Longsor di Subulussalam

Ini Deretan Bencana Longsor Telan Korban Jiwa di Lintas Subulussalam-Pakpak Bharat

Bencana tanah longsor di sepanjang Subulussalam, Aceh-Dairi, Sumatera Utara dapat terjadi belasan bahkan puluhan kali dalam setiap tahunnya.

Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
For Serambinews.com
Masyarakat bersama unsur TNI/Polri, Satlantas, BPJN dan instansi terkait berjibaku membersihkan material tanah longsor dan pohon tumbang yang menimpa badan jalan Nasional di kawasan kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Sabtu (21/10/2023) 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Bencana tanah longsor nyaris saban hari menghantui pengendara yang melintas di jalan Nasional Kota Subulussalam-Pakpak Bharat hingga Dairi Sumatera Utara khususnya saat musim penghujan.

Kasus longsor terkini terjadi pada Jumat (27/10/2023) malam di Dusun Patetah, Desa Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam hingga mengenai lima orang korban.

Bencana tanah longsor di sepanjang Subulussalam, Aceh-Dairi, Sumatera Utara dapat terjadi belasan bahkan puluhan kali dalam setiap tahunnya.

Untuk Kota Subulussalam saja, tanah longsor terjadi setiap musim penghujan. Selain tanah longsor, jalur tersebut juga rawan pohon tumbang hingga kecelakaan mobil terjun ke jurang.

Berikut kami rangkum deretan kasus longsor yang menelan korban di sepanjang tahun 2000-2023 dan terekam di media Serambinws.com.

1. Longsor di Buluh Didi, Sitellu Tali Ureng Jehe, Pakpak Bharat tahun 2000

Curah hujan yang kerap melanda Kota Subulussalam hingga Pakpak Bharat terutama sejak bulan September-Desember menyebabkan sejumlah kawasan perbukitan rawan longsor.

Berdasarkan catatan Serambinews.com, bencana longsor hingga menyebabkan jalan putus di kawasan Buluh Didi, Desa Tanjung Mulia, Kabupaten Pakpak Bharat pernah terjadi 22 tahun lalu tepatnya pertengahan tahun 2000.

Bahkan, saat itu bencana yang berlokasi tak jauh dari Desa Lae Ikan atau perbatasan Aceh-Sumut ini bukan hanya menimbun dan memutus belasan titik badan jalan tapi turut menelan korban jiwa dan harta benda.

Bencana 22 tahun silam itu menelan sedikitnya 18 jiwa korban yang tertimbun longsor termasuk sejumlah kendaraan.

Pascabencana 2000, hampir tiap tahun kawasan Buluh Didi-Lae Ikan, Kota Subulussalam terjadi longsor dan pohon tumbang.

2. Longsor di Desa Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam 2010

Longsor selanjutnya dan menelan korban terjadi tahun 2010 silam. Longsor besar itu merenggut dua korban jiwa yakni Warga Desa Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Korban yang merupakan pasangan suami isri terseret dan masuk ke Sungai Lae Kombih, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam dan ditemukan meninggal dunia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved