Iptu Wahyudi Meninggal saat Bertugas Jadi Pengawas Pemilu, Mengeluh Dadanya Sesak dan Muntah-muntah

Rohani mengatakan ketika itu Iptu Wahyudi sempat mengeluh dadanya sesak, muntah-muntah dan pulang ke rumah.

Editor: Faisal Zamzami
Ilustrasi Grafis/Tribun-Video.com
Ilustrasi Polisi 

SERAMBINEWS.COM, SEMARANG - Kanit Binmas Polsek Candisari Polda Jateng, Iptu Wahyudi meninggal dunia saat bertugas sebagai perwira pengawas di kantor kecamatan.

Kakak Ipar Iptu Wahyudi, Rohani mengatakan adik iparnya itu sedang piket pengawasan TPS di Kantor kecamatan Candisari.

Sebab saat itu sedang dilakukan pemungutan suara ulang yang dilaksanakan di kantor kecamatan.


Suasana duka pun menyelimuti rumah duka Iptu Wahyudi di Jalan Jangli Tlawah RT 04 RW 05 Kelurahan Karanganyar Gunung Kecamatan Candisari Semarang, Minggu (18/2/2024).

Rohani mengatakan ketika itu Iptu Wahyudi sempat mengeluh dadanya sesak, muntah-muntah dan pulang ke rumah.

"Waktu itu sudah mengeluh katannya dadanya sesak. Anak buahnya bilang sudah ndan pulang dulu istirahat," tuturnya.

Sekitar pukul 23.00 WIB, Iptu Wahyudi pulang ke rumah dinas yang ada di Akademi Kepolisian (AKPOL).

Kondisinya tidak semakin membaik tetapi malah menurun.

"Bahkan Wahyudi sudah sampai muntah-muntah. Dia minta istrinya untuk menelpon keluarganya di Jangli Tlawah."

"Setelah melihat anak dan keponakannya Pak Wahyudi sudah tidak sadar," jelasnya.

Baca juga: Petugas KPPS yang Meninggal di Aceh Timur Ternyata Belum Mendapat Santunan, Ini Penjelasan KIP

Menurutnya, ketika sudah tidak sadar istrinya meminta tolong tetangganya untuk mengantar Iptu Wahyudi ke Rumah Sakit Elizabeth.

Iptu Wahyudi dinyatakan meninggal dunia 15 menit setelah sampai di rumah sakit.

"Iptu Wahyudi dinyatakan meninggal dunia jam 02.00 WIB dini hari," tuturnya.

Rohani menerangkan Iptu Wahyudi dikebumikan di makam mbah Gangsar pukul 13.00 WIB.

Iptu Wahyudi tutup usia umur 58 tahun. Iptu Wahyudi akan purna tugas pada bulan September 2024 mendatang.

"Sebulan sebelumnya Iptu Wahyudi pernah dirawat di rumah sakit Roemani karena sakit asam lambung."

"Selang satu bulan ditugaskan di Pemilu," tuturnya.

Baca juga: Beda Pilihan Pilpres: Suami Tinju Istri, Anak Diancam Dicoret dari KK hingga Menantu Diusir Mertua

Sementara Arinta sang anak menyebut Iptu Wahyudi semasa hidupnya tidak pernah mengeluh sakit.

Namun saat di rumah bapaknya hanya mengeluh capek.

"Bapak pernah dirawat di rumah sakit karena asam lambungnya naik dadanya sakit. Pulang sembuh dan tidak pernah ngerasain apa-apa," ujarnya.

Dikatakannya, bapaknya itu terlihat lelah seminggu sebelum Pemilu. Iptu Wahyudi selalu melaksanakan patroli.

"Bahkan anak buahnya dan Kapolsek sudah bilang kalau tidak sanggup sudah tidak usah pengamanan pemilu," tuturnya.

Ia mengaku semangat bapaknya dalam bertugas sangat tinggi. Bahkan saat libur bapaknya masih mencari kesibukan lain.

"Saya minta doanya saja dan untuk teman-teman bapak kalau bapak ada salah saya mewakili keluarga memohon maaf," tandasnya. (*)

Baca juga: Catat! Malam Nisfu Syaban 2024 Jatuh pada 24 Februari, Ini Bacaan Niat Sholat Sunah Nisfu Syaban

Baca juga: VIDEO Jarwo Kwat Sebut Komeng Punya Popularitas Beda, Tak Kaget Dapat Suara Terbanyak di DPD RI

Baca juga: Jokowi Buka Suara Usai Bertemu Surya Paloh: Saya Ingin Jadi Jembatan untuk Semua

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sosok Iptu Wahyudi Polisi Meninggal saat Bertugas Jadi Pengawas Pemilu, Tak Sadar Usai Bertemu Anak, 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved