Haji Uma Menang Telak, Darwati A Gani Kedua Terbanyak, Ini Suara Sementara Calon DPD RI di Langsa

Bagaimana tidak, Haji Uma yang sudah dua periode ini sebagai Anggota DPD RI Dapil Aceh, dalam Pemilu 2024 ini, untuk sementara khusus di Kota Langsa sudah mengantongi suara 6.872 atau 33,23 persen. 

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Calon Anggota DPD RI Dapil Aceh 2024-2029, H Sudirman atau lebih dikenal Haji Uma menang telak di Kota Langsa, seperti juga di kebanyakan daerah lain di Aceh. 

Bagaimana tidak, Haji Uma yang sudah dua periode ini sebagai Anggota DPD RI Dapil Aceh, dalam Pemilu 2024 ini, untuk sementara khusus di Kota Langsa sudah mengantongi suara 6.872 atau 33,23 persen. 

Angka ini hasil perolehan sementara hasil pemantauan Desk Pemilu Kota Langsa yang didapat Serambinews.com dari Kepala Kesbangpol Kota Langsa, Drs Zulhadisyah Sulaiman, MSP, Sabtu (17/2/2024).

Selanjutnya untuk urutan kedua ditempati calon DPD RI nomor urut 6, Darwati A Gani memperoleh sebanyak 1.725 atau 8,34 persen. 

Artinya selisih suara Haji Uma dengan Darwati A Gani yang merupakan urutan kedua di bawahnya saja mencapai 5.147suara. 

Sedangkan urutan ketiga diperoleh calon anggota DPD RI nomor urut 13, H.M Fadhil Rahmi, MAg sebanyak 1.521 atau 7,36 persen.

Baca juga: RSUD Rawat Sejumlah Caleg Akibat Sakit Kepala Paska Perhitungan Suara Pemilu 2024

Kemudian urutan keempat, calon anggota DPD RI nomor urut 1, Abdul Hadi Bang Joni sebanyak 1.118 suara atau 5,41 persen. 

Urutan kelima, calon anggota DPD RI nomor urut 27, H. Sayed Muhammad Mulyadi, SH sebanyak 877 suara atau persen 4,24 persen,  dan lainnya. 

Jumlah perolehan suara DPD RI tersebut dihimpun Desk Pemilu Kota Langsa dari total suara masuk sebanyak 20.678 suara. 

Seperti diketahui, ini untuk yang ketiga kali Haji Uma maju sebagai Anggota DPD RI, setelah dua kali sebelumnya juga selalu menang telak di Aceh. 

Haji Uma adalah nama perannya dalam serial komedi Aceh berjudul Eumpang Breuh. 

Selama ini Haji Uma juga dikenal aktif membantu warga kurang mampu di Aceh, seperti untuk biaya pengobatan hingga pemulangan jenazah warga Aceh yang meninggal di Malaysia. (*)

Baca juga: Panwaslih Aceh Utara Temukan Ratusan TPS Terindikasi Kecurangan, Data Suara Diduga Diubah KPPS