Liga 2
Bertanding di Tengah Rentetan Teror di Deli Serdang, Persiraja Berhasil Pertahankan Rekor
Katanya, saat itu bus yang mengantar pemain Persiraja keluar dari tol bandara menuju hotel. Ternyata di gerbang tol, sekelompok orang sudah menunggu d
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Lawatan Persiraja kali ini ke Lubuk Padam, Deli serdang untuk menjalani laga tandang diwarnai dengan rentetan teror dari oknum-oknum yang tidak dikenal. Bahkan bus Persiraja berkali-kali dilempar.
Persiraja Banda Aceh berhasil membawa 1 poin usai menahan imbang tuan rumah, Sada Sumut FC, 2-2, Sabtu (25/11/2023) di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Deli Serdang.
Dua gol dicetak oleh Ferdinand Sinaga dan Andi Ramadhan. Dengan hasil seri, Persiraja masih kokoh di puncak klasemen.
Meskipun diwarnai teror selama berada di provinsi tetangga, Persiraja mampu menjaga semangat dan mental.
Baca juga: Jadwal Liga 2 - Bertemu Sada Sumut FC, Persiraja Ingin Pertahankan Rekor tak Terkalahkan
Berdasarkan informasi dari Manajer Persiraja, Ridha Mafdhul Gidong kepada Serambi kemarin, rentetan teror sudah diterima oleh Persiraja saat pertama kali mendarat di Bandara Kualanamu, Kamis (23/11/2023).
Katanya, saat itu bus yang mengantar pemain Persiraja keluar dari tol bandara menuju hotel. Ternyata di gerbang tol, sekelompok orang sudah menunggu dan melemparkan batu ke arah bus. Namun lemparan itu hanya mengenai badan bus.
“Saat kita keluar dari tol bandara, ada sekelompok orang yang menunggu di luar tol dan melemparkan batu, tapi hanya mengenai bagian badan bus,” ujarnya.
Lalu teror berlanjut saat Ferdinand Sinaga dkk melakukan latihan resmi atau official training di Stadion Baharoedin Siregar.
Bus mereka yang terparkir di depan stadion dalam keadaan kosong kembali dilempar.
Malam teror masih berlanjut, sekelompok orang yang datang dengan sepeda motor membakar mercon di depan hotel tempat pemain Persiraja menginap.
Namun, kata Gidong, teror yang paling parah terjadi saat selesai pertandingan kemarin sore.
Saat pemain kembali dari stadion ke hotel, di ruas tol bandara, sekelompok anak muda menunggu di sisi tol.
Menurut Gidong, terlihat para pelempar itu datang dengan lima sepeda motor yang diparkir di samping tol.
Mereka melakukan pelemparan secara bertubi-tubi, tapi hanya satu lemparan yang mengenai kaca, lainnya hanya mengenai badan bus.
“Saya lihat mereka ada lima sepeda motor sudah menunggu di jalan kampung, yang berada di samping tol. Ada banyak batu yang dilempar ke arah bus, tapi satu yang kenak kaca,” ujar Gidong.
Menurutnya, rentetan teror itu tidak menyurutkan semangat anak-anak lantak laju. Sehingga mereka semakin bersemangat untuk meraih poin di kandang lawan.
“Rentetan teror dari pertama kali kami tiba di sini sampai pulang tadi, tidak mengendorkan semangat pemain, justru mereka semakin bersemangat,” ujarnya.
Namun ia menyesali aksi teror itu, hingga memecahkan kaca bus. Padahal bus yang dipakai oleh Persiraja disediakan oleh panpel Sada Sumut selaku tuan rumah.
"Pelemparan itu menghancurkan kaca bus. Alhamdulillah pemain tidak ada yg cedera. Bus itu disediakan oleh Panpel dari Sada Sumut. Sangat kita sayangkan memang insiden itu, tentu yang paling dirugikan pemilik bus," ujar Gidong.(*)
Empat Pemain Aceh Resmi Memperkuat PSMS Medan, Semuanya Eks Persiraja |
![]() |
---|
Setelah 12 Tahun Perkuat Empat Klub di Pulau Jawa, Fitra Ridwan Akhirnya Kembali ke Persiraja |
![]() |
---|
Jelang Liga 2, Miftahul Hamdi dan Matheus Machado Bertahan di Persiraja, Kiper PSMS Ke Lampineung |
![]() |
---|
Liga 2 Musim 2025/2006 Pakai VAR, Persiraja Dukung Penerapannya |
![]() |
---|
Laga Persela Lamongan Vs Persijap Berakhir Ricuh, Ribuan Suporter Bakar dan Rusak Fasilitas Stadion |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.