Berita Banda Aceh

Hoaks Pesan Berantai di WhatsApp soal Begal, Kapolresta: Banda Aceh Aman dan Kondusif

Beredar hoaks pesan berantai di WhatsApp yang menyebutkan sejumlah jalan tertentu rawan begal di sekitaran Banda Aceh dan Aceh Besar.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
YouTube Serambinews
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli (kiri) dalam program Serambi Spotlight bersama News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Rabu (31/1/2024). 

SERAMBINEWS.COM - Beredar hoaks pesan berantai di WhatsApp yang menyebutkan sejumlah jalan tertentu rawan begal di sekitaran Banda Aceh dan Aceh Besar.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli mengatakan, sepanjang 2023 hanya sembilan kasus dari 1.075 tindak pidana yang ditangani oleh Satreskrim.

"Dapat disimpulkan selama 2022 dan 2023, kejahatan jalanan (begal) hanya terjadi kurang dari satu persen, ini kecil sekali," ungkap Kombes Fahmi dalam program Serambi Spotlight bersama News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Rabu (31/1/2024).

Kapolresta Banda Aceh itu menjelaskan, terkait pesan berantai daftar jalan-jalan tertentu yang jangan dilewati saat sepi pada malam hari, ternyata adalah hoaks.

"Itu berita hoaks. Artinya di wilayah hukum Polresta Banda Aceh itu dalam keadaan aman sekali dan kondusif," ungkap Kombes Fahmi.

 

 

Dia menyarankan kepada masyarakat bila mendapat informasi, wajib saring dan klarifikasi terlebih dahulu kebenarannya ke pihak-pihak terkait.

Justru menurutnya, yang meresahkan masyarakat saat ini bukan begal, melainkan kenakalan remaja seperti masuk komunitas geng motor dan balap liar, serta persaingan antar kelompok yang kerap menyebabkan tawuran untuk menunjukkan eksistensi.

"Bukan begal tetapi kenakalan remaja," kata Kombes Fahmi.

Baca juga: Polisi Data dan Panggil Geng Motor di Banda Aceh, Jika Kembali Terlibat, Ini Sanksinya

Baca juga: Resahkan Warga, Polisi Amankan 3 Pemuda Diduga Balap Liar dan Knalpot Brong di Terminal Banda Aceh 

Fakta soal Geng Motor di Banda Aceh

Kapolresta Banda Aceh juga mengungkapkan, sudah sebanyak 265 anak yang dibina pihaknya melalui tokoh-tokoh gampong setempat sepanjang 2023.

Kemudian sebanyak 312 unit knalpot brong sudah disita dan 299 unit sepeda motor yang digunakan untuk balap liar telah ditertibkan.

Bila ingin mengambil motor yang sudah disita, pihaknya diminta membuat surat pernyataan, pengantar dari keuchik dan orang tua.

"Kalau gunakan knalpot tak sesuai ganti dulu, setelah melengkap itu semua kita cek BPKB dan STNK, kalau sudah lengkap baru kami berikan," kata Kombes Fahmi.

Dia menjelaskan, kenakalan remaja terjadi karena adanya masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa dan sedang mencari jati diri dengan pendistribusian emosi yang kurang tepat.

Anak-anak dari umur 14-21 tahun dikatakannya, perlu mendapat perhatian lebih oleh seluruh pihak terutama dari orang tua dan lingkungan sekitar.

"Ketika tidak mendapat perhatian, dia akan menyalurkan ke tempat-tempat yang tidak tepat," ujar Kombes Fahmi.

Baca juga: Apa Itu SKD, TWK, TIU, TKP, CAT, SSCASN dan Passing Grade Tes CPNS 2024, Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapolresta juga mengungkapkan, pihaknya sudah mengidentifikasi sebanyak enam komunitas atau geng motor yang meresahkan di Banda Aceh.

"Ada enam komunitas motor anak-anak itu, mereka mencari identitas diri dalam kelompok yang lebih dikenal masyarakat geng motor," ungkap Kombes Fahmi.

Dijelaskannya, anak-anak ini awalnya hanya kumpul-kumpul biasa misalnya di area sekitaran jembatan Lamnyong dan sebagainya. Hal itu menurutnya tidak masalah karena sudah menjadi ciri khas dari para remaja.

Namun yang menjadi masalah ketika keluar ide-ide yang di luar norma masyarakat seperti kebut-kebutan dan balap liar.

"Untuk dapat perhatian supaya lebih eksis, parahnya lagi knalpot diganti sama knalpot brong. Mereka balap liar dan konvoi, ribut serta meresahkan masyarakat," pungkasnya. 

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved