Dosen IPB PKM di Labuhanhaji Aceh Selatan, Perkenalkan Daun Kelor Sebagai Pupuk & Biofungisida

Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Dosen dari Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kecamatan Labuhan haji, Kabupaten Aceh Selatan.

Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Camat Labuhanhaji, Senin (27/11/2023).

Turut hadir pada kegiatan itu, Camat Labuhanhaji, H Said Suhardi, SPd, Kapolsek Labuhanhaji diwakili oleh Kanit IK, Aipda Safriadi Nas, dan Plt Danramil 02/Labuhanhaji diwakili oleh Sertu Syarif.

Dari IPB hadir Dewan Guru Besar IPB University, Prof Dr Ir Lisdar A Manaf, Dosen IPB, Ibnu Fajar SE, AK, alumni IPB, Ir Nandang Munandar Holil, MM, IPM, serta Dr Ir Ruly Anwar, MSi, dan para peserta kegiatan.

Camat Labuhanhaji, H Said Suhardi, SPd kepada Serambinews.com menyampaikan, bahwa pada kegiatan tersebut Prof Dr Ir Lisdar A Manaf menyampaikan ilmu pertanian tentang tanaman daun kelor sebagai pupuk dan biofungisida.

Kemudian, Dr Ir Ruly Anwar, MSi menyampaikan tentang pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu.

"Kegiatan yang dilaksanakan oleh IPB University (Institut Pertanian Bogor) dengan maksud memberikan ilmu dan wawasan tentang pemberdayaan tanaman daun kelor sebagai pupuk dan biofungisida sebagai media tambahan untuk tanaman lainnya," kata H Said Suhardi.

Camat Labuhanhaji ini juga mengatakan, para Profesor dan insinyur dari IPB University tersebut juga menyampaikan dan memperkenalkan bagaimana tanaman pala dari mulai panen sampai pengolahan bahannya. Termasuk limbah bisa dapat dimanfaatkan dan seterusnya pengendalian hama terhadap tanaman pala yang ada di Kabupaten Aceh Selatan.

"Pada dasarnya, Dewan Guru Besar Profesor dan para insinyur dari IPB University Bogor, Indonesia menyampaikan ilmu dan pengolahan pemberdayaan tanaman daun kelor sebagai media pupuk dan biofungisida terhadap tanah sebagai lahan untuk budidaya tanaman, baik tanaman pala maupun tanaman lainnya yang ada di Kabupaten Aceh Selatan," terangnya.

Ia menyebutkan, tanaman pala merupakan produk asli Indonesia yang terkenal dengan nama Pala Banda Neira yang berasal dari Maluku sebagai penghasil pala terbesar di Indonesia.

Sedangkan penghasil pala kedua terbesar, sebut dia, ada di Kabupaten Aceh Selatan.

"Sangat disayangkan kalau tidak diberikan pengetahuan dan cara pengendalian hama dan penyakit kepada masyarakat petani terhadap tanaman pala yang sudah diserang hama selama beberapa tahun sebelumnya," ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan seperti yang dilaksanakan oleh IPB University Indonesia, ulas H Said Suhardi, masyarakat jadi dapat ilmu dan pengetahuan tentang pemberdayaan tanaman daun kelor dan pemberdayaan limbah pala serta pengendalian hama terhadap tanaman pala.

"Kegiatan berlangsung satu hari," pungkasnya.(*)