Pengurus KAMMI Komisariat UIN Ar-Raniry Dilantik, Dilanjutkan dengan Dialog Publik Tentang Pemilu

Sebanyak 38 pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat UIN Ar-Raniry, Banda Aceh resmi...

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
Pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat UIN Ar-Raniry, Banda Aceh resmi dilantik  di Aula Teater LP2M UIN Ar-Raniry, Sabtu (3/2/2024). 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 38 pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat UIN Ar-Raniry, Banda Aceh resmi dilantik  di Aula Teater LP2M UIN Ar-Raniry, Sabtu (3/2/2024).

Pelantikan tersebut dilakukan oleh Ketua Umum Pengurus Daerah KAMMI Banda Aceh, M Syauqi Umardhian.

Wakil Rektor II UIN Ar-Raniry, yaitu Dr Khairuddin, saat membuka kegiatan tersebut berharap agar KAMMI dapat menjadi organisasi yang membawa pembaharuan ke depannya.

“Pelantikan ini merupakan awal dari pergerakan. Jangan sampai setelah agenda ini, kawan-kawan KAMMI tidak melakukan kegiatan apapun,” kata Khairuddin.

Sementara itu, Ketua KAMMI UIN Ar-Raniry, Khairul Rahmad mengatakan, ke depan pihaknya akan terus memperjuangkan kebenaran dengan agenda-agenda kerja sama yang dirintis.

“Mulai dari mahasiswa hingga terciptanya masyarakat yang madani. Karenanya pada periode ini, KAMMI UIN Ar-Raniry mengusung nama kabinet dengan Quantum Madani,”  jelasnya.

Usai kegiatan pelantikan, mereka juga menggelar dialog publik dengan menghadirkan dua pemateri yakni Ketua DPP Pemuda Muslim RI, H Musannif dan Ketua DPP ISAD Aceh, Mustafa Woyla.

Musannif  mengatakan, Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Terlebih saat menjelang pesta pemilu saat ini. “Ini juga bukan masalah mendukung paslon 1, 2 atau 3. Tapi kita bicara mengenai bagaimana kita mengembalikan keadaan Indonesia yang sedang tidak waras menjadi waras kembali," ucapnya.

Ia juga berpesan, kepada para pengurus KAMMI UIN Ar-Raniry Banda Aceh agar lebih banyak membaca buku.

Menurutnya, dengan menguatkan literasi, mereka akan lebih mudah mengatasi persoalan ke depannya.

"Bagi anak-anak muda banyaklah membaca buku, kuatkan literasi. Karena bisa jadi ke depan kalian akan dihadapkan dengan persoalan-persoalan yang lebih berat,” pungkasnya.

Hal serupa juga dikatakan oleh Ketua DPP ISAD Aceh, Mustafa Woyla. Ia mengatakan, peran ulama dalam pemerintahan itu sangat urgen. Bahkan kata dia, dapat dilihat dari sejarah, begitu banyak literasi, yang menyebutkan kemajuan-kemajuan Islam tidak luput dari pemaduan antara ulama dan umara.

"Money politics, bisa jadi Soft Launching dari kedatangan Dajjal. Hanya dengan uang Rp 100 ribu atau sembako kita sudah tumbang, apalagi dengan Dajjal dengan segala kekuatannya, kelak,” tegasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved