Berita Pidie
Dosen D3 Akuntasi Unigha Bersama Mahasiswa Kembangkan Abon Ikan Teri
Usaha kreatif abon ikan teri milik kelompok M Gade ini dilakukan dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internal kampus Unigha
Penulis: Idris Ismail | Editor: Amirullah
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Dosen Diploma Tiga (D3) Fakultas Ekonomi Akuntansi bersama sembilan mahasiswa Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Sigli, Pidie melakukan pengembangan usaha abon ikan teri bagi warga pesisir di Gampong Gajah Matee, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie.
Usaha kreatif abon ikan teri milik kelompok M Gade ini dilakukan dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internal kampus jantung hatee masyarakat Pidie (Unigha) dalam terobosan peningkatan perekonomian masyarakat pesisir atau nelayan.
'Program PKM ini dipimpin secara langsung oleh Rektor Unigha, Prof Bansu Irianto Anshari MPd sebagai komitmen dari Tridarma Perguruan Tinggi terhadap masyarakat secara luas terutama dalam pengembangan perekonomian keluarga,"sebut ketua tim PKM Internal Unigha dosen D3 Akuntansi, Unigha Sigli, Pidie, Cut Italina SE MSM kepada Serambinews.com, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Terungkap! Ini 3 Alasan Kenapa kalau Makan Udang Harus sama Kulitnya,dr Zaidul Akbar Beri Penjelasan
Menurut Cut Italina, selama ini masyarakat pesisir lebih terfokus dalam pemasaran hasil tangkapan nelayan berupa ikan teri hanya sebatas dijemur hingga menjadi ikan teri kering dan selanjutnya dipasarkan.
Kendati demikian sebagai upaya pendampingan PKM Internal Unigha terhadap kelompok Tgk Muhammad Gade yang dilakukan oleh dosen serta 9 mahasiswa jurusan Fakultas Ekonomi D3 Akutansi Unigha masing-masing, Desi Rahmadhani, Elfina, Mirna, Najakiah, Nurnida, Putri Mela Auzia, Sanita, dan Vira Nadia kiranya dapat berbuah manis dalam memberdayakan perekonomian masyarakat pesisir.
Adapun upaya dampingan yang dilakukan mulai dari pengolahan ikan dengan diracik beberapa bumbu pendukung baik serai, bawang merah, cabai merah, kemiri serta lainnya. Lalu dengan pembuatan kemasan packing plastik anti basi hingga pemasaran baik secara offline maupun online.
Adapun kemasan yang telah rampung dijadikan itu dikemas dalam ukuran masing-masing 250 gram dengan harga terjangkau setiap kemasan Rp 20.000. Jadi dengan adanya kemasan atau Packing ini maka dengan sendirinya mudah dipasarkan secara online kepada masyarakat luas.
'Kami yakin langkah inspiratif ini sangat tepat dalam pemasaran produk para nelayan,"ujarnya. (*)
ALHAMDULILLAH, 7.343 Non ASN Jadi PPPK Paruh Waktu di Pemkab Pidie |
![]() |
---|
Pertamax Langka di Pidie, DPRA Minta Pertamina Cepat Respon Keluhan Warga |
![]() |
---|
BBM di Pidie Krisis, DPRA Minta Pertamina Cepat Respon Keluhan Warga |
![]() |
---|
7.000 Lebih Tenaga Honor Pidie Lulus PPPK Paruh Waktu, Ini Penjelasan Non-ASN Tidak Lulus |
![]() |
---|
Jumat Berkah, Lapas Perempuan Sigli Kembali Berbagi dengan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.