Video

VIDEO 19 Kabupaten/Kota di Aceh Memulai Tradisi Lomba Boh Gaca di PKA-8 2023

Sebanyak 19 kabupaten/kota di Aceh ikut berpartisipasi dalam perlombaan Boh Gaca dalam rangkaian PKA-8 2023, di Museum Aceh, Banda Aceh.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Aulia Akbar

Laporan Agus Ramadhan | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sebanyak 19 kabupaten/kota di Aceh ikut berpartisipasi dalam perlombaan Boh Gaca (ukiran inai) dalam rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA)-8 2023, di Museum Aceh, Banda Aceh.

Boh Gaca merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Aceh, dengan bertujuan untuk memberi kekhasan dan menambah pesona kepada setiap pengantin wanita yang akan melangskungkan perkawinan.

Lomba Boh Gaca yang diikuti 19 kabupaten/kota ini dilangsungkan di Museum Aceh selama dua hari, Selasa-Rabu (7-8/11/2023), yang terbagi kedalam empat sesi. Pada setiap sesinya diikuti oleh empat dan lima kabupaten/kota di Aceh.

Adapun tiga kabupaten yang tidak ikut andil dalam bagian perlombaan Boh Gaca ini adalah Kabupaten Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tamiang. Sementara Aceh Tengah didiskualifikasi karena tidak hadir.

Ketua Dewan Juri, Irmayani Ibrahim mengatakan Boh Gaca merupakan tradisi Aceh dalam adat perkawinan yang harus dilestarikan oleh generasi ke generasi.

Ia mengatakan, penilaian melibatkan Budayawan, Majelis Adat Aceh (MAA), Praktisi, dan utusan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh.

Penilaian meliputi prosesi adat, ukiran motif pada lengan, jari, dan kaki, serta kreatifitas yang dituangkan dalam ukiran motif inai tersebut.

Sementara itu, official Boh Gaca dari Aceh Barat Daya (Abadya), Asyiah mengatakan mereka mengambil kreasi ukiran ‘Rumpun Biluluk’, yang merupakan motif asal Abdya.

Selain Rumpun Bililuk, mereka juga memasukan ukiran ‘Limpuen’ pada pergelangan calon pengantin wanita, yang melambangkan keakuran dalam membangun rumah tanggan.

Pada jari tengah ada ukiran keris yang melambangkan kekuatan dalam rumah tangga. Ada ukiran padi yang merupakan hasil alam Abdya ‘Breuh Sigupai’. Lalu ukiran rempah seperti biji lada, kayu manis, lawang yang merupakan hasil dari Abdya. (*)

VO: Syita
Editor Video: Muhammad Aulia

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved