Berita Aceh Tamiang

Pj Bupati Aceh Tamiag Temui KSP Moeldoko, Bahas Pembangunan Bendung dan Irigasi

Meurah Budiman ketika dikonfirmasi pada Kamis (8/6/2023) siang menjelaskan, pertemuan dirinya dengan Moeldoko merupakan tingaklanjut dari aspirasi...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Dok Humas
Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman (kanan) saat membahas pembangunan bendung dan irigasi bersama KSP Moeldoko (kiri) di Jakarta. 

Meurah Budiman ketika dikonfirmasi pada Kamis (8/6/2023) siang menjelaskan, pertemuan dirinya dengan Moeldoko merupakan tingaklanjut dari aspirasi masyarakat yang membutuhkan peningkatkan infrastukrur pertanian.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman menemui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko membahas pembangunan bendung dan jaringan irigasi.

Pertemuan ini berlangsung di Gedung Bina Graha, Komplek Istana Kepresidenan RI di Jakarta pada Rabu (7/6/2023) kemarin.

Meurah Budiman ketika dikonfirmasi pada Kamis (8/6/2023) siang menjelaskan, pertemuan dirinya dengan Moeldoko merupakan tingaklanjut dari aspirasi masyarakat yang membutuhkan peningkatkan infrastukrur pertanian.

Dalam audiensi tersebut, Meurah yang didampingi Kepala Dinas PUPR, Eddy Mofizal meminta dukungan Moeldoko untuk merealisasikan pembangunannya. 

Dia menjelaskan keberadaan bendung di Sungai Tamiang dan jaringan irigasi ini nantinya mampu mengairi areal persawahan kurang lebih seluas 3.000 hektare.

“Saya melaporkan kalau saat ini pengelolaan padi sawah kita sangat sederhana, sepenuhnya bergantung pada cuaca. Kekeringan bila musim kemarau dan kebanjiran saat musim penghujan. Kondisi ini menyebabkan tidak optimalnya pemanfaatan lahan sawah kita,” kata Meurah.

Disampaikannya, dengan luasan areal sawah yang mencapai 7000 hektare lebih, Indeks Pertanaman (IP) yang dimiliki Kabupaten Aceh Tamiang rata-rata hanya sebesar 180.

Artinya kata dia, tidak semua sawah di Aceh Tamiang bisa ditanami dua kali setahun.

Baca juga: Irigasi akan Dibangun di Bandamulia, Warga Tergiur Ubah Tambak Menjadi Sawah

“Padahal target normal pemanfaatan lahannya tiga kali setahun. Bahkan Kementan telah menggalakkan program IP 400 atau tanam empat kali setahun. Tapi karena kondisi eksisting yang ada, kami tidak bisa berkontribusi dalam program nasional untuk penguatan kemandirian pangan negara kita,” sambung Meurah.

Dia menambahkan Detail Engineering Design (DED) pembangunan bendung telah disusun Kementerian PU sejak 2016 silam. 

Namun, pembangunan bendung tersebut tak juga menjadi proyek nasional, padahal petani padi sawah sangat membutuhkannya.

Menanggapi permintaan tersebut, KSP Moeldoko menjawabnya dengan positif. 

Pak Moel yang turut didampingi Tenaga Ahli Utama KSP dan staf lainnya, menyebutkan pihaknya akan berkoordinasi dan menyampaikan kembali rencana pembangunan bendung dan jaringan irigasi agar dapat diwujudkan.

Dalam kesempatan tadi, Pak Moel menyarankan supaya Pj Bupati Aceh Tamiang menyurati kembali Kementerian PU perihal pembangunan bendung dan jaringan irigasi.

“Surati kembali dengan data yang lengkap, dan tembuskan ke kami supaya segera kita tindaklanjuti,” kata Moeldoko. (*)

Baca juga: Ikut KTNA, 39 Petani dan Nelayan Lhokseumawe Diberangkatkan ke Padang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved