Dunia Santri
MUQ Aceh Selatan Bangun Kerja Sama dengan Tahfidz Internasional Sulaimaniyah Turkiye
Kehadiran MUQ Aceh Selatan disambut hangat dan sangat positif oleh Abi Qorni Direktur Pesantren Sulaimaniyah Tuntungan, Sumatera Utara. Terlihat musya
Penulis: Taufik Zass | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Aceh Selatan melakukan kunjungan ilmiah ke Pesantren Sulaimaniyah Turkiye yang di Sumatra Utara, Sabtu (09/12/2023).
Dalam Pertemuan tersebut MUQ membangun kerja sama dan MoU dengan lembaga Tahfidz Internasional Sulaimaniyah Turkiye, dalam hal Learning Methods Tahfidz Al-Qur’an dan Studi Banding Strategi mengelola Pesantren berdaya saing Global.
Kehadiran MUQ Aceh Selatan disambut hangat dan sangat positif oleh Abi Qorni Direktur Pesantren Sulaimaniyah Tuntungan, Sumatera Utara. Terlihat musyawarah tersebut disuguhkan banyak jamuan dan oleh-oleh Turkiye kepada MUQ Aceh Selatan.
Turut hadir Kepala SMP Plus Ulumul Qur’an dan para dewan guru serta perwakilan wali santri.
Baca juga: Fakta Pernikahan Sesama Wanita, 2 Tahun Jalin Hubungan Sesama Jenis, Utang Rp57 Juta Buat Nikah
Direktur MUQ Aceh Selatan, Ust Muhammad Ridho Agung mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk mentransformasikan MUQ Aceh Selatan berparadigma dan berkoneksi global demi memudahkan generasi penghapal Quran Aceh yang berasaskan Ahlu Sunnah Wal Jamaah Selatan go Internasional.
"Oleh Karena kita sebelumnya sudah lama menemukan Data Riset Kemenag RI Bahwa lembaga Tahfidz ini melakukan metode tahfidz handalan tercepat di Dunia. Kita juga mengetahui lembaga Tahfidz Sulaimaniyah Tukiye ini sudah memilki 8000 cabang di seluruh dunia, termasuk juga sudah ada 7 di Provinsi Aceh," ungkapnya.
Nantinya, lanjutnya, akan diusahakan alumni Sulaimaniyah yang ikut mentraining atau menstranformasikan system bagi guru dan santri di MUQ Aceh Selatan.
Dengan adanya kerjasama ini mampu mengulang kembali hubungan Turkey Ustmani dan Aceh Darusalam dalam bidang edukasi dan dan pembelajaran.
"Ketika Sulthan Alaudin Riayat Syah meminta Kesulthanan Turkey yang dipimpin oleh Sulthan Selim II untuk mengirimkan alat perang, pasukan, dan tenaga ahli benteng juga kapal perang, hal ini membuat pihak MUQ Aceh Selatan berpikir untuk mengembalikan sejarah Turkey Ustmani dengan Aceh Darusalam dalam bidang Al-Qur an, Ulumuddin dan Peradan Islam," ungkapnya.
Diungkapkannya, di dalam buku yang di tulis oleh Mapesa yang berjudul "Jejak Sejarah Hubungan Aceh dan Turki" menyatakan bahwa hubungan Aceh dan Turkiye memang sudah lama terjalin sehingga banyak ditemukan peninggalan sejarah Turkiye di Aceh, seperti Makam Sulthan Selahaddin (Tengku Chiek di Bitay) yang terdapat di kampung bitai Banda Aceh.
"Oleh karena itu melalui pertemuan kerja sama ini, MUQ Aceh Selatan mencoba mengambil andil untuk mengembalikan hubungan peradaban Islam antara Aceh dengan Turkiye via Al-Qur’anul Karim dan Ulumuddin," pungkasnya.(*)
TPQ Plus Baiturrahman Banda Aceh Gelar Tasyakur, Wisuda dan Munaqasyah |
![]() |
---|
Wali Kota Banda Aceh Tutup Daurah Tahfidz dan Tarbiyah Ramadhan TPQ Hidayatul Ulum Banda Aceh |
![]() |
---|
TPQ Hidayatul Ulum Buka Pendaftaran Daurah Tahfidz dan Tarbiyah Ramadhan 2025 |
![]() |
---|
Kuatkan Program Tahunan, TPQ Hidayatul Ulum Gelar Rapat Kerja dan Bimtek |
![]() |
---|
Santri Dayah Inshafuddin Tampilkan Karya dalam Pentas Seni Bahasa Inggris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.