Politik

PDIP Kritik Jokowi soal Pegang Data Intelijen Partai: Parpol Punya Kedaulatan, Bukan Objek Intelijen

PDIP mengkritik Presiden Jokowi soal pegang data intelijen partai, sebut parpol punya kedaulatan, bukan objek intelijen.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
Dok Said Abdullah Institut dan BPMI Setpres
PDIP mengkritik Presiden Jokowi soal pegang data intelijen partai, sebut parpol punya kedaulatan, bukan objek intelijen. 

SERAMBINEWS.COM - PDIP mengkritik Presiden Jokowi soal pegang data intelijen partai, sebut parpol punya kedaulatan, bukan objek intelijen.

Hal itu menanggapi pernyataan Jokowi soal pegang data intelijen semua partai dari BIN hingga BAIS.

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengkritik keras hal itu sebab menurutnya parpol punya kedaulatan dan bukan musuh negara.

"Bagi saya, sesungguhnya sebagai parpol kami punya otonomi, punya kedaulatan," kata Said di Gedung DPR RI, Jakarta dikutip dari Tribunnews.com, Senin (18/9/2023).

"Kami bukan musuh negara," tambahnya.

Baca juga: Jokowi Blak-blakan Pegang Data Intelijen Semua Partai dari BIN-BAIS: Mereka Menuju ke Mana Saya Tahu

Baca juga: Seloroh Dek Gam usai Persiraja Hajar Sriwijaya FC: Rahasia Menang Malam Nyoe . . .

Ketua DPP PDIP itu menyampaikan, parpol merupakan pilar demokrasi, bukan objek intelijen.

"Kan parpol bukan objek intelijen, dia adalah pilar demokrasi, kalau parpol dikerdilkan, dilemahkan, saya pikir itu bukan karakter presiden kita," kata Said.

 

 

Pihaknya mengakui Presiden Jokowi merupakan kader PDIP, namun untuk beberapa hal perlu dikritik dan diingatkan.

"Presiden kita itu Bapak Jokowi itu kader PDIP, kita mendukung penuh, tapi dukungan kita itu kritis konstruktif. Kalau memang ada yang perlu diingatkan, kami akan ingatkan," kata Said.

"Saya tidak punya kekhawatiran bapak presiden akan mempergunakan itu sebagai alat bagi kepentingan beliau. Jauh lah dari itu," tambahnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Serahkan SK Hutan Adat Aceh

Jokowi Blak-blakan Pegang Data Intelijen Semua Partai dari BIN-BAIS

Presiden Jokowi secara blak-blakan sebut pegang data intelijen semua partai dari BIN dan BAIS, hingga parpol menuju ke mana dia tahu.

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi dalam Rakernas Seknas Jokowi di Hotel Salak, Kota Bogor, Sabtu (16/9/2023) lalu.

Dalam pidatonya, Jokowi secara blak-blakan menyampaikan tahu bagaimana kondisi partai hingga mereka menuju ke mana juga tahu melalui data intelijen.

"Saya tahu dalamnya partai seperti apa, saya tahu. Partai-partai (kondisinya) seperti apa saya tahu," ucap Jokowi.

"Ingin mereka menuju ke mana saya juga ngerti," tambahnya.

Diungkapkannya, informasi yang diterima pun lengkap, mulai dari Badan Intelijen Negara (BIN) hingga Badan Intelijen Strategis (BAIS).

"Informasi yang saya terima komplet, dari intelijen saya ada BIN," ungkap Jokowi.

"Dari intelijen di Polri ada, dari intelijen TNI saya punya BAIS," tambahnya.

Baca juga: Gelap Mata Sering Diejek Motor Buntut, Pria Ini Nekat Habisi Temannya

Tak cukup di situ, ia juga mengetahui informasi di luar itu seperti sejumlah data dan survei.

"Dan informasi-informasi di luar itu, angka data, survei semuanya ada," ucap Jokowi.

"Saya pegang semua dan itu hanya miliknya presiden," tambahnya.

Presiden Jokowi juga menyinggung soal negara-negara yang sudah lama berkembang namun tidak maju.

"Saya berikan contoh, di Amerika Latin banyak negara tahun 50, tahun 60, tahun 70 sudah menjadi negara berkembang," kata Jokowi.

"Tetapi sampai saat ini mereka juga masih tetap menjadi negara berkembang, tidak bisa keluar dari jebakan itu," tambahnya.

Baca juga: Seorang Ibu Tertangkap Curi Telur Demi Anak Bisa Makan, Polisi Iba hingga Kirim Sembako

Baca juga: Cara Membuat SKCK untuk Daftar CPNS 2023, Lengkapi Berkas-Berkas Ini

Menurutnya, Indonesia punya kesempatan menjadi negara maju hanya dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.

"Kita tidak mau itu dan kesempatan itu hanya ada di tiga periode kepemimpinan nasional," kata Jokowi.

"Itulah yang sulit," pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved