Viral Medsos
Viral Pria Tertidur di Atas Tenda PKA 8 Sampai Kesiangan, Kronologinya Bikin Haru
Viral pria tertidur di atas tenda Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) 8 sampai kesiangan, ternyata kronologinya bikin haru.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Viral pria tertidur di atas tenda Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) 8 sampai kesiangan, ternyata kronologinya bikin haru.
Diketahui baru-baru ini viral sebuah video di mana salah seorang pekerja membangunkan temannya yang sedang tertidur pulas di atas tenda.
Padahal posisinya matahari sudah sangat terik karena menjelang pukul 12.00 WIB siang.
Setelah ramai di media sosial, pria yang tertidur itu akhirnya buka suara menceritakan kronologi yang sebenarnya.
Baca juga: Omzet Pedagang Kecil Meningkat Saat Pagelaran PKA 8 di Banda Aceh
Baca juga: Pengunjung Padati Stand Festival Kuliner PKA-8, Ragam Makanan Aceh yang Mulai Langka Disajikan Lagi
Dijelaskannya, waktu itu dia bersama tim bekerja lembur memindahkan tenda di sekitaran arena PKA 8.
Mereka bekerja mulai dari pukul 00.00 WIB malam hingga pukul 5.00 WIB subuh dan lanjut lagi hingga pagi.
"Jadi pada saat itu kita pindahkan pada jam 12 malam, itu kita start jam 12 malam sampai istirahat jam 5 kita break sebentar untuk makan pagi," ungkap pria tersebut dikutip dari Instagram @wisataaceh, Rabu (8/11/2023).
"Begitu makan pagi, kita lanjut kerja lagi," sambungnya.
Â
Â
Karena kelelahan kerja sepanjang malam hingga pagi, pria tersebut akhirnya sampai ketiduran di atas tenda tanpa menghiraukan lagi teriknya matahari.
"Kebetulan saya yang naik di atas sangat merasa kecapaian pada saat itu," ucapnya sambil tertawa.
"Rebahan sebentar, tanpa disadari awak pun tertidur, bangun-bangun sudah siang bukan subuh lagi, kira-kira jam 11 hampir setengah 12," pungkasnya.
Baca juga: Harga Emas di Banda Aceh Turun Tipis, Segini Pasarannya untuk Edisi 7 November 2023
Berita Lainnya: Omzet Pedagang Kecil Meningkat Saat Pagelaran PKA 8 di Banda Aceh
Sejumlah Pedagang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mendapat berkah saat pagelaran Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) yang dibuka sejak 4-12 November 2023 mendatang.
Para pedagang kecil ini memanfaatkan hajatan empat tahun sekali itu untuk berjualan di sekitaran arena karena para pengunjung yang berdatangan bukan hanya dari Banda Aceh, melainkan 23 kabupaten/kota se-Aceh.
Salah satu pedagang, Ridwan mengatakan, kenaikkan omzetnya selama PKA mencapai tiga kali lipat daripada berjualan pada hari biasa.
"Omzet sudah pasti naik, sampai tiga kali lipat," ungkap Ridwan saat ditemui di Taman Sulthanah Shafiatuddin Banda Aceh, Minggu (5/11/2023).
"Saya mulai hari pertama kemarin, buka padahal dari siang tapi alhamdulillah bisa hasilkan sampai Rp 7 juta sehari," tambahnya.
Dia mengungkapkan sangat bersyukur dengan kegiatan-kegiatan besar seperti ini karena para pedagang kecil dapat merasakan kecipratan ekonomi.
"Jujur, kita sangat bersyukur acara-acara besar pemerintah seperti ini," ucap Ridwan.
"Hanya saja kalau di dalam arena seperti dekat anjungan ini, maunya dibuat tempat khusus untuk berjualan UMKM dalam satu lokasi, supaya lebih tertata rapi," tambahnya.
Baca juga: Tari Poh Kipah Meriahkan PKA ke-8 di Anjungan Aceh Utara
Baca juga: Setiap Malam Ribuan Orang Padati Area Pameran Pembangunan PKA di Blang Padang
Sementara pelaku UMKM lainnya, Fatimah mengatakan, sebagai pedagang musiman juga ikut kecipratan berkah hajatan PKA.
"Alhamdulillah adalah sedikit-sedikit dari sini," ungkap Fatimah.
Pedagang lainnya, Ufran mengatakan, dirinya bahkan baru memulai berjualan minuman es teh poci dengan memanfaatkan acara PKA ini.
"Saya buka siang, tapi alhamdulillah sudah ada ini," kata Ufran.
"Acara kayak gini ramai pengunjung, sudah pasti terasa untuk kami pedagang kecil," pungkasnya.
Stan Festival Kuliner PKA 8 Sajikan Makanan yang Mulai Langkah
Sejumlah pengunjung mulai memadati stan Festival Kuliner Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VIII di Taman Sulthanah Shafiatuddin atau juga dikenal Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Minggu (5/11/2023).
Para pengunjung terlihat antusias mendatangi satu per satu stan kuliner yang sudah dibuka sembari menanyakan harga beberapa menu yang didominasi makanan khas Aceh itu, termasuk yang sudah mulai langka itu.
Salah satu pemilik stan Timphan Sagei Dhapu Indatu, Febri, mengatakan, makanan khas Aceh ini mulai jarang dan ditinggalkan oleh masyarakat.
"Makanan khas Aceh yang mulai ditinggalkan, padahal ini juga lebih sehat," kata Febri saat ditemui di stan jualannya kepada Serambinews.com, Minggu (5/11/2023) siang.
"Itulah alasan kita bikin stan di sini, untuk mengulang lagi memori budaya Aceh tentang makan timphan sagu," tambahnya.
Sementara salah seorang pengunjung, Erma Yuliana mengatakan, penataan desain PKA tahun ini terutama stan kuliner, jauh lebih bagus dibanding tahun 2018.
"Tahun ini anjungan sama stan kuliner pisah, ini membuat kita lebih fokus dan pengunjung bisa lebih teratur," kata Erma.
Selain itu, pihaknya juga memuji pengelolaan sampah yang lebih tertib di arena PKA dengan mengusung konsep go green.
"Sampah lebih teratur, kebersihan sudah lebih bagus dibanding PKA sebelumnya," ungkap Erma.
"Cuma ketertiban di jalan dan parkir kalau bisa dirapikan lagi dan anjungan juga, kita tadi datang, ternyata anjungan belum siap dikunjungi, padahal kita sudah penasaran," pungkasnya.
Kegiatan Festival Kuliner PKA 8 mulai dibuka di Taman Sulthanah Shafiatuddin, 4-12 November 2023 mendatang.
Selain stan kuliner dan anjungan masing-masing kabupaten/kota, Taman Sulthanah Shafiatuddin juga menjadi tempat pameran, pertunjukan dan perlombaan hingga tempat penutupan PKA 8 tahun 2023.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Viral-Pria-Tertidur-di-Atas-Tenda-PKA-8-Sampai-Kesiangan-Kronologinya-Bikin-Haru.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.