Israel Dituduh Sengaja Targetkan Warga Sipil di Gaza, AS Bantah: Kami Tak Melihat Ada Bukti

AS mengatakan mereka juga tidak memiliki informasi yang menunjukkan pemerintah Israel menargetkan jurnalis dalam konflik ini.

Editor: Amirullah
Al Jazeera/AP Photo
Para korban tewas yang didominasi anak-anak dan perempuan pengungsi setelah Israel mengebom Sekolah al-Fakhoora yang dikelola lembaga Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza Utara, Sabtu, 16 November 2023.Al Jazee 

SERAMBINEWS.COM  - Israel dituduh targetkan warga sipil saat perang di Gaza.

Namun, tuduhan tersebut dibantah oleh Amerika Serikat.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Senin (4/12/2023) mereka belum melihat bukti apapun bahwa Israel sengaja membunuh warga sipil selama perang di Jalur Gaza.

AS mengatakan mereka juga tidak memiliki informasi yang menunjukkan pemerintah Israel menargetkan jurnalis dalam konflik ini.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengonfirmasi pendapat AS dalam pernyataan pers bahwa Israel mengeluarkan permintaan evakuasi yang lebih spesifik di Jalur Gaza selatan.

Ia mengatakan, itu adalah kemajuan dibandingkan dengan mengevakuasi seluruh kota.

Matthew Miller mengatakan ada kemajuan dari Israel untuk lebih berhati-hati dalam meluncurkan bom di Jalur Gaza.

"Masih terlalu dini untuk membuat penilaian akhir mengenai tanggapan Israel terhadap saran kami untuk melindungi warga sipil dalam operasi militernya, namun Amerika Serikat melihat adanya perbaikan dalam definisi Israel mengenai cakupan sasarannya di Gaza, dengan perluasan wilayah operasi militer setelah gencatan senjata yang mencakup wilayah di selatan Jalur Gaza," katanya, Senin (4/12/2023).

Jubir Kemenlu AS itu mengatakan ada perbaikan sistem untuk evakuasi warga Gaza sebelum meluncurkan bom, masih ada korban sipil yang dianggap sebagai dampak dari setiap perang.

“Kami telah melihat permintaan evakuasi yang lebih spesifik dibandingkan dengan apa yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir di Jalur Gaza utara, namun kami masih memperkirakan adanya korban sipil akibat operasi militer di Gaza, dan sayangnya hal ini terjadi di semua perang. "

Dia menekankan, AS berupaya untuk meningkatkan kecepatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza hingga mencapai lebih dari 200 truk per hari.

Ia juga menyerukan warga sipil untuk pergi ke pusat-pusat PBB yang terdaftar di Israel sebagai daerah di luar medan perang.

Hamas Palestina vs Israel

AS sebagai sekutu Israel, melindungi negara tersebut dari segala tuduhan internasional dan mendukung narasi Israel sebagai pembelaan.

Israel menargetkan sejumlah fasilitas sipil di Jalur Gaza termasuk rumah sakit, sekolah, kantor PBB, pemukiman yang menampung ribuan warga sipil, yang disebut pusat komando Hamas sebagai dalih pemboman besar-besaran oleh Israel.

AS, Israel, dan sekutu Barat-nya rajin menggunakan narasi bahwa warga sipil Gaza sebagai Human Shields dalam kampanye mereka untuk melawan Hamas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved