Penyiram Air Keras ke Guru di Karawang hingga Mata Buta Ditangkap Polisi, Ini Motif Pelaku
Polisi menangkap AD penyiram air keras terhadap Eli Chuherli (56), seorang guru di Karawang, Jawa Barat.
SERAMBINEWSW.COM, KARAWANG - Polisi menangkap AD penyiram air keras terhadap Eli Chuherli (56), seorang guru di Karawang, Jawa Barat.
AD ditangkap di wilayah Telukjambe, Karawang, Selasa (11/7/2023) malam.
"Selama buron, tersangka berpindah-pindah tempat di wilayah Karawang," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Karawang, AKP Arief Bastomy, saat memberikan keterangan pers di Mapolres Karawang, Rabu (12/7/2023).
Saat diperiksa, AD mengaku menyiram Eli karena kesal dipecat dari bisnis travel yang mereka kelola bersama.
Dari situ, AD merencanakan penyiraman.
Pada Senin (22/5/2023), dia membeli bahan kimia di wilayah Johar. AD lalu mendatangi rumah Eli di Kampung Kalipandan, RT 001, RW 001, Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, pada 22 Mei 2023.
Namun, saat itu Eli tidak berada di rumah.
Keesokan harinya atau pada 23 Mei 2023, AD kembali mendatangi rumah Eli dan memarkirkan kendaraan di pintu keluar gang.
"Pada saat itu pelaku mengobrol dengan korban dan langsung melakukan penyisiran air keras kepada korban. Pada saat itu juga pelaku kabur dan korban berteriak ke tetangganya untuk meminta tolong. Sementara pelaku kabur," kata Tomy.
Atas perbuatannya, AD disangkakan Pasal 351 ayat (2) atau 354 ayat (1) dengan ancaman hukuman 8 sampai 10 tahun penjara.
Baca juga: Kisah Eli Chuherli, Guru SMK di Karawang Disiram Air Keras hingga Mata Buta, Tak Punya Biaya Operasi
Diberitakan sebelumnya, Eli Chuherli disiram air keras di bagian muka hingga buta pada 23 Mei 2023.
Eli Chuherli (56), guru asal Kampung Kalipandan, RT 001, RW 001, Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjembe Timur, Karawang, Jawa Barat, buta disiram air keras oleh rekan bisnisnya berinisial AD.
Guru sejarah SMKN 2 Karawang ini menceritakan, peristiwa yang menimpanya itu terjadi pada 23 Mei 2023, pukul 06.30 WIB.
Saat itu, AD datang menemui Eli yang sedang berada di bengkel di depan rumahnya.
Adapun Eli hendak pergi mengajar.
AD kemudian mengajak Eli berbincang di rumah guru tersebut sambil membawa sebuah botol mirip minuman anak-anak
Eli yang tak curiga kemudian menerima AD di rumahnya.
Saat Eli hendak duduk, tiba-tiba AD langsung menyiramkan cairan di dalam botol ke wajah Eli dan Eli langsung berteriak. Sementara AH langsung pergi meninggalkan Eli.
"Saat saya mau duduk, tiba-tiba dia nyiram ke muka. Perih banget, panas, saya teriak. Rasanya panas," kata Eli memeragakan kejadian penyiraman air keras, saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Senin (10/7/2023).
Istri Eli, Mimin Kurniasih (48) yang mendengar terikan Eli, langsung menghampirinya. Dia kaget mendapati suaminya sedang kesakitan.
Eli langsung dibawa ke RS Bayukarta.
Namun, karena pengobatan tak bisa di-cover dengan BPJS Kesehatan, keluarga mengambil jalur pasien umum.
Pada minggu ketiga, Eli melakukan kontrol dan mengupayakan menggunakan BPJS Kesehatan dan ternyata bisa.
Namun, Eli harus dirujuk ke RS Cicendo Bandung karena saat kontrol ke tiga kalinya, kondisinya tak kunjung membaik.
Di RS Cicendo Bandung, Eli harus melakukan operasi pembersihan karena kornea kedua matanya telah pecah dan kemungkinan tak bisa lagi melihat.
Hanya saja, untuk biaya operasi sebesar Rp 25 juta tak ditanggung BPJS Kesehatan.
Keluarga Eli bingung. Sebab jika harus menjual aset seperti rumah, diprediksi membutuhkan waktu lama.
Padahal, Eli harus segera mendapat tindakan medis.
"Katanya kalau kecelakaan enggak bisa di-cover BPJS Kesehatan. Saya dikasih link untuk mengurus laporan ke LPSK. Saya mengurus berkas-berkas yang diminta. Namun, katanya prosesnya sekitar satu bulan," ujar Eli.
Saat ini Eli belum melakukan operasi karena terkendala biaya.
Baca juga: Kisah Pilu Eli Chuherli, Guru yang Buta Usai Disiram Air Keras, Ditolak RS Saat Berobat Pakai BPJS
Perselisihan dengan AD
AD sudah dilaporkan ke Polres Karawang.
Eli mengatakan, diduga AD melakukan tindakan itu karena masalah bisnis. Eli menjelaskan, dua tahun lalu, dia diajak oleh AH berbisnis mobil jemputan.
Setelah menimbang berbagai hal, Eli sepakat bekerja sama.
Apalagi AD masih warga Desa Sukaluyu.
Eli pun meminjam ke bank sekitar Rp 50 juta untuk modal.
Namun, karena merupakan aparatur sipil negara (ASN) dan aktif mengajar, Eli menyerahkan pengelolaan bisnis itu kepada AD.
Dalam perjalanannya, Eli menilai kinerja AD tak beres, termasuk pembagian keuntungan.
Mobil rental juga ada yang dijual.
Ia kemudian meminta AH mundur.
Eli menyebut AD sudah setuju mundur dan menandatangani berkas untuk mengubah legalitas ke notaris.
Saat proses alih perusahaan, AH justru mengambil uang cadangan modal di bank.
"Ketahuan ama saya, saya mau lapor polisi karena uang saya diambil. Kemungkinan dia (AH) tahu saya mau lapor polisi, jadi datang ke sini pas tanggal 23 (Mei 2023)," katanya.
"Saya pasrah, saya serahkan ke polisi," kata Eli. Eli saat ini berhenti sementara dari mengajar untuk fokus dalam pengobatan matanya.
Baca juga: Uji Mampu Baca Al-Quran di Nagan Raya Hanya Diikuti 96 Bacaleg DPRK Pengganti
Baca juga: Soal Pengesahan RUU Kesehatan Jadi Undang-undang, Puan Maharani: Kalau Kurang Puas Masih ada MK
Baca juga: Pj Bupati Aceh Singkil Buka TMMD Pembangunan Jalan Takal Pasir-Teluk Rumbia
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Tangkap Penyiram Air Keras ke Guru Eli hingga Buta di Karawang"
Truk Bantuan Terguling di Gaza Timpa Pencari Bantuan, 20 Warga Palestina Tewas |
![]() |
---|
Pensiunan Polisi Meninggal Mendadak di Pematangsiantar, Sempat Minta Tolong |
![]() |
---|
Banjir Bandang Terjang Uttarakhand India, 4 Orang Tewas, 100 Orang hilang Termasuk 11 Tentara |
![]() |
---|
Pesawat Medis Jatuh di Arizona AS, 4 Orang Tewas di Tempat |
![]() |
---|
Kisah Pilu Ida, TKW yang Disiksa Majikan di Malaysia, Tangan Penuh Luka, Kepala Ada Bekas Disetrika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.