Serambi Spotlight

Hitung-hitungan Prof Humam Kenapa PA Ganti Pon Yaya Ketua DPRA: Apakah Mereka Mau Cuci Tangan?

Hitung-hitungan Prof Humam kenapa Partai Aceh (PA) ganti Saiful Bahri alias Pon Yaya dari Ketua DPRA, sebut apakah PA mau cuci tangan?

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
YouTube Serambinews
Hitung-hitungan Prof Humam (kiri) kenapa PA ganti Saiful Bahri alias Pon Yaya dari Ketua DPRA, sebut apakah mau cuci tangan? Disampaikan dalam program Serambi Spotlight dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Rabu (27/9/2023). 

SERAMBINEWS.COM - Hitung-hitungan Prof Humam kenapa Partai Aceh (PA) ganti Saiful Bahri alias Pon Yaya dari Ketua DPRA, sebut apakah PA mau cuci tangan?

Hal itu disampaikan Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Ahmad Humam Hamid dalam program Serambi Spotlight dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Rabu (27/9/2023).

Dalam bincang-bincang itu, dia mengawali kalau sebenarnya pergantian posisi jabatan dalam politik merupakan sesuatu ya normal.

Namun bila dilihat lebih dalam terkait kondisi yang terjadi, hal itu ada analisis yang bisa diterangkan.

"Kalau kita lihat secara biasa, ini adalah sebuah pergantian normal," kata Prof Humam.

"Tapi kalau kita lihat apa yang sedang terjadi atau telah terjadi atau akan terjadi, ini ada yang bisa kita terangkan," tambahnya.

 

 

Terutama menjelang pesta demokrasi lima tahunan yang semakin dekat, menurutnya semua partai politik perlu persiapan menghadapi itu.

"Walaupun agak terlambat, ini kan ada pileg atau pemilu pada bulan Februari, itu artinya lima bulan lagi," jelas Prof Humam.

"Dan kepemimpinan DPRA ini menjadi etalase, walaupun awalnya jelek mungkin, keadaan yang lima bulan ini sampai akhir nanti, ini juga fase yang paling menentukan," tambahnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mualem Tunjuk Zulfadhli Jadi Ketua DPRA, Gantikan Pon Yaya

Baca juga: Profil Irjen Achmad Kartiko, Kapolda Aceh Gantikan Irjen Ahmad Haydar, Punya Karier Mentereng

Bicara soal dewan, Sosiolog dan Guru Besar USK itu menjelaskan, Partai Aceh sebagai parpol pemenang di DPRA perlu ambil sikap yang jelas menghadapi Pemilu.

Salah satunya bila di DPRA pernah berbuat yang kurang baik, inilah masanya untuk memperbaiki.

"Dan partai yang berkuasa itu Partai Aceh, jadi ini apakah mereka mau cuci tangan gitu," kata Prof Humam tertawa.

"Atau mereka mau lepas tangan atau mereka mau ambil tangan, kita tak tahu," tambahnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved