Korban Babah Luhung Meninggal
Ini Deretan 3 Kasus Korban Tenggelam di Sultan Daulat Subulussalam, Semuanya Meninggal Dunia
Kasus orang tenggelam di sungai termasuk menonjol terjadi di Kota Subulussalam dalam enam bulan terakhir.
Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Kasus orang tenggelam di sungai termasuk menonjol terjadi di Kota Subulussalam dalam enam bulan terakhir.
Berdasarkan catatan Serambinews.com sejak Februari-Juli 2023, tercatat tiga kasus orang tenggelam di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Dari ketiga kasus tersebut, semuanya adalah pria dan ditemukan tiga hari pascatenggelam dalam kondisi meninggal dunia.
Ketiga kasus tenggelam ini berada di Kecamatan Sultan Daulat dengan dua sungai berbeda.
Kasus terkini terjadi di Sungai Babah Luhung, Desa Batu Napal, Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam.
Korbanya adalah Rizal Angkat (28) warga Dusun Napal Indah, Desa Batu Napal, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Rizal dilaporkan hilang, Kamis (13/7/2023) malam saat mancing di Sungai Babah Luhung, Desa Batu Napal, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Dia hilang sekitar pukul 21.00 WIB di Babah Luhung (Sungai Irigasi). Rasmi Padang warga setempat mengatakan bahwa korban pergi mancing bersama rekannya sejak pukul 16.00 WIB sore kemarin.
Namun hingga pagi korban tak kunjung pulang ke rumahnya di Desa Batu Napal, Sultan Daulat.
Dikatakan, keluarga sudah mulai kuatir sejak tadi malam karena handphone korban tidak dapat dihubungi.
Saat dicek ke lokasi keluarga dan warga hanya menemukan sampan korban tertinggal di sungai.
Warga berharap bantuan tim SAR dan Pusdalops Kota Subulussalam untuk mencari keberadaan Rizal.
Adapun kronologi kejadian bermula saat Rizal bersama rekannya bernama Syahrul pergi memancing di Babah Luhung sekitar pukul 16.00 WIB.
Rizal dan Syahrul menggunakan dua sampan terpisah menuju lokasi pemancingan.
Menurut warga saat keduanya memancing cuaca dalam keadan hujan.
Baca juga: Jenazah Korban Tenggelam di Sungai Babah Luhung Subulussalam Dikebumikan di Batu Napal
Lebih lanjut di tengah melakukan kegiatan memancing Syahrul kehabisan umpan, sehingga ia beranjak menuju daratan menggunakan sampannya.
Sementara Rizal masih bertahan di babah luhung untuk melanjutkan kegiatan mancing.
Setelah mendapat umpan, Syahrul berencana hendak kembali ke lokasi pemancingan sekitar pukul 20.00 WIB tapi air sungai mulai banjir.
Lantaran itu Sahrul tidak bisa lagi kembali ke lokasi pemancingan. Syahrul sempat memanggil temannya Rizal dari kejauhan.
Namun sekeras apapun panggilan Syahrul tidak ada ada jawaban Rizal.
Sementara kondisi cuaca ditambah malam yang makin gelap gulita disertai hujan sehingga Syahrul memutuskan pulang sendiri.
Syahrul pulang ke kampung sekitar pukul 21.00 WIB dan melaporkan kepada masyarakat Batu Napal bahwa temannya Rizal tidak lagi terlihat di Babah Luhung.
Setelah mendapatkan info itu pemuda dan masyarakat melakukan pencarian ke lokasi sungai irigasi, hingga pencarian ke sungai Rikit.
Tim pencarian dan masyarakat berhasil menemukan Rizal Angkat, korban hilang di Sungai Babah Luhung, Desa Batu Napal, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Ahad (16/7/2023) atau tiga hari setelah kejadian.
Korban ditemukan warga yang terlibat misi pencarian di tepi sungai Batu-Batu, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dalam kondisi tidak bernyawa.
Informasi penemuan korban hilang tenggelam ini juga disampaikan tim pencarian dalam grup whatsapp Pusdalops dan Sada Kata Rescue.
Rasmi Padang, salah seorang warga Batu Napal yang terlibat dalam misi pencarian membenarkan korban hilang tenggelam telah ditemukan.
Menurut Rasmi, korban ditemukan mengapung di sungai dalam kondisi tidam bernyawa sekitar pukul 11.30 WIB.
Lokasi penemuan terpaut sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian atau 1,5 kilometer dari permukiman penduduk.
Baca juga: Kisah Nikah Mahasiswa KKN dan Bocah SD, Khansa Akui Nyari Kamil Duluan
Saat ditemukan, pakaian yang dikenakan korban yakni baju kaos kombinasi warna hijau dan kuning serta celana pendek masih utuh.
Korban ditemukan dalam kondisi telungkup di perairan Sungai Batu-Batu, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Jasad korban dimakamkan usai menjalani fardhu kifayah mandi hingga dishalatkan di masjid setempat.
"Tidak dibawa ke rumah sakit, karena keluarga sudah yakin alrmarhum meninggal karena tenggelam," kata Rasmi
Korban tenggelam juga terjadi Sabtu (24/6/2023) bulan lalu di Sungai Souraya, Desa Sigrun, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Korban bernama Haikal Ariga (14) pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Dia dilaporkan tenggelam usai menerima rapor di sekolahnya, SMP Negeri 1 Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Haikal Ariga merupakan sosok berprestasi di sekolahnya termasuk berprilaku baik.
Betapa tidak, sebelum dilaporkan tenggelam Haikal Ariga baru saja menerima tiga penghargaan di sekolahnya bersamaan penyerahan rapor.
Kepala SMP Negeri 1 Sultan Daulat, Bahari, S.Pd kepada Serambinews.com yang turut ke lokasi pencarian Haikal mengatakan jika korban adalah sosok berprestasi.
Bahari bahkan mengatakan dia baru saja menyerahkan tiga piagam penghargaan kepada korban sebelum dilaporkan tenggelam di sungai.
Ketiga penghargaan yang diterima Haikal masing-masing, juara kelas, juara umum serta juara pelajar terajin shalat Jumat.
"Kami sangat kaget dan terpukul kala mendengar Haikal tenggelam, karena dia anak baik dan berprestasi," kata Bahari.
Bahari mengaku sangat kaget ketika mendapat kabar Haikal tenggelam di sungai karena baru saja menerima penghargaan.
Awalnya, kata Bahari kabar pelajar tenggelam memang simpang siur. Karena dikira anak SD.
Namun belakangan dipastikan jika korban tenggelam adalah Haikal, yang tak lain siswa di SMPN 1 Sultan Daulat.
Korban Haikal dikabarkan pamit kepada orang tuanya untuk mandi-mandi dengan temannya.
Dia pergi mandi me sungai bersama tiga rekannya dari PT Asdal. Rata-rata temannya termasuk Haikal tidak mahir berenang.
Haikal dilaporkan tenggelam usai melompat dari jembatan ke sungai dan tak sanggup menyeberang.
Baca juga: 1 Muharram 1445 Tiba, Ini Ucapan Selamat Tahun Baru Islam Bahasa Arab, Singkat dan Mengandung Doa
Ada pula yang menyebut Haikal bersama rekannya sempat melompot ke sungai dan menyeberang hingga kali ketiga dia tak mampu dan tenggelam.
Korban dilaporkan tenggelam di Sungai Souraya pukul 12.30 WIB usai menerima raport dari sekolah.
Dikabarkan, korban bersama tiga rekannya menuju ke Sungai Souraya usai menerima rapor.
Mereka langsung melompat dari Jembatan yang membentang antara Desa Sigrun dengan Desa Suka Maju, Kecamatan Sultan Daulat.
Usai melompat tiga rekannya berhasil berenang menyeberangi sungai terpanjang di Aceh tersebut.
Sementara korban yang dikabarkan kurang mahir berenang terjebak di tengah sungai.
Dikabarkan, korban sempat meminta tolong namun kawan-kawannya tidak berani karena juga tidak mahir berenang.
Setelah ada kabar semua elemen saling bahu melakukan pencarian di sekitaran dengan mengunakan perahu motor atau disebut robin.
Memasuki hari ketiga pencarian Haikal Ariga pelajar korban tenggelam, Senin (26/6/2023) akhirnya membuahkan hasil.
Korban ditemukan mengapung dalam kondisi meninggal dunia di permukaan sungai Souraya tepatnya kawasan Desa Kuala Keppeng, Kecamatan Rundeng.
Informasi yang diterima Serambinews.com, jasad korban ditemukan warga di sana sekitar pukul 10.30 WIB.
Dikabarkan, jasad korban awalnya terlihat warga yang terlibat misi pencarian menyusuri sungai berjarak lebih kurang 15 mil atau 25 kilometer aliran sungai.
Temuan itu kemudian dilaporkan ke Posko Tim SAR gabungan yang sedang stanbay di lokasi.
"Dan korban langsung dievakuasi oleh tim SAR yang sedang melakukan penyisiran sejak pagi hari di kawasan Kuala Keupeng," ujar Zumardi Chaidir, anggota Tim SAR Aceh Selatan.
Secara terpisah, Ketua Satgas SAR Subulussalam, Maslin Kombih melalui Zumardi Caidir juga membenarkan jasad korban tenggelam.
Maslin mengatakan, setelah ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi dari lokasi untuk dibawa ke rumah orang tuanya di Desa Jabi-Jabi barat, Kecamatan Sultan Daulat.
Maslin mengapresiasi upaya segenap pihak membantu pencarian korban tenggelam di Sungai Souraya.
Dia pun menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan semua pihak termasuk masyarakat di sana.
"Atas telah ditemukan jenazah korban, maka dengan resmi operasi SAR untuk pencarian orang hilang ditutup," pungkas Maslin.
Kasus pertama terjadi Februari 2023. Korbanbta adalah pemuda bernama Misbahuddin alias Dikna (22) warga Desa Suka Maju, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Misbahuddin dilaporkan hilang saat mandi di sungai Souraya, Sabtu (4/2/2023).nKabar hilangnya Misbahuddin ini dilaporkan relawan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana dan Sada Kata Rescue Kota Subulussalam.
Menurut laporan, Misbahuddin diperkirakan holang sekitar pukul 13.00 WIB saat mandi di Sungai Souraya yang membentang antara Desa Suka Maju da Sigrun.
Keluarga menyatakan hilang karena hanya menemukan ember tempat sabun di pinggir sungai.
Diduga jika Misbahuddin tenggelam dan terseret arus Sungai Souraya saat mandi siang.
Sekretaris Desa Suka Maju, Kecamatan Sultan Daulat, Jarwansyah Rojer yang dikonfirmasi Serambinewa.com membenarkan peristiwa seorang warganya hilang dan diduga terseret arus Sungai Souraya.
Secara terpisah, Sabirin alias Charles petugas Pusdalops BPBD Kota Subulussalam juga melaporkan orang hilang di sungai.
"Benar ada warga yang hilang di sungai, sekarang proses pencarian " kata Charles
Ilham, orang tua Misbahuddin menerangkan anaknya itu hilang saat sedang mandi di Sungai Souraya. Informasi ini diperkuat pengakuan beberapa masyarakat setempat.
Berdasarkan keterangan warga dan keluarga Misbahuddin memiliki riwayat penyakit Sawan, yang secara resmi dikenal sebagai kejang epilepsi.
Tim SAR bersama masyarakat, Senin (6/2/2023) berhasil menemukan pemuda korban tenggelam di Sungai Souraya, Desa Suka Maju, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Jenazah korban bernama Misbahuddin (22) alias Dikna ditemukan di aliran Sungai Souraya sekitar 100 meter dari lokasi tenggelam.
Ketua Satgas SAR Kota Subulussalam Maslin Kombih didampingi seorang petugas SAR Mardi kepada Serambinews.com mengatakan jika korban awalnya ditemukan warga yang sedang mandi-mandi sekitar pukul 11.200 WIB.
Baca juga: Tim SAR Evakuasi Mayat Korban Tenggelam di Sungai Babah Luhung Subulussalam
Lalu penemuan tersebut dilaporkan kepada petugas SAR yang berada di sana dalam proses mencari korban.
"Alhamdulillah sudah ditemukan, awalnta warga yang sedang mandi melaporkan ada sesosok mengapun lalu melaporkan ke SAR sehingga di evakuasi," kata Maslin
Maslin menambahkan korban mengapung tak jauh dari lokasi kejadian atau sekitar 100 meter.
Tidak ada kerusakan pada tubuh korban kecuali sebatas luka lecet yang kemungkinan akibat terseret arus.
Pihak keluarga langsung mengenali korban. Kini jasad korban sudah dibawa ke rumah orang tuanya untuk pelaksanaan fardhu kifayah.
Keluarga tidak lagi membawa ke rumah sakit lantaran telah memastikan korban meninggal karena tenggelam bukan kekerasan.
Informasi penemuan jasad korban tenggelam di Sungai Souraya juga dilaporkan Andong Maha, tokoh pemuda Kecamatan Sultan Daulat.
"Benar korban tenggelam sudah ditemukan barusan, sekarang telah dibawa ke rumah orang tuanya," ujar Andong.
Berdasarkan deretan data kasus di atas, semua korban tenggelam ditemukan tiga hari setelah kejadian dalam kondisi meninggal dunia. (*)
Baca juga: Kisah Selebgram, Baru 10 Bulan Nikah Diselingkuhi Suami dengan Sesama Jenis, Sadar Saat Berhubungan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.