GeRAK Aceh Ajak Anak Muda Lawan Hoaks Jelang Pemilu

Laporan Hendri | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM - Menjelang pemilu 2024 lembaga Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh laksanakan kampanye dan diskusi fenomena penyebaran informasi bohong bagi komunitas muda. Kegiatan ini bertujuan sebagai optimalasi peran orang muda dalam melawan hoaks. Pada pesta demokrasi 2024 suara orang muda akan mendominasi dalam menentukan arah masa depan bangsa. 

Apalagi selain money politic dan politisasi identitas, penyeberan informasi bohong juga menjadi tantangan besar menjelang pemilu 2024. Maka sangat penting optimalisasi peran orang muda dalam melawan hoaks dan menjadi agen edukasi bagi masyarakat.

Rizki amanda selaku koordinator Masyarakat Anti-Hoaks Aceh (MAHA) menyampaikan bahwa diskusi ini sebagai peningkatan kapasitas bagi orang muda dimana kita juga mengundang organisasi pemilih pemula di pemilu 2024. 

Agar mereka juga tidak mudah terpapar informasi tidak benar yang beredar demi kepentingan politik seseorang. Orang muda yang akan mewakili bonus demografi 2024 harus lah orang muda yang cerdas,berintegritas dan bisa menganalisa informasi bohong. Apalagi menjelang pemilu hoaks tentang politik akan naik drastis dan efeknya akan terjadi perpecahan di tengah masyarakat.

Dalam diskusi Daffa Taqi Abiyyu dari kamu Demres sebagai narasumber menyampaikan bahwa pencegahan hoaks ini harus melibatkan segala lini apalagi menjelang pemilu 2024. 

"Dimana hoaks pasti akan terus beredar oleh karena itu tugas kita juga selaku pemuda harus menangkal hoaks," katanya

Daffa menjelas kan kategori hoaks yang sering beredar di masyarakat dan menyampaikan ciri-cirinya agar orang muda paham ketika mendapatkan informasi tidak lansung menyebarkan,tapi cek dulu kebenarannya. 

Daffa jugq mengajak kawan-kawan muda untuk membuat konten edukasi kepada masyarakat dan ketika mendapatkan informasi tahan jempolmu,karena di era sekarang jempol mu adalah harimaumu.

Di sesi diskusi komunitas orang muda yang hadir bersepakat untuk melawan hoaks di pemilu 2024 yang akan mengganggu ketahanan demokrasi dan memecah belah kesatuan bangsa.(*)