Anak Anggota DPRD Sumut dan ASN Pemko Medan Digigit Anjing Suspect Rabies, Kini Jalani Perawatan
Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi rabies ini dilakukan pertama kali di Kecamatan Medan Tuntungan.
Sementara itu, 5.000 lainnya milik Kementerian Pertanian melalui dinas di Provinsi Sumut.
Refly menjelaskan, Dinas Pertanian menjadi pihak yang bertanggungjawab atas masalah rabies.
Sementara untuk kasus gigitan hewan penyebar rabies, itu kewenangan Dinas Kesehatan.
Saat ini, vaksinasi terus dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus rabies.
"Sekarang vaksinasi bertahap terus kita lakukan. Makanya sekarang ini dosis vaksin 10 ribu itu juga sudah mulai habis," kata Refly.
Ia menerangkan, saat ini petugas pusat kesehatan hewan (Puskeswan) mulai bergerak ke tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Deliserdang.
"Kita punya dua Puskeswan di Lubukpakam dan Pancurbatu. Mereka lah yang turun ke rumah-rumah. Satu Puskeswan melingkupi wilayah 11 Kecamatan," kata Refly.
Refly menjelaskan, untuk sasaran ketika petugas datang, tetap HPR seperti anjing, monyet maupun kucing.
Ia mengakui, jika sebelum masa Covid-19, penanganan yang dilakukan dengan melakukan kegiatan vaksinasi massal.
Hal itu dilakukan selama satu tahun sekali di Kabupaten Deliserdang.
"Mulai dari tahun 2020 atau sejak covid tepatnya, karena keterbatasan dana sampai saat ini vaksinasi massal tidak kita lakukan lagi. Makanya itu sekarang dilakukan bertahap. SDM kita juga kan kurang seperti dokter hewan dan paramedik. Contoh dari kecamatan ini dulu baru setelah itu kelompok ini pindah ke kecamatan lain," ucap Refly.
Ia menambahkan, sebelum tahun 2020, kegiatan vaksin massal berjalan karena petugas vaksinator juga diambil dari bidang lain.
Bukan hanya dari bidang peternakan saja namun juga PPL saat itu juga dilibatkan mengingat juga punya skil sebagai vaksinator.
Karena biaya operasionalnya masih ada jadi seluruhnya bisa digunakan sampai 100 orang lebih.
"Jadi setiap kecamatan langsung bergerak gak bertahap lagi tapi itu dulu. Kalau sekarang kita mengharapkan ada pro aktif dari pemilik anjing contohnya. Kadang-kadang kita datang ke desa itu dari rumah ke rumah nggak ada yang pegang anjingnya. Harusnya dia pegang anjingnya dan dibawa diserahkannya ke kita supaya divaksinasi," kata Refly.
Kasus lain juga disebut kadang ada warga yang memang tidak mau anjingnya divaksin.
Disebut anjing dipelihara untuk berburu sehingga dianggap ketika divaksin akan menjadi lemah.
Meski telah disampaikan itu adalah mitos namun banyak juga yang disebut nggak mau kalau anjingnya divaksin.
Bocah Usia 10 Tahun di Sumut Meninggal Usai Digigit Anjing Rabies
Nasib pilu menimpa seorang bocah SD yang tewas usai digigit anjing.
Anjing peliharaan yang mengigit korban diduga mengidap rabies.
Sebelum meninggal dunia, bocah malang itu sempat mengalami kejang-kejang.
Korban bernama Yuli Santa Tampubolon, bocah 10 tahun tewas usai digigit anjing kesayangannya di Desa Sungai Raya, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi.
Menurut informasi, sebelum tewas usai digigit anjing, bocah 10 tahun itu sempat mengalami kejang.
Ada dugaan, anjing yang mengigit Yuli Santa Tampubolon mengidap rabies.
Sebab, setelah anjing mengigit Yuli, hewan piaraan itu lebih dulu mati.
Menurut keterangan Naek Angkat, tetangga korban, tragedi nahas ini berawal saat korban bermain dengan anjing kesayangannya sekitar tiga minggu yang lalu.
Iklan untuk Anda: Heboh Ada Ular Sepanjang 33 Meter yang Muncul di Kalimantan
Advertisement by
Kebetulan, anjing kesayangan korban masih cukup kecil.
Meski begitu, ada dugaan anjing sudah terpapar rabies.
Saat tengah asyik bermain, tiba-tiba anjing kecil itu menggigit korban.
"Ini sudah kedua kalinya. Waktu itu sudah pernah digigit juga," kata Naek, Minggu (9/7/2023).
Naek mengatakan, setelah digigit anjing yang kedua kalinya, korban sempat tidak memberitahukannya pada sang ibu atau ayahnya.
Lalu, pada Minggu (9/7/2023) pagi kemarin, tiba-tiba saja korban mengalami kejang.
Karena kondisi korban seperti terpapar rabies pada umumnya, orangtua korban menghubungi Naek.
"Ayahnya bilang, kalau anaknya kejang," kata Naek.
Karena khawatir, kerabat dan tetangga lantas membawa korban ke RSUD Sidikalang.
Sampai di sana, korban kemudian dirujuk ke rumah sakit yang ada di Kota Medan.
Saat kendaraan masih berada di kawasan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, kondisi korban makin parah.
Tak lama kemudian, korban pun meninggal dunia di dalam mobil.
Karena korban sudah meninggal dunia, keluarga kemudian membawanya pulang ke rumah untuk dimakamkan.
Baca juga: Asib Ali, Pria India yang Dulu Viral Ditolak Syarifah Kini Menetap di Indonesia, Sibuk Jualan Online
Baca juga: Logam Mulia Turun, Emas Perhiasan di Langsa Masih Bertahan Rabu 26 Juli 2023
Baca juga: Pemred dan Wapim Serambi Indonesia Silaturahmi dengan Pj Bupati Nagan Raya
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Digigit Anjing Suspect Rabies, Anak Anggota DPRD Sumut dan ASN Pemko Medan Kini Jalani Perawatan
Perkelahian Berujung Maut, Bocah SD Tusuk Leher Siswa MTs hingga Tewas di Muratara |
![]() |
---|
Jadikan Darahku Cahaya yang Menerangi Jalan Kebebasan, Pesan Terakhir Jurnalis Gaza Anas al-Sharif |
![]() |
---|
VIDEO - Faksi Kanan Israel Desak Netanyahu Tumpas Hamas dan Kuasai Gaza Lewat Ekspansi Militer |
![]() |
---|
Haus Darah, Terus Bunuh dan Bantai Rakyat Sipil, Netanyahu Klaim Ingin Bebaskan Gaza dari Hamas |
![]() |
---|
Warga Aceh Terlibat Pembunuhan Anggota IPK Medan, Mayat Ditenggelamkan di Laut Samalanga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.