Breaking News

Lintas Subulussalam Kembali Longsor

Jenazah Korban Longsor di Subulussalam Diberangkatkan ke Lhokseumawe, Tiga Lainnya Masih Hilang

“Malam ini juga almarhum dibawa ke kampung isterinya dengan ambulans,” kata Kaya Alim Bako, pengurus YARA Kota Subulussalam.

Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Jenazah Raja Kalkautsar (25), seorang korban bencana tanah longsor yang selamat kini dikabarkan meninggal dunia, Sabtu (4/11/2023) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa, Banda Aceh, dan diberangkatkan ke kediaman istrinya di Desa Blang Naleung Mameh, Kota Lhokseumawe. 

Laporan Khalidin | Subulussalam

 SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Jenazah almarhum Raja Kalkautsar (25), seorang korban bencana tanah longsor di Jalan Nasional Subulusalam-Medan, kawasan Dusun Patetah, Desa Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam yang meninggal dunia, pada Sabtu (4/11/2023) malam dibawa pulang ke Lhokseumawe.

Informasi yang diterima Serambinews.com, jenazah Raja Kalkautsar diberangkatkan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa, Banda Aceh sekitar pukul 20.00 WIB, ke kediaman isterinya di Desa Blang Naleung Mameh, Kota Lhokseumawe.

“Malam ini juga almarhum dibawa ke kampung isterinya dengan ambulans,” kata Kaya Alim Bako, pengurus Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Kota Subulussalam.

Raja Kalkautsar yang merupakan warga Dusun Keude Dua, Desa Blang Crum, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe ini menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Meuraxa, Banda Aceh, sekitar pukul 19.00 WIB.

Informasi meninggalnya Raja Kalkatsur tersebut disampaikan Kaya Alim Bako, pengurus Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Kota Subulussalam.

“Dari informasi yang disampaikan dalam Grup Sahabat Edi, Raja Kalkautsar sudah meninggal dunia,” kata Kaya Alim.

Almarhum sebelumnya sempat dirawat di RSUD Kota Subulussalam.

Namun karena kondisinya cukup parah, akhirnya dirujuk ke RSUD Meuraxa untuk mendapatkan penanganan maksimal.

Tapi, Raja Kalkautsar tak tertolong hingga akhirnya menghadap Sang Maha Kuasa setelah selama enam hari dirawat di RSUD Meuraxa.

Menurut Kaya Alim, kondisi Raja Kalkautsar sangat parah sehingga sempat menjalani sejumlah operasi.

Operasi tersebut dilakukan karena adanya penumpukan lendir hingga pembekuan darah. Namun, nyawa Raja Kalkautsar tetap tak tertolong. Raja Kalkautsar meninggalkan seorang istri.

Sementara itu, tiga korban longsor lainnya yang hilang hingga kini belum berhasil ditemukan. Ketiga korban hilang dan belum ditemukan tersebut adalah Ripka Kurniadi, personel Polsek Penanggalan, Kota Subulussalam.

Kemudian, Edy Sukmawan (27), warga Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, sebagai driver.

Lalu korban hilang ketiga bernama Ibrahim Pangabean warga Marindal, Kota Medan, Sumatera Utara, juga selaku driver. 

Diduga jika ketiga korban terseret tanah longsor dan jatuh ke jurang hingga masuk dalam Sungai Lae Kombih yang melintas di sana.

Karenanya, usai mencari di lokasi timbunan tanah longsor dan hasilnya nihil, tim memusatkan pencarian di aliran Sungai Lae Kombih, mulai Kecamatan Penanggalan, Simpang Kiri hingga Kecamatan Rundeng.

Pencarian juga melibatkan anjing pelacak milik Basarnas Pos Meulaboh, Aceh Barat namun tetap tidak membuahkan hasil.

Sementara Raja Kalkautsar adalah satu dari dua korban tanah longsor selamat kala bencana yang terjadi pada Jumat (27/10/2023) pekan lalu.

Pria yang berprofesi sebagai wartawan ini selamat saat bencana tanah longsor terjadi bersama Dian, Warga Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Sebelumnya, Nurdin, SKM, MM, Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subulussalam kepada  Serambinews.com, Minggu, (29/10/2023), mengakui, kondisi korban tanah longsor cukup parah.

Dikatakan Nurdin, karena kondisinya parah sehingga pasien meminta untuk dirujuk ke RSUD Meuraxa guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Nurdin mengatakan, Raja Kalkausar diberangkatkan dari Subulussalam menuju Banda Aceh dengan  didampingi langsung  pihak keluarganya yang datang dari Lhokseumawe.

Pasien dirujuk atas pertimbangan penanganan secara maksimal.

Hal itu karena setelah diperiksa dokter, pasien harus menjalani perawatan Operasi Pasang WSD dan Laparatomi.

Adapun perawatan tersebut, lanjut Nurdin, dengan membelah perut Laparatomi.

Sedangkan WSD merupakan operasi pasang selang untuk mengeluarkan cairan dari paru-paru.

"Nah, fasilitas tersebut belum tersedia di Kota Subulussalam sehingga dirujuk ke Banda Aceh," kata Nurdin.

Longsor yang terjadi pada Jumat (27/10/2023) tengah malam, menimpa lima orang yang sedang berada di lokasi bencana.

Dua dari lima korban tertimpa tanah longsor berhasil selamat, sedangkan tiga lainnya hingga kini masih hilang.

Kedua korban selamat adalah Raja Kalkautsar (25), warga asal Kota Lhokseumawe, dan Dian warga Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved