Breaking News

Polusi

Jakarta Jadi Rangking Pertama Paling Polusi di Dunia, Ini 10 Kota yang Paling Parah, Depok Darurat!

Kota Depok lagi-lagi menjadi kota berpolusi buruk pada pagi ini dengan AQI US 215, angka AQI US 178.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
tribunnews.com
ilustrasi polusi udara 

Jakarta Jadi Rangking Pertama Paling Polusi di Dunia, Ini 10 Kota yang Paling Parah, Depok Darurat!

SERAMBINEWS.COM - Berdasarkan data IQAir pada hari ini Kamis (31/8/2023) pukul 11.14
WIB kualitas udara di Jakarta kembali ke status tidak sehat dengan indeks kualitas udara AQI US 169 dan polutan utama PM2.5. Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 17.3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Cuaca Jakarta pagi menjelang siang hari ini masih berkabut dengan suhu 31 derajat celcius, kelembapan 75 persen, angin 5.5 km/h dan tekanan 1.010 mbar.

Per hari ini IQAir menunjukkan kualitas udara di Jakarta sangat buruk, bahkan Jakarta menjadi salah satu Kota dengan peringkat pertama paling berpolusi di dunia dengan AQI US rata-rata 169.

Sementara Kota lainnya di dunia yang menduduki posisi kedua menyusul Dhaka, Bangladesh. Doha, Qatar. Lahore, Pakistan, Kolkata, India. Johannesburg, Afrika Selatan. Delhi, India. Kuching, Malaysia. Wuhan, Cina. Kampala, Uganda.

10 Kota Paling Polusi di Dunia, Jakarta pada Posisi Pertama versi data IQAir, Kamis (31/8/2023) pukul 11.21 WIB.
10 Kota Paling Polusi di Dunia, Jakarta pada Posisi Pertama versi data IQAir, Kamis (31/8/2023) pukul 11.21 WIB. (IQAIR)

Dalam rangking kota AQI langsung dari beberapa kota di Indonesia, Jakarta kembali masuk dalam rangking ke 1 dari 10 rangking kota kualitas udara yang tidak sehat di dunia.

Kota Depok lagi-lagi menjadi kota berpolusi buruk pada pagi ini dengan AQI US 215,
angka AQI US 178.

Berikut 10 kota di Indonesia yang paling polusi versi IQAIR

  1. Kota Depok, Jawa Barat, AQI US 178
  2. South Tangerang, Provinsi Banten, AQI US 178
  3. Jakarta, Jakarta, AQI US 169
  4. Pasarkemis, Jawa Barat, AQI US 164
  5. Sampit, Provinsi Kalimantan Tengah, AQI US 164
  6. Kota Tangerang, Provinsi Banten, AQI US 163
  7. Cibinong, Jawa BaraT, AQI US 162
  8. Gedongtataan, Provinsi Lampung, AQI US 160
  9. Karawang, Jawa Barat, AQI US 159
  10. Serpong, Jawa Barat, AQI US 158

Polusi Udara Ancam Kesuburan, dr Boyke Minta Tolong Pria Wanita Makan Ini, Konsumsi 3 Kali Sehari

Selama ini kita mungkin berpikir bahwa polusi udara hanya berdampak buruk pada sistem pernapasan. Namun, fertilitas atau kesuburan kita juga bisa memburuk akibat polusi udara.

Hal tersebut diungkap oleh seksolog dr Boyke. Menurutnya, udara yang sudah tercemar polutan umumnya banyak sekali mengandung senyawa beracun.

Senyawa beracun itulah yang dapat mempengaruhi kesuburan tak hanya wanita tetapi juga pria.

Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube kacamata dr Boyke, dari data yang dikumpulkan, Indonesia mengalami peningkatan angka infertilitas dibanding 30 tahun yang lalu.

Dimana menurut dr Boyke, pada tahun 1990, Indonesia khususnya Jakarta memiliki 10-15 persen angka infertilitas, sementara tahun 2023 ini naik menjadi 20 persen.

Pada pria, polusi udara membuat jumlah produksi sperma berkurang, memperlambat gerakan sperma hingga menghasilkan sperma yang cacat.

"Jadinya spermanya banyak yang gak punya ekor, sperma yang terpotong kepalanya, itu semua akibat dari polusi udara," kata dr Boyke.

Polusi udara juga berisiko menganggu kesuburan wanita.

Dengan adanya polusi udara, wanita rentan mengalami mandul hingga menghasilkan sel telur yang lebih sedikit.

Sel telur yang dihasilkan menjadi rentan, mudah sekali terinfeksi, kualitas telurnya jelek bahkan menurut dr Boyke, ada penelitian yang mengatakan apabila kualitas sel telurnya jelek, maka lebih mudah terjadinya keguguran.

"Itu juga mengakibatkan lahir bayi juga lebih prematur, itu baru dari sisi pembuahan dan kondisi di dalam kandungan, termasuk pertumbuhan janin yang terhambat, jadi efeknya kayak merokok juga gitu, lebih global," sambungnya.

Dikutip dari laman IQAIR, per hari ini, Rabu (30/8/2023), Indonesia menduduki posisi kedua negara di dunia yang mengalami polusi udara tertinggi menyusul Dhaka, Bangladesh pada posisi pertama.

Tentunya kondisi ini menjadi perhatian kita semua dimana ada banyak dampak buruk yang ditimbulkan dari polusi udara termasuk masalah pernapasan hingga menganggu kesuburan.

Agar kesuburan semakin terjaga di tengah meningkatnya polusi udara, seksolog dr Boyke lantas meminta tolong kepada masyarakat untuk menjaga kesehatannya melalui makanan yang dikonsumsi.

"Jadi harus bagaimana? Anggaplah semua polutan-polutan itu radikal bebas, jadi tolong
pertama dalam diet itu mesti banyak makan sayur dan buah," katanya.

Dengan cara mengonsumsi sayur dan buah, sambung dr Boyke itu merupakan dukungan untuk memenuhi asupan antioksidan yang bisa mengatasi polutan tersebut.

Kedua, anda diharuskan menjaga kesehatan. Paling utama, jangan sampai terkena penyakit diabetes dan hipertensi.

"Karena itu mengakibatkan pembuluh darah akut juga polusi udara itu," sambungnya.

Ketiga, jaga pola makan. Hindari makan makanan sembarangan, hindari makanan 3G yaitu, gorengan, mengandung garam dan gula.

"Maka jaga juga jangan sampai polutan udara masuk, jangan makan gula sembarangan, jangan makan gorengan, kemudian jangan makan garam banyak juga yang asin asin," tambahnya.

Selanjutnya, rutinkan olahraga. Apabila olahraga di luar ruangan, maka pilihlah waktu pagi, waktu dimana belum banyak orang beraktivitas dengan menggunakan sepeda motor dan sebagainya.

Namun jika di luar banyak polusi, anda bisa melakukan olaraga di dalam rumah dengan menggunakan air purifer.

Sementara untuk menangkal radikal bebas di tengah tingginya polusi udara, dr boyke juga meminta tolong kepada anda agar mengonsumsi jus buah sehari tiga kali.

"Minta tolonga ayo makan jus buah sehari 3 kali, mau nanas, jeruk, mau pepaya yang murah meriah, mau kedondong silakan," tambahnya.

Terakhir, hindari kegiatan yang tidak terlalu penting di luar rumah, kalau pun mengharuskan keluar rumah, maka gunakan masker.

dr Boyke juga menganjurkan agar anda membeli mesin khusus untuk mengecek kualitas udara, alat ini dapat mendeteksi kualitas udara sehingga kita bisa lebih antisipasi.

"Beli deh itu untuk mengecek polusi udara, harganya murah ada yang 100 -200 ribu, kamu cek kalau dirumah tinggi, kamu mendingan tutup semua jendela daripada polutan masuk ke ruangan menganggu kita dan menganggu kesehata kita semua," pungkasnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved