Kecelakaan dan Kebakaran Pesawat Warnai Simulasi di Bandara SIM Blangbintang
Tergelincir dan terbakarnya Pesawat Bintang Air Type B737-800 flight number BA 123 mewarnai...
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Tergelincir dan terbakarnya Pesawat Bintang Air Type B737-800 flight number BA 123 mewarnai simulasi keadaan darurat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, Kamis (26/10/2023).
Simulasi diselenggarakan oleh PT Angkasa Pura II selaku operator Bandara SIM, dengan melibatkan otoritas bandara lainnya, Lanud SIM, Basarnas, PMI, Pemadam Kebakaran dan instansi lainnya.
Dalam simulasi itu digambarkan skenario, jika Bintang Air yang mengangkut 148 penumpang rute CGK-BTJ (Jakarta-Banda Aceh) tergelincir hingga ke rerumputan dekat landasan. Pesawat pun terbakar dan para penumpang berusaha menyelamatkan diri.
Selanjutnya, petugas Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) segera menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman dan mengevakuasi penumpang. Proses penyelamatan itu dibantu Instansi terkait yang tergabung dalam Komite Penanggulangan Keadaan Darurat Bandara Sultan Iskandar Muda.
Tiga unit pemadam kebakaran canggih milik bandara dilibatkan, begitu juga ambulans, petugas medis, para personel TNI AU. Peristiwa tersebut merupakan simulasi keadaan darurat yang melibatkan pesawat udara dengan type Emergency “Aircraft Crash on Airport”.
Executive General Manager KC Bandara SIM, Darmadi, mengatakan kegiatan latihan penanggulangan keadaan darurat skala penuh ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali oleh penyelenggara bandar udara. Aksi itu sebagai implementasi dari peraturan Nasional dalam hal ini adalah peraturan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara maupun regulasi Internasional dari ICAO.
“Pelatihan keadaan darurat keselamatan dan keamanan ini dimaksudkan untuk menguji sistem dan prosedur, menguji kemampuan dan kehandalan sumber daya manusia dan peralatan serta melatih kemampuan fungsi komando, komunikasi dan koordinasi antar Instansi/unit terkait,” ujar Darmadi.
Dengan adanya latihan ini, diharapkan dapat meningkatkan performa personel bandara dan instansi terkait serta fungsi komando, koordinasi dan komunikasi dalam menghadapi keadaan darurat, untuk dapat memberikan pertolongan yang cepat dan meminimalisir jatuh korban dan dampak lain yang ditimbulkan baik materiil maupun non-materiil.
“Kalau memang kejadian seperti ini benar terjadi, maka kita sudah siap memberikan aksi tanggapannya. Tidak lupa kami haturkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan penuh dari seluruh anggota komite keselamatan maupun keamanan pada kegiatan Penanggulangan Keadaan Darurat tahun ini dan marilah kita berdoa semoga Allah SWT memberkahi dan meridhoi setiap kegiatan kita sehingga berjalan dengan aman, selamat, lancar dan terkendali,” tutup Darmadi.
Darmadi mengatakan, saat ini Bandara SIM memiliki 3 unit armada pemadam kebakaran, 2 unit ambulans, serta 35 personel tanggap darurat, kemudian dibantu TNI AU, Dinas Damkar, dan Basarnas.
Danlanud Sultan Iskandar Muda (SIM), Kolonel Pnb Yoyon Kuscahyono mengatakan, jika ada kejadian darurat seperti dalam simulasi, maka semua unsur yang ada di Bandara akan bekerjasama dan koordinasi untuk penanganan.
“Kita di Bandara ini memiliki komite keselamatan dan keamanan, semuanya memiliki tanggung jawabnya masing-masing, serta ada perannya untuk penanganan keadaan darurat,” ujarnya.
Sementara Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto mengatakan, simulasi itu sangat baik untuk kesiagaan bandara, yang merupakan salah satu objek vital di Bandara. Katanya, simulasi sangat penting untuk mengurangi korban jika ada kejadian sesungguhnya.
Katanya, aksi itu juga akan menjadi contoh positif di Aceh Besar kepada pihak lainnya untuk selalu waspada dan tanggap terhadap keadaan darurat yang memungkin terjadi.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.