dia.
Jubir Pemerintah Aceh meyakini, BSI saat ini pasti terus berbenah yang terbaik untuk nasabah.
"Kita doakan semoga BSI dapat cepat memulihkan kasus serius ini," pungkas MTA.
BCA Syariah Banda Aceh Trending
Sementara Bank Central Asia (BCA) Syariah trending dalam sepekan sejak bermasalahnya pelayanan BSI, khususnya di Banda Aceh.
Dilihat Serambinews.com dari Google Trends per Jumat (12/5/2023), kueri BCA Syariah berada di peringkat pertama pada kata kunci Banda Aceh.
Kueri BCA Syariah meningkat lebih dari 700 persen saat dimasukkan kata kunci Banda Aceh dalam sepekan ini.
Hal tersebut mengindikasikan adanya upaya para nasabah mencari bank alternatif atau bank pengganti BSI sebagai perbankan utama dalam bertransaksi.
Sementara dirangkum dari berbagai sumber, selain BSI, Bank Aceh Syariah dan BCA Syariah, sejumlah bank syariah masih berada di Aceh.
Di antaranya yakni Bank Muamalat, Maybank Syariah, Bukopin Syariah, Danamon Syariah, BTN Syariah, Bank Mega Syariah, CIMB Niaga Syariah dan Bank BTPN Syariah.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.