Pilpres 2024

AHY Tak Jadi Cawapres Anies, Begini Tanggapan Demokrat

Andai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak terpilih jadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Anies Baswedan, begini tanggapan Partai Demokrat.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Instagram @official_nasdem dan @agusyudhoyono
Andai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak terpilih jadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Anies Baswedan, begini tanggapan Partai Demokrat. 

SERAMBINEWS.COM - Andai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak terpilih jadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Anies Baswedan, begini tanggapan Partai Demokrat.

Diketahui hingga saat ini Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan belum juga mengumumkan siapa tandemnya untuk bertarung pada Pilpres 2024 mendatang.

Sejumlah nama digadang-gadang bakal mendampingi Anies pada pesta demokrasi tahun depan, mulai dari Khofifah hingga AHY.  

Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya buka suara mengenai urusan cawapres yang bakal mendampingi Anies nanti.

Petinggi Demokrat itu menyampaikan, mengenai cawapres pihaknya sudah menandatangani piagam yang isinya menyerahkan hal tersebut kepada bakal Capres, Anies Baswedan.

"Kabarnya sudah diputuskan, tinggal diumumkan. Jadi, kami tetap dalam posisi Koalisi Perubahan," kata Riefky dikutip dari YouTube KompasTV Jawa Timur, Jumat (21/7/2023)

"Dan saat ini kami juga sedang menghitung momentum bersama capres untuk pengumuman itu kapan nanti disampaikan," tambahnya.

 

 

Kemudian saat ditanya bila AHY tak dipilih sebagai cawapres mendampingi Anies, Sekjen Demokrat itu menyampaikan akan tetap komitmen sebagaimana pernyataan tertulis di piagam.

"Kita serahkan kepada capres, karena itu yang tertulis di piagam," tegas Riefky.

"Jadi, kita sesuai dengan komitmen yang sudah kita sampaikan dalam piagam kerjasama tiga parpol," pungkasnya.

Baca juga: Soal Cawapres Anies, AHY Sebut tak Ada yang Perlu Harus Ditunggu, bukan Sebuah Surprise Lagi

Baca juga: Khansa Ceritakan Kamil Mahasiswa KKN: Dulu Diumpetin Kunci Motornya, Sekarang Hatinya

Berita Lainnya: Puan-AHY Nyaman, Ancaman Bagi Anies Baswedan?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menunjukkan sikap saling nyaman saat pertemuan kemarin, ancaman bagi Anies Baswedan?

Diketahui Puan dan AHY menggelar pertemuan di Hutan Kota Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan Jakarta, Minggu (18/6/2023) kemarin.

Keduanya saling menunjukkan keakraban dan kenyamanan satu sama lain dan menyebut seperti adik kakak.

Terlebih Puan menegaskan kalau AHY tetap menjadi kandidat bakal Cawapres Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang.

Nama AHY dan beberapa kandidat lainnya merupakan sosok yang ditampung dan diperhitungkan PDIP mendampingi Ganjar nantinya.

"Salah satunya bacawapresnya, Mas AHY dari Partai Demokrat, juga masuk radar PDI Perjuangan," ucap Puan dikutip dari tayangan Kompas TV, Senin (19/6/2023).

Baca juga: Yenny Wahid Masuk Bursa Cawapres, Anies Baswedan: Nanti Diumumkan

Bila kenyamanan kedua partai politik ini berlanjut, dianggap membahayakan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) yang dibangun selama ini sekaligus ancaman bagi Anies.

Pengamat Politik dari Hukum Tata Negara Program Pascasarjana Universitas Krisnadwipayana, Dr Anwar Budiman SH MH mengatakan, Koalisi Perubahan mengalami gejala perpecahan internal.

"Jika perpecahan KPP benar-benar terjadi, maka Anies Baswedan terancam tidak beroleh tiket capres di Pilpres 2024," kata Anwar dikutip dari Tribun Jambi, Senin (19/6/2023).

Sebab diketahui tiket Anies sebagai Capres 2024 berasal dari tiga partai yakni NasDem, PKS dan Demokrat.

Koalisi tersebut sudah memenuhi syarat ambang batas atau presidential threshold untuk mengusung kandidat Capres dan Cawapres.

Karena gabungan ketiganya mengantongi 25,03 persen total suara nasional dan 28,35 persen kursi di DPR.

Rinciannya, untuk perolehan suara Nasdem 9,05 persen, Demokrat 7,77 persen dan PKS 8,21 persen.

Baca juga: Banjir Dukungan,170 Purnawirawan TNI-Polri Deklarasikan Dukungan Anies Baswedan sebagai Capres

Sementara syarat presidential threshold sekurang-kurangnya 15 persen jumlah kursi DPR atau 20 persen saja dari perolehan suara sah nasional dalam pemilu anggota DPR.

Jika koalisi dan dukungan dari ketiga partai itu tetap solid, Anies Baswedan dipastikan bisa masuk ke bursa Capres Pilpres 2024.

"Sebaliknya, jika satu partai saja hengkang dari koalisi maka Anies akan gagal mendapatkan tiket Capres Pilpres 2024 mendatang," jelas Anwar.

Pengamat politik itu menyampaikan, tidak bisa dipungkiri para elite politik menunjukkan
strategi Devide et Impera atau memecah kelompok besar agar lebih mudah ditaklukkan.

"Patut diduga ada dua cara elite-elite politik dalam mencoba men-"devide et impera" partai-partai pengusung Anies Baswedan," kata Anwar.

"Pertama, 'intimidasi'. Kedua, 'iming-iming' atau godaan," tambahnya.

Salah satu iming-iming yang dimaksudnya yakni godaan kepada Ketum Demokrat AHY untuk menjadi Cawapres bagi Capres selain Anies.

"Padahal bisa saja itu cuma godaan belaka," kata Anwar.

Baca juga: NasDem dan PKS Sudah Tahu Sosok Cawapres yang Dipilih Anies, Bagaimana dengan AHY?

Demokrat Dinilai Ngotot Agar AHY Jadi Cawapres

Sementara di sisi lain, Partai Demokrat menunjukkan sikap ngotot agar AHY jadi Cawapres Anies.

Setidaknya hal itu diungkapkan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng dalam diskusi bertajuk "Cawapres Adalah Kunci" dikutip dari Kompas.com, Sabtu (17/6/2023).

"Ya kalau mau menang (pilpres) ya (cawapresnya) AHY," kata Andi.

Meski demikian, pihaknya menyerahkan sepenuhnya soal penentuan Cawapres pada Anies Baswedan.

"Ya kira-kira arahnya mudah-mudahan semua sesuai harapan kami. Tapi semua diserahkan ke Mas Anies," ucap Andi.

"Yang penting kita segera diberi timeline-nya. Sehingga kami bisa full speed (melakukan strategi)," sambungnya.

Walau begitu, mantan Juru Bicara Kepresidenan di era SBY ini menyebut kalau ketiga partai dalam koalisi masih jalan sendiri-sendiri.

"Karena kami kan tiga parpol ya. Dan saat ini masih jalan sendiri-sendiri," ungkap Andi.

"Ya mestinya dari internal (koalisi lah). Yang kompatibel, lalu punya chemistry dengan Pak Anies dan memberikan kontribusi kepada kemenangan," sambungnya.

"Tetapi, kami serahkan ke Pak Anies sebagai kriteria yang kami sepakati," pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved