Ternyata Askab PSSI Bireuen Sudah Menjatuhkan Sanksi Skorsing kepada Ikhsan Aiyub,Pelaku Tekel Horor

Ternyata Askab PSSI Bireuen Sudah Menjatuhkan Sanksi Skorsing Kepada Ikhsan Aiyub,Pelaku Tekel Horor

SERAMBINEWS.COM - Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Bireuen ternyata sudah menjatuhkan sanksi skorsing (larangan bermain) kepada pesepakbola Ikhsan Aiyub.

Ikhsan Aiyub merupakan pemain yang melakukan tekel horor terhadap Akhirul Wadhan dalam laga Final Tarkam antara Putra Kuta Blang vs Remaja Muara Batu, Kamis (18/5/2023).

Tekel itu menyebabkan kaki Akhirul Wadhan patah. Kemungkinan mantan striker Persiraja ini absen hingga 1,5 tahun.

Dalam Surat Keputusan Nomor: 08 /SK/ASKAB-PSSI/2023, Askab PSSI Bireuen memutuskan perkara tindakan tidak terpuji terhadap wasit oleh Ikhsan Aiyub dan M Ali (pemain Leubu United).

Tindakan tidak terpuji itu terjadi pada Open Turnamen Sepak Bola HUT PSLS Lancok Tahun 2023 di Lapangan Bola Kaki Gampong Lancok, Kecamatan Kuala, Bireuen pada Senin, 26 Februari 2023.

Diktum pertama surat itu menyatakan, menjatuhkan sanksi larangan berpartisipasi sebagai pemain dalam turnamen/pertandingan sepakbola wilayah Kabupaten Bireuen selama 1 Tahun kepada saudara Ikhsan Aiyub dan M Ali.

“Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, tanggal 28 Februari 2023 s/d (dan berakhir) pada tanggal 27 Februari 2024, dengan catatan akan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya,” bunyi diktum kedua.

Surat itu ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Askab PSSI Bireuen, Ir H Saifuddin Muhammad dan Sardani SPd, dengan tebusan panitia pelaksana turnamen/pertandingan se-kabupaten Bireuen dan Ketua Asprov PSSI Aceh.

Pemain Liga 1 Kecam Pelaku Tekel Horor Pada Akhirul Wadhan

Pesepak bola profesional asal Aceh, Akhirul Wadhan mengalami cidera parah dalam laga Final Tarkam antara Putra Kuta Blang vs Remaja Muara Batu.

Akhirul Wadhan mengalami patah kaki saat bertanding di final laga tarkam, Kamis (18/5/2023) itu.

tekel horor dilakukan oleh pemain Remaja Muara Batu, Ikhsan Alyub terhadap penyerang Putra Kuta Blang FC.

Tekel itu menyebabkan khaki Akhirul Wadhan patah. Kemungkinan mantan striker Persiraja ini absen hingga 1,5 tahun.

Akhirul Wadhan dan Ikhsan Aiyub merupakan mantan pemain klub Persiraja Banda Aceh.

Jika Akhirul memperkuat Persiraja di Liga 1 2021, maka Ikhsan Aiyub memperkuat Lantak Laju di Liga 2 2022.

Dalam laga tarkam tiga hari lalu, keduanya memperkuat tim yang berbeda.

Tragedi tekel horor itu terjadi delapan menit jelang pertandingan bubar.

Saat itu, Akhirul Wadhan atau akrab disapa Kilul, yang sudah unggul skor kembali menggiring bola mendekat gawang lawan dengan dibayang-bayang satu pemain Krueng Mane.

Lalu dari belakang, tiba-tiba Ikhsan Aiyub berlari melakukan tekel keras sembari menjatuhkan badan.

Kilul pun langsung terkapar menahan sakit di atas rumput.

Video dirinya terkena tekel keras dari belakang hingga mengakibatkan kakinya patah viral di media sosial.

Banyak pesepakbola professional yang berlaga di Liga 1 dan Liga 2 Indonesia menyesali peristiwa tekel horor itu.

Pemain Persik Kediri, Miftahul Hamdi misalnya, melalui komentar di postingan @bolaaceh, ia mendoakan agar Akhirul Wadhan segera diberi kesembuhan.

Ia menyesali dan berharap kejadian ini tak terulang lagi, apalagi kedua pemain merupakan pesepakbola professional dan juga putra Aceh.

“Semoga uke sesama pemain bola peu lom sama-sama ureung Aceh bisa lebeh menghargai lom satu sama laen (semoga ke depan sesama pemain bola, apalagi sama-sama orang Aceh agar bisa menghargai satu sama lain),” tulis Hamdi melalui akunnya, @miftahulhamdi17

Pemain Persik Kediri lainnya, Fitra Ridwan hanya bisa terdiam saat menyaksikan video tekel horor tersebut.

“Hmmm” tulisnya melalui akun @fitraridwans yang dibubuhi emotikon sedih itu.

Tak hanya itu, pemain Bhayangkara FC, TM Ichsan juga terkejut dengan apa yang terjadi tersebut.

“Ya Allah,” ucapnya sembari menambahkan emotikon sedih

Mantan pelatih Persiraja Banda Aceh, Akhyar Ilyas mendoakan kesembuhan untuk Akhirul Wadhan.

“Syafakallah (Semoga Allah menyembuhkanmu). Bagah puleh (cepat sembuh) dan insyaAllah segera kembali ke lapangan. Tetap semangat” tulisnya melalui akun @akhyar_ilyas.

Sementara itu, mantan pemain asing Persiraja, Bruno Dybal juga tampak menyemangati Akhirul Wadhan.

Ia berharap Akhirul Wadhan agar cepat sembuh dan kembali merumput.

“Comeback strong my bro!! (kembali kuat saudaraku),” tulisnya melalui akun brunodybal.

Harus Ada Sanksi Bagi Ikhsan Aiyub

Abang Akhirul, Muhammad Yusuf menyampaikan, pihak keluarga berharap adanya pertanggungjawaban pihak penyelenggara terhadap kondisi Akhirul Wahdan.

Karena hingga saat ini belum ada pernyataan apapun dari panitia.

Namun, untuk manajemen klub yang dibela Akhirul, Putra Kuta Blang FC dinilai bertanggungjawab terhadap kondisi sang pemain.

Termasuk mengawal proses berobat dan menanggung sejumlah biaya.

Dia mengungkapkan, pemain Remaja Muara Batu Krueng Mane, Ikhsan Aiyub yang melakukan tekel keras terhadap Akhirul juga belum meminta maaf secara langsung maupun mengunjungi korban yang kini baru saja menjalani operasi.

Untuk meminta pertanggungjawaban, pihak keluarga sempat melaporkan kasus itu ke Polres Lhokseumawe, tapi ditolak.

Dikatakan Yusuf, polisi beralasan karena kejadian itu dalam pertandingan, kemudian juga belum ada rilis atau pernyataan resmi dari PSSI.

Oleh karena itu, pihak keluarga juga meminta supaya ada sanksi dari PSSI terhahap Ikhsan Aiyub.

Karena, Yusuf menilai tekel dari Ikhsan Aiyub ada unsur kesengajaan.

Sebab, jika tekel dilakukan dengan benar, maka kondisi akan berbeda.

la khawatir jika tidak ada sanksi, maka akan semakin banyak pesepakbola Aceh yang mati karier akibat tekel horor lainnya.

Katanya, sanksi penting untuk mencegah kejadian serupa terulang ke pemain lain.

Apalagi, akibat tekel horor itu, Kilul harus menepi dari lapangan dalam waktu yang lama.

Bahkan untuk musim depan, sudah dipastikan ia tak bisa menerima tawaran apapun.

Sekum PSSI Aceh, Nazarullah mengatakan, pihak PSSI Aceh segera melakukan penyelidikan terhadap tekel horor tersebut.

Sehingga dengan hasil penyelidikan itu, PSSI Aceh melalui Komdis bisa memutuskan tindakan selanjutnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan/Muhammad Nasir)