Berita Viral

8 Tahun Buron, Pria Bunuh Istri di Lampung Akhirnya Ditangkap, Ditanya Anak: Ayah Kenapa Tega?

8 tahun menjadi buronan polisi, akhirnya Rangga berhasi ditangkap di Provinsi Kalimantan Barat oleh tim gabungan Polres Lampung Tengah.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
KOLASE SERAMBINEWS.COM/TRIBUN LAMPUNG
8 Tahun Buron, Pria Bunuh Istri di Lampung Akhirnya Ditangkap, Ditanya Anak: Ayah Kenapa Tega? 

8 Tahun Buron, Pria Bunuh Istri di Lampung Akhirnya Ditangkap, Ditanya Anak: Ayah Kenapa Tega?

SERAMBINEWS.COM – Seorang suami di Lampung yang tega membunuh istrinya akhirnya ditangkap setelah buron 8 tahun.

Pria bernama Rangga Prayoga itu ditangkap atas kasus pembunuhan terhadap istrinya, Sutrisnawati yang terjadi pada 17 Juni 2015 lalu.

Saat ditangkap, Rangga mengakui membunuh sang istri karena tersinggung dengan ucapannya.

Usai menghabisi nyawa istrinya, Rangga melarikan diri hingga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

8 tahun menjadi buronan polisi, akhirnya Rangga berhasi ditangkap di Provinsi Kalimantan Barat oleh tim gabungan Polres Lampung Tengah, Rabu (26/7/2023).

Penangkapan itu tak lama setelah viral dua anak Rangga yang hidup sebatang kara karena ditinggal orangtua.

Anak tersebut meminta bantuan Kapolri dan Presiden untuk menangkap ayahnya, Rangga Prayoga.

Dua anak yang ditinggal setelah ibunya dibunuh, sudah menyiapkan pertanyaan khusus untuk sang ayah.

Baca juga: Ayah dan Anak Bunuh Anggota Keluarga Sendiri di Lampung, Pelaku Ditangkap, Polisi Ungkap Motifnya

Rangga Prayogaditangkap atas kasus pembunuhan terhadap istrinya, Sutrisnawati
Rangga Prayogaditangkap atas kasus pembunuhan terhadap istrinya, Sutrisnawati yang terjadi pada 17 Juni 2015 lalu.

Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah, AKP Dwi Atma Yofi Wirabrata membenarkan penangkapan Rangga Prayoga yang telah buron 8 tahun.

Dia mengatakan Tekab 308 Polres Lampung Tengah bergerak melakukan penangkapan setelah lokasi terakhir tersangka berhasil dilacak.

"Tersangka sudah diamankan Tekab 308 presisi Polres Lampung Tengah pada Rabu (26/7/2023) pukul 03.00 WIB, di Kecamatan Empanang, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat," Kata Kasat Reskrim, dikutip dari TribunLampung.

Dalam upaya penangkapan, Polres Lampung Tengah berkoordinasi dengan kepolisian wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

"Kini tersangka dalam proses pengamanan dan selanjutnya akan ditindak secara hukum di Polres Lampung Tengah," ujarnya.

Pasca kejadian pada 17 Juni 2015 lalu, Polres Lampung Tengah memberikan atensi pada jajarannya untuk menangkap ayah 2 bocah yang buron selama 8 tahun.

Kasat Reskrim mengatakan, pihaknya sudah menetapkan ayah 2 bocah sebagai target operasi atau TO dengan tindak pidana penganiayaan.

Dirinya membenarkan bahwa pihak keluarga telah melaporkan kejadian ke Polsek Terusan Nunyai sehari setelah kejadian.

Baca juga: Murka Suami 16 Tahun Menikah, 4 Anaknya Bukan Darah Dagingnya, Habisi Istri Lalu Buat Skenario

Tepatnya tanggal 18 Juli 2015, dengan Nomor : TBL/158-B/VI/2015/LPG/RES LT/SEK TENUN.

Telah terjadi tindak pidana penganiayaan suami bunuh istri di depan anaknya yang masih balita pada 17 Juni 2015 pukul 21.00 WIB.

Korban sempat dirawat di rumah sakit selama 7 hari sebelum akhirnya meninggal dunia.

"Tersangka dikenal selalu berpindah-pindah ketika hendak ditangkap," katanya.

Yofi menyangkal bahwa polisi baru bertindak setelah video 2 bocah viral meminta bantuan Jokowi dan Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap ayahnya.

Menurutnya, jajaran kepolisian sudah berulang kali berupaya melakukan penangkapan, namun tersangka berhasil kabur sebelum ditangkap.

Ketika laporan diterima, jajaran polisi sudah mulai melakukan penyelidikan kasus.

"Kita sudah melakukan penyelidikan sejak diterimanya laporan 7 tahun lalu," terangnya.

Kini, Yofi dan jajaran melakukan koordinasi dengan jajaran polri di wilayah terkait untuk membantu dalam penangkapan.

Serta melacak pelarian tersangka untuk memastikan keberadaannya.

"Kita pantau dan pastikan keberadaan tersangka, kita akan sudahi pelatiannya dan membuatnya bertanggungjawab," katanya.

Selain itu, Yofi juga akan menyambangi pihak keluarga dan menemui 2 bocah yang ditinggal keluarga.

Tujuannya sebagai bentuk kepedulian atas peristiwa nahas yang dialami mereka.

Serta berkomitmen akan mengungkap kasus yang sudah 7 tahun belum terungkap.

"Kita turut prihatin dengan kondisi 2 bocah yang kini tidak punya orangtua, kita berikan atensi untuk hal ini," katanya.

Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan motif Rangga membunuh istrinya karena merasa tersinggung atas ucapannya..

"Korban atau mantan istri pelaku menyebut pelaku tidak memiliki pekerjaan," kata Doffie.

Wajar saja, pasalnya sejak menikah tahun 2012, Rangga tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran.

Sampai akhirnya keduanya memilih bercerai.

Namun di malam itu Rangga datang lagi dengan niat buka bersama dua anaknya, Tama dan Salwa.

Sepulang tarawih dengan Tama, Rangga Prayoga melihat Sutrisnawati sedang teleponan dengan pria lain.

Ia dibakar api cemburu.

Namun Sutrisnawati justru meminta Rangga pergi.

"Pelaku minta korban menghargai dirinya yang saat itu ada di rumah mereka. Namun korban emosi dan mengatakan kalau pelaku suami dan ayah yang tidak bertanggung menjawab," kata Doffie.

Sampai kemudian terjadilah penganiayaan yang dilakukan menggunakan senjata tajam.

Rangga lantas kabur ke beberapa wilayah mulai dari Banten, Jakarta Utara dan Jakarta Barat lalu ke Kalimantan.

Ada beberapa wilayah di Kalimantan yang menjadi tempat persembunyian Rangga Prayoga.

Bukan hanya sembunyi, Rangga juga memalsukan identitas diri demi lolos dari kejaran polisi.

"Pelaku membuat KTP, umurnya dimudakan, alamat asal pun bukan dari Lampung," kata Doffie.

Tak sampai di situ saja, fisik Rangga pun berubah drastis.

Dari bertubuh kurus, kini ia berbadan gempal.

"Fisik tersangka 8 tahun lalu dengan kondisi saat ini berbeda, setelah menelantarkan 2 bocah itu banyak perubahan padanya, terutama pada tubuh makin gemuk," katanya.

Seorang kerabat Tama dan Salwa, Endah mengatakan Rangga Prayoga sembunyi sampai memiliki istri baru dan dua anak.

Padahal selama 8 tahun buron, Rangga sama sekali tak pernah menafkahi dua anaknya di Lampung Tengah.

"Rangga tidak pernah bertanggung jawab menafkahi anaknya setelah membunuh ibunya, bahkan kini dia punya istri baru dan 2 anak di Kalimantan Barat," kata Endah.

Endah tak bisa membayangkan bila nanti Tama dan Salwa bertemu ayahnya.

Walau begitu, menurut Endah, Tama dan Salwa sudah menyiapkan pertanyaan bila nanti dipertemukan dengan ayahnya.

"Setelah tertangkap hanya mau tanya, kenapa begitu tega melakukan perbuatan keji kepada istri dan menelantarkan anaknya," kata Endah. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved