Perwakilan Hamas Sebut Apa yang Dihadapi Israel saat Ini Baru Permulaan,Ungkap Hamas Siapkan Kejutan

Perwakilan senior Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) Palestina, Osama Hamdan, mengatakan apa yang dihadapi Israel saat ini hanyalah permulaan.

Editor: Amirullah
Tribunnews
Pemimpin Hamas Palestina di Lebanon, Osama Hamdan, berbicara pada konferensi pers di Beirut selatan pada 27 Desember 2009. -- Osama Hamdan mengatakan apa yang dihadapi Israel hanyalah awal dari serangan besar selanjutnya. 

SERAMBINEWS.COM - Konflik di Gaza makin hari makin panas.

Israel terus melakukan serangan ke wilayah Gaza.

Bahkan warga sipil tak luput jadi korban kekejaman Israel.

Perwakilan senior Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) Palestina, Osama Hamdan, mengatakan apa yang dihadapi Israel saat ini hanyalah permulaan.

"Apa yang akan terjadi lebih besar lagi," kata Osama Hamdan di Beirut, Lebanon, Selasa (14/11/2023).

Osama Hamdan mendesak PBB dan komunitas internasional untuk melindungi rumah sakit di Jalur Gaza.

Ia masih menunggu keputusan KTT darurat Arab untuk membuka blokade Israel agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Jalur Gaza.

Selain itu, Osama Hamdan mengomentari tuduhan Israel tentang Hamas yang menyandera orang-orang di Rumah Sakit Rantisi.

"Klaim tersebut mengungkapkan keadaan psikologis tentara yang kalah," kata Osama Hamdan, dikutip dari Haaretz.

Sebelumnya, pada Selasa (14/11/2023), Hamas mengklaim berhasil membunuh 47 perwira dan tentara Israel serta melukai 250 tentara lainnya.

Hamas mengatakan berhasil menghancurkan 22 kendaraan dengan bom dan aksi gerilya.

"Pejuang kami masih terus terlibat bentrokan dan meledakkan kendaraan di semua poros di Jalur Gaza," tulis Hamas dalam pernyataan.

Israel Unggah Video saat Geledah Rumah Sakit Rantisi

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis rekaman video pada Senin (13/11/2023), yang diklaim diambil di ruang bawah tanah Rumah Sakit Rantisi di Gaza utara.

Video tersebut memperlihatkan ruangan gelap dengan seorang tentara Israel dari unit juru bicara yang menjelaskan apa yang ditemukan IDF.

Ia mengatakan ruangan itu digunakan oleh Hamas untuk menyandera orang-orang yang ditahan sejak Operasi Badai Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Ia mengklaim, ada sebuah terowongan yang disebut sebagai pintu masuk rahasia ke ruangan bawah tanah yang digunakan oleh Hamas.

Namun, IDF tidak memasuki terowongan tersebut.

Video lalu menyorot juru bicara itu yang menunjukkan isi dari salah satu ruangan.

Di sana, terdapat senapan otomatis, granat berpeluncur roket, dan perlengkapan lainnya di lantai.

Ia juga memperlihatkan tulisan berbahasa Arab di dinding yang disebut sebagai "daftar nama anggota Hamas" yang bergiliran untuk menjaga para sandera.

Namun, tulisan tersebut ternyata hanya kalender dengan bahasa Arab.

(TRIBUNNEWSWIKI)


Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com

Baca juga: Tetap Ingin Mendarat di Bireuen, Manusia Perahu Rohingya dalam Kapal Buang Bantuan Sembako ke Laut

Baca juga: Tentara Israel Hancurkan Gedung DPR Palestina di Gaza Sambil Tertawa Bersorak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved