Breaking News

Nasib 14 Mahasiswa PNP yang Naik Gunung Marapi Sebelum Erupsi, Belum Pulang

Sebanyak 14 mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) dilaporkan belum kembali usai mendaki Gunung Marapi pada Jumat (2/12/2023) lalu.

Editor: Faisal Zamzami
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023). Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu (3/12/2023) dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II. 

SERAMBINEWS.COM, PADANG - Sebanyak 14 mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) dilaporkan belum kembali usai mendaki Gunung Marapi pada Jumat (2/12/2023) lalu.

Sedianya belasan mahasiswa tersebut akan pulang pada Minggu (3/12/2023).

Namun erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu kemarin menyebabkan 14 mahasiswa itu hingga kini belum diketahui nasib dan keberadaannya.


Mengutip TribunPadang.com, akun resmi kampus PNP menyampaikan bahwa mahasiswa tersebut berasal dari Jurusan Teknik Sipil.

Sebanyak empat orang Program D3 teknik Sipil dan sisanya Prodi Sarjana Terapan Perancangan Jalan dan Jembatan.

Pihak kampus belum menjelaskan bagaimana kondisi mahasiswanya saat ini.

Para mahasiswa itu dipastikan tidak dalam kegiatan kampus.

Direktur PNP, Surfa Yondri saat dihubungi mengatakan, pihak kampus sudah menerjunkan tim untuk membantu mencari korban bersama tim gabungan.


"Pagi ini kami memberangkatkan tim kesehatan dari KSR PNP sebanyak 10 orang dan staf pendamping 2 orang," ujarnya, Senin (4/12/2024).

 
"(Untuk kondisi) kita sedang melakukan konfirmasi pasti di lapangan," tambah Surfa Yondri.

Pihaknya juga telah mendatangi salah satu rumah keluarga mahasiswa bernama Zhafirah Zahrim Febrina atau Ife.

Baca juga: Ada 75 Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, 11 Orang Ditemukan Tewas

Menurut Surfa Yondri, mahasiswanya itu mengalami luka bakar dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Ahmad Muchtar Bukittinggi.

Diketahui, Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Erupsi Marapi ini melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).


Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

Adapun Marapi yang saat ini dibuka untuk wisata, petugas mencatat 75 orang pengunjung yang naik gunung sebelum erupsi terjadi.

Update hingga pukul 07.00 WIB tadi, sebanyak 49 pendaki berhasil dievakuasi dengan selamat dan 11 pendaki ditemukan meninggal dunia.

Sejumlah pendaki yang selamat, dilarikan ke rumah sakik di Bukittinggi dan Padang Panjang karena mengalami luka-luka.

Baca juga: 11 Pendaki Tewas Terjebak Saat Gunung Marapi di Sumatera Barat Meletus

11 Pendaki Tewas

Terkini sebanyak 11 pendaki dinyatakan meninggal dunia pasca erupsi Gunung Marapi, Senin (4/12/2023).

Ke-11 pendaki tersebut kini dalam proses evakuasi dari puncak Gunung Marapi.

"11 orang dalam keadaan meninggal dunia dan saat ini lagi proses evakuasi dari puncak ke bawah," ujar Abdul Malik, Kepala Kantor SAR Padang (Basarnas), Senin (4/12/2023) pagi.

Abdul Malik mengatakan, hingga pukul 07.10 WIB, Basarnas mencatat 75 orang berada di Gunung Marapi saat erupsi terjadi.


"49 sudah dievakuasi dengan selamat, sebagian sudah kembali ke rumah. Dan sebagian (dirawat) di dua rumah sakit yaitu di Padang Panjang dan Bukittinggi," katanya.

Abdul menuturkan, pencarian hingga pukul 07.10 WIB, tim gabungan sudah berhasil menemukan tiga orang selamat.

"Jadi total temuan hari ini sampai pukul 07.10 WIB yaitu berjumlah 14 orang dan yang perlu dicari 12 orang," ujarnya.

8 Pendaki Terluka

Sebelumnya Abdul Malik mengungkapkan sebanyak delapan pendaki Gunung Marapi mengalami luka-luka dan luka bakar akibat erupsi Gunung Marapi.

Kedelapan pendaki tersebut telah dibawa ke RSUD Padang Panjang untuk mendapatkan perawatan.

Berikut identitas 8 pendaki yang terluka:

1. Widya Azhamul

2. Fadilah Zain

3. Tita Cahyani

4. Bima Pratama Nasra

5. Rofid Al Hakim

6. Zhafirah Zahrim Febrina

7. Aditya Sukirno Putra

8. Muhammad Fadli

 

Sementara itu hingga pagi masih terdapat 26 pendaki yang belum turun pasca-erupsi Gunung Marapi, Senin (4/12/2023).

"Update untuk pukul 04.30 WIB, terdata sebanyak 49 pendaki sudah turun. Namun, terdapat 26 pendaki belum turun," ujar Abdul Malik, selaku kepala kantor, Senin (4/12/2023) pagi.

Dia mengatakan, berdasarkan data yang diterima pihaknya, terdapat 75 pendaki yang naik Gunung Marapi saat erupsi terjadi.

Hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung bersama tim gabungan dari berbagai unsur.

Sementara itu Kepala Pos PGA Marapi, Ahmad Rifandi mengatakan, hingga pagi ini Gunung Marapi masih mengeluarkan abu vulkanik.

Berdasarkan data seismogram, hingga pukul 03.03 WIB tadi, telah terjadi 45 kali letusan dan 63 kali hembusan abu vulkanik.

"Kemarin letusan ada 36 kali dan hari sampai pukul 03.03 WIB ada sembilan lai letusan. Hembusan 16 kali kemarin dan 47 kali hari ini," ujarnya kepada TribunPadang.com, Senin pagi.

Baca juga: Jokowi Bantah Tudingan Agus Rahardjo Minta Hentikan Kasus E-KTP: Untuk Kepentingan Apa?

Baca juga: PT Medco Rampungkan Pembangunan 31 Rumah Layak Huni di Aceh Timur

Baca juga: Rekam Dosen Cantik Universitas Tidar saat Ngajar, Mahasiswa Dipanggil: Ketemu di Kelas ya Mas

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Naik Gunung Sebelum Erupsi, 14 Mahasiswa PNP Terdampak Letusan Marapi

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved