Berita Aceh Singkil

Harga Telur di Aceh Singkil Terus Turun, Pembudidaya Kewalahan Tutupi Kebutuhan Pakan

Kondisi itu membuat pembudidaya ayam petelur di Aceh Singkil, kewalahan dalam menutupi biaya pakan.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI
Telur hasil pembudidaya ayam di Aceh Singkil, Rabu (1/11/2023). 

Kondisi itu membuat pembudidaya ayam petelur di Aceh Singkil, kewalahan dalam menutupi biaya pakan. 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Harga telur ayam broiler di Kabupaten Aceh Singkil terus turun. 

Dari sebelumnya Rp 1.600 per butir menjadi Rp 1.433 per butir. 

Kondisi itu membuat pembudidaya ayam petelur di Aceh Singkil, kewalahan dalam menutupi biaya pakan. 

Lantaran saat harga telur turun, justru harga pakan naik dari 8.150 jadi  8.250 per kilogram. 

Harga pakan komplit tersebut, belum termasuk ongkos kirim dari Medan ke Aceh Singkil plus upah pikul ke kandang yang mencapai Rp 500 per kilogramnya. 

"Nombok kita," kata Heri pembudidaya ayam petelur di wilayah Gunung Meriah, Rabu (1/11/2023).

Apalagi pengeluaran pembudidaya ayam petelur bukan hanya pakan. 

Tetapi ada biaya lain, seperti pembuatan kandang, petugas rawat dan listrik. 

"Pengeluaran rutin pakan, listrik dan upah yang rawat.  Belum lagi vitamin dan obat-obatan," jelas Wati pembudidaya ayam petelur di Singkil Utara. 

Pembudidaya berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil, mendatangkan investor yang bergerak dalam industri pengolahan pakan ternak. 

Sehingga pembudidaya dapat membeli pakan hasil produk lokal dengan keuntungan lebih hemat ongkos angkut, jika dibanding beli ke Medan.(*)

Baca juga: Tahap Keempat, Serambi Kembali Salurkan Telur Donasi dari PT Telkom Indonesia

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved