Berita Aceh Tamiang

Pendangkalan Muara Semakin Parah hingga Banjir Berulang, Aceh Tamiang Dihantui Kemiskinan Ekstrem

Gelombang banjir yang bisa terjadi lebih tiga kali dalam setahun, telah mempora-porandakan sektor perekonomian, khususnya pertanian dan perikanan.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ RAHMAD WIGUNA
Pj Bupati Aceh Tamiang, Asra (tengah) saat temu ramah dengan wartawan dan LSM, Rabu (10/1/2024). Kondisi muara yang sudah kritis berpotensi memicu kemiskinan ekstrem. 

Gelombang banjir yang bisa terjadi lebih tiga kali dalam setahun, telah mempora-porandakan sektor perekonomian, khususnya pertanian dan perikanan.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Sektor pertanian dan perikanan di Aceh Tamiang hancur lebur, akibat banjir yang terjadi setiap tahun. 

Bila tidak ada penanganan serius, musibah yang disebabkan pendangkalan muara ini memicu kemiskinan ekstrem.

Pj Bupati Aceh Tamiang, Asra mengungkapkan, kondisi muara di pesisir Aceh Tamiang sudah sangat kritis dan harus segera dilakukan pengerukan. 

Gagasan ini sudah dia sampaikan kepada berbagai pihak, termasuk kepada salah satu anggota DPR RI yang menyambangi kantornya baru-baru ini.

“Persoalannya aliran sungai ini bukan ranah kita, pemerintah kabupaten tidak berhak, kita cuma bisa mendesak pemerintah provinsi agar bisa segera bertindak,” kata Asra ketika temu ramah dengan wartawan dan LSM, Rabu (10/1/2024).

Asra memberi gambaran ketika dia masih menjabat Camat Seruway 12 tahun lalu, kondisi tanggul sudah ditinggikan sekira 70 centimeter. 

“Hari ini sudah bisa dibilang lebih tinggi air, makanya tidak heran kalau hujan sedikit langsung meluap ke permukiman,” ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang sendiri, sudah berupaya meminimalisiri kondisi kritis ini dengan perbaikan swadaya. 

Namun tetap saja tidak efektif, karena langkah terbaik menurut Asra harus dilakukan pengerukan.

Baca juga: Aceh Utara Dapat DIF Rp 5,5 Miliar, Untuk Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Diterima Pj Bupati

“Kita sudah sampaikan ke bapak DPR RI, kalau bisa Pelindo diturunkan ke mari untuk atasi persoalan ini. Ini tidak main-main, ini menyangkut nasib masyarakat kita,” sambungnya.

Dampak pendangkalan muara ini disebut Asra, bukan hanya menyebabkan banjir. 

Gelombang banjir yang bisa terjadi lebih tiga kali dalam setahun, telah mempora-porandakan sektor perekonomian, khususnya pertanian dan perikanan.

“Masyarakat melaporkan ke saya formasi 81, apa itu, tanam delapan kali panen cuma sekali. Sedih kita melihatnya pak,” ujar Asra memelas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved