Breaking News

Berita Nagan Raya

Ikan Mati Diduga Tercemar Limbah Sawit, DLH Nagan Raya Kirim Sampel Air Krueng Alue Gajah ke BSPJI

Sampel air itu dikirim guna diperiksa untuk memastikan penyebab banyak ikan mati di Krueng Alue Gajah, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.

Penulis: Rizwan | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Kepala DLH Nagan Raya, T Zeddy Suracman 

Sampel air itu dikirim guna diperiksa untuk memastikan penyebab banyak ikan mati di Krueng Alue Gajah, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.

Laporan Rizwan I Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Nagan Raya telah mengirimkan sampel air sungai ke Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banda Aceh.

Sampel air itu dikirim guna diperiksa untuk memastikan penyebab banyak ikan mati di Krueng Alue Gajah, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.

Sempat beredar dugaan bahwa pencemaran air sungai di wilayah itu karena limbah pabrik kelapa sawit di lokasi itu.

Kasus ikan mati dilaporkan warga dari Ujong Lamie, Kecamatan Darul Makmur, sebab tidak jauh dari lokasi ikan mati terdapat dua pabrik kelapa sawit.

Hal itu dikatakan Kepala DLH Nagan Raya, T Zeddy Surachman SE MSi, didampingi Kabid Pengawasan Samsul Kamal kepada Serambinews.com, Rabu (3/1/2024).

"Sampel air kami ambil pada 26 Desember 2023 dan saat ini sudah kita kirim ke labor (laboratorium) di Banda Aceh guna diperiksa," jelas Kamal.

Baca juga: VIDEO Drone Mata-mata Hermes 900 Milik Israel Hancur Dirudal Hamas

Menurut Kamal, tim turun setelah mendapat laporan dari masyarakat terkait banyak ikan mati, sehingga perlu diuji kadar air.

Selain mengambil sampel, tim DLH juga turun melihat pabrik kelapa sawit yang dekat dengan lokasi ikan mati tersebut.

"Untuk memastikan penyebab kita tunggu hasil labor keluar. Biasanya hasil labor keluar sekitar 28 hari," kata Kamal.

Pernah ditutup

Kepala DLH Nagan Ray, Zeddy, mengakui bahwa Pemkab Nagan Raya tetap mengambil sikap tegas terhadap perusahaan yang mencemari lingkungan.

Beberapa waktu lalu, Pemkab pernah membekukan tiga pabrik kelapa sawit dan setelah memperbaiki apa yang menjadi rekomendasi, maka kembali diizinkan menjalankan aktivitas.

Baca juga: VIDEO Israel Tetap Bandel Rayu Kongo agar Mau Terima Jutaan Warga Gaza

"Terhadap pencemaran beberapa waktu lalu, awalnya ditindaklanjuti DLH Nagan Raya dan dilaporkan ke DLHK Aceh," katanya.

DLH Nagan Raya, kata Zeddy setiap masuk laporan pencemaran lingkungan langsung turun, baik itu pabrik kelapa sawit, maupun tempat lainnya.

"Selama tahun 2023, ada beberapa titik turun tim kita dan tindak lanjuti laporan masyarakat," kata Kepala DLH Nagan Raya. (*)

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved