Anies Baswedan Sudah Gaet Cak Imin Jadi Cawapres, Mengapa Hasil Survei Masih Rendah di Jawa Timur?

Pada simulasi tiga nama, Ganjar Pranowo yang merupakan bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) unggul

Editor: Faisal Zamzami
Instagram @official_nasdem
Komentar Cak Imin soal dugaan bakal dijegal lewat kasus termasuk korupsi, usai deklarasi jadi bakal Cawapres Anies Baswedan, sebut hal itu biasa dan aman. 

Jawa Barat : Total pemilih 35.714.901
Jawa Timur : Total Pemilih 31.402.838
Jawa Tengah : Total Pemilih 28.289.413
Banten : Total pemilih 8.842.646
DKI Jakarta: Total pemilih 8.252.897
DI Yogyakarta :Total pemilih 2.881.969

Jika melihat data di atas maka Jawa Barat dan Jawa Timur merupakan dua wilayah dengan pemilih terbanyak di Indonesia.

Suara NU di Jawa Timur

Temuan survei Indikator Politik Indonesia di Jawa Timur (Jatim) pada September 2023 mengungkap pengaruh tokoh masyarakat, organisasi Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah terhadap pilihan calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilu 2024.

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan 60,5 persen responden menganggap pandangan tokoh masyarakat berkaitan dengan capres cawapres penting.

Sekitar 27 persen responden, kata dia, menilai pandangan tokoh masyarakat berkaitan dengan capres cawapres tidak atau kurang penting.

Hal tersebut disampaikannya saat Rilis Survei Jawa Timur: Signifikansi NU dan Peta Elektoral Jelang 2024 di Jawa Timur di kanal Youtube Indikator Politik Indonesia pada Minggu (1/10/2023).

"Kurang penting atau tidak penting sama sekali artinya mereka lebih otonom dalam menentukan siapa yang mereka pilih, tetapi 60,5 persen, meskipun pandangan tokoh masyarakat sekitar responden, tempat tinggal mereka penting," kata dia.

"Belum tentu responden memilih sesuai dengan preferensi tokoh masyarakat yang tinggal di domisili warga koresponden," sambung dia.

Akan tetapi, lanjut dia, menurut responden di Jawa Timur, belum tentu mereka mengikuti.

Sebanyak 56,4 persen responden di Jatim mengatakan kecil atau sangat kecil kemungkinannya untuk mengikuti anjuran atau ajakan tersebut.

"Jadi kalau ada tokoh masyarakat yang meminta memilih salah satu capres tertentu, meskipun mereka dianggap penting pendapatnya, tapi warga Jatim itu lebih kompleks, lebih pintar, penting tapi bukan berarti diikuti pandangannya," kata dia.

"Ada 32 persen memang yang menggatakan akan mengikuti anjuran atau ajakan tokoh pemimpin masyarakat, tetapi mayoritas mengatakan mereka hanya menjadikan sebagai second opinion, tapi soal apakah mengikut anjuran atau ajakan tersebut, itu belum tentu mereka ikuti," sambung dia.

Lebih lanjut, kata dia, survei menanyakan khusus kepada responden yang merasa dekat dengan NU dan Muhammadiyah perihal seberapa mungkin mereka mengikuti anjuran organisasi terkait pilihan capres atau cawapres.

Survei, kata dia, menunjukkan sekitar 43,5 persen responden merasa sanga atau cukup besar kemungkinannya mengikuti anjuran organisasi baik NU maupun Muhammadiyah untuk memilih capres atau cawapres tertentu pada pemilu 2024 mendatang.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved