Mantan Suami Tak Menyangka Nurhani Bunuh Putranya Secara Sadis, Paman dan Kakek Korban Terlibat
Dirno (52) mantan suami Nurhani tak menyangka sang ibu tega membunuh putranya Muhammad Rauf (13) secara sadis.
SERAMBINEWS.COM - Dirno (52) mantan suami Nurhani tak menyangka sang ibu tega membunuh putranya Muhammad Rauf (13) secara sadis.
Apalagi aksi kejahatan tersebut juga melibatkan paman dan kakek korban.
Hingga kemarin, sudah empat orang yang ditangkap karena diduga kuat terkait dengan kasus pembunuhan ini.
Seperti diketahui, Nurhani tega menyiksa anak kandungnya hingga tewas dengan tangan diikat, mulut disumpal lalu dibuang ke sungai.
Baru-baru ini pengakuan sang mantan suami Nurhani pun terkuak.
Dimana mantan suami Nurhani yang juga ayah Muhammad Rauf bernama Dirno (52) mengungkap tak menyangka anaknya akan tewas ditangan mantan istrinya itu.
Adapun diakui Dirno, dirinya dan Nurhani sudah bercerai sejak beberapa tahun silam.
Sejak saat itu, Muhammad Rauf menjadi tak terurus.
Apalagi setelah itu, Dirno juga jarang bertemu dengan anak mereka, Rauf.
Sosok Rauf yang Dibunuh Ibu Kandung, Putus Sekolah Hingga Tinggal di Pos Ronda, Motifnya Terkuak (Instagram)
Saat ditemui wartawan, DIrno mengaku tak tahu, apa yang selama ini antara Rauf dan ibunya.
"Kami sudah jarang bertemu," ujarnya di lokasi pemakaman Rauf di Desa Parigimulya, Subang, Kamis (5/10/2023).
Terakhir bertemu dengan Rauf, kata Dirno, setahun yang lalu.
Sepengetahuannya, kata Dirno, Rauf tak lagi melanjutkan pendidikannya setelah lulus SD.
"Sebelumnya kalau ketemu, dia hanya meminta uang, lalu pergi lagi," katanya.
Dirno mengaku tak menyangka anaknya akan tewas dengan cara seperti ini.
"Saya sudah setahun lebih tak komunikasi dan belum pernah ketemu lagi sama anaknya, karena dia tinggal sama ibunya setelah ibunya cerai dengan saya," Dirno.
Dirno meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus kematian anaknya
"Saya ikhlas. Namun minta polisi usut tuntas serta tangkap pelakunya," ujarnya.
Baca juga: Sosok Nurhani, Ibu Bunuh Anak di Subang, Jasad Korban Penuh Luka dan Terikat, Ponsel Jadi Penyebab
Seperti diberitakan sebelumnya, Nurhani tega membunuh anak kandungnya, Muhammad Rauf di Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Jasad Muhammad Rauf ditemukan di Kali Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Rabu (4/10) dini hari.
Saat ditemukan, jasad Muhammad Rauf dipenuhi luka dan tangannya masih terikat ke belakang.
Tim Inafis Polda Jabar yang melakukan olah tempat kejadian perkara di kediaman kakek Rauf menemukan sejumlah bercak darah.
Bercak darah terlihat di ruang tamu, di pipa paralon, tongkat kayu, kusen, besi rel kereta berukuran panjang 20 sentimeter, dan gergaji kayu.
Darah juga terlihat pada sebilah kayu yang patah menjadi dua, pecahan genting, batu bata, dan dinding rumah, serta di halaman belakang rumah menuju kebun dan sejumlah titik lainnya yang total semuanya ada 37 titik bercak darah di TKP.
Akhirnya terungkap bahwa Muhammad Rauf dihabisi ibu kandungnya, Nurhani di rumah tersebut.
Nurhani pun ditetapkan sebagai tersangka.
Kepada polisi Nurhani mengaku tega menghabisi darah dagingnya hanya karena masalah sepele.
Nurhani mengaku tak kuasa menahan emosi lantaran Rauf meminta ponsel kepadanya.
Tanpa berpikir, ia pun langsung memukuli Rauf hingga tak berdaya.
"Rauf saya sumpal mulutnya dengan boneka kecil milik adiknya, kemudian tangan Rauf diikat, kepalanya dibenturkan ke dinding dan kusen, lalu dipukul kepalanya menggunakan tongkat kayu, pipa paralon, dan bambu pagar," kata Nuhani dingin.
Setelah anaknya tak berdaya, kata Nurhani, ia pun menyeret Rauf ke belakang rumah, menyusuri kebun.
Adik Nurhani, yang datang tak lama berselang, lantas membawa Rauf yang sudah tak berdaya dengan sepeda motor.
Adik Narhani membawa Rauf ke Sungai Bugis di Anjatan, Indramayu, lalu membuangnya ke sana.
Saat hendak dibuang ke sungai, kata Nurhani, anaknya terlihat masih hidup.
"Masih hidup saat diseret lewat belakang rumah sebelum dibawa pakai motor dan dibuang ke Sungai Bugis," ujarnya.
Baca juga: Nurhani Ibu Kejam Tega Bunuh Anak Kandung, Korban Masih Hidup Dibuang ke Sungai, Tangan Diikat
Kondisi Psikologis
Hingga kemarin, sudah empat orang yang ditangkap karena diduga kuat terkait dengan kasus pembunuhan ini.
Selain menangkap ibu, kakek, dan paman Rauf, polisi juga menangkap pemilih sepeda motor yang digunakan adik Nurhani membuang tubuh Rauf.
Kejamnya penyiksaan berujung pembunuhan itu membuat heran kriminolog, Agustinus Pohan.
Apalagi aksi kejahatan tersebut juga dilakukan paman dan kakek korban.
Dalam kasus ini, kata dia, pihak kepolisian harus melakukan pemeriksaan terhadap kondisi psikologis para pelaku yang terdiri dari ibu, paman dan kakek korban.
"Karena kasus ini sangat ekstrem dan agak aneh, karena pembunuhan terhadap anak yang usianya sangat muda, kemudian hanya karena persoalan meminta telepon genggam dan dilakukan oleh ibu kandung dan dibantu keluarganya," ujar Agustinus Pohan, Kamis (5/10).
Sosok Rauf Dibunuh Ibu Kandungnya di Subang Jawa Barat (Istimewa)
Menurutnya, kasus pembunuhan ini sangat tidak biasa.
Sehingga, penyidik harus melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
"Ini situasi yang tidak biasa, mungkin perlu dilakukan kajian juga, keadaan psikologis keluarga itu (para pelaku), seperti apa sih dan apa yang terjadi di keluarga itu," katanya.
Meski pembunuhan yang dilakukan ibu terhadap anak ini termasuk kejahatan luar biasa, namun dia tidak melihat kasus ini sebagai pembunuhan berencana.
Sehingga Polisi hanya bisa menjerat pelaku dengan pasal pembunuhan biasa.
"Saya tidak melihat ini sebagai pembunuhan dengan rencana, jadi mungkin pembunuhan biasa yang ancaman maksimalnya 15 tahun," katanya.
"Mungkin juga satu pembunuhan biasa yang akibat dari kemarahan yang tidak dapat dikendalikan dari keluarga itu terhadap anaknya."
"Kalau pun ada satu orang yang marah dan tidak bisa mengendalikan diri, biasanya anggota keluarga lain yang menenangkan," tambahnya.
Agus menduga, bisa saja kakek dan paman korban, membantu ibu korban agar peristiwa pembunuhan ini tidak terungkap.
"Bisa saja eskalasi, misalnya anak ini mendapat penganiayaan dari Ibunya, karena kemudian khawatir bisa terungkap kejahatan itu, anggota keluarga lain mencoba melindungi si Ibu, tapi dengan cara membantu membuang anak itu," tukasnya.
Baca juga: Mahasiswa USK Lolos Program ke Australia, Belajar di Industri Peternakan Sapi
Baca juga: Sosok Siti Aminah, Kasir Minimarket di Jember yang Berani Hadang Maling Sampai Terseret
Baca juga: 3 Negara Sahabat Konfirmasi akan Hadir dalam PKA-8, Berpeluang Buka Bisnis Rempah dengan Aceh
Sudah tayang di TribunMedan: Pengakuan Mantan Suami Nurhani Ibu yang Siksa dan Buang Anak Kandung ke Sungai, Ungkap Psikologis
Pria di Karimun Bunuh Mantan Istri dengan 34 Tusukan, Terungkap Motif Pelaku |
![]() |
---|
Tampang 7 Tersangka Pemerkosaan Terhadap Anak di Pasuruan, 1 Pelaku Ayah Korban |
![]() |
---|
Berani Lawan Thailand, Ternyata Pasukan Khusus Kamboja Pernah Dilatih Prabowo dan Pelatih Kopassus |
![]() |
---|
Detik-detik Riswan Lubis Rampok dan Bunuh Nenek Amimah di Medan, Emosi Tak Dipinjami Uang Rp 3 Juta |
![]() |
---|
Sahabat Andhikara Gelar Pensi Inklusi, Ruang Expresi Bagi Anak Disabilitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.