Berita Banda Aceh

Selama Ramadhan, Perum Bulog Aceh Sediakan 28 Ribu Ton Stok Beras

Perum Bulog Kanwil Aceh mencatat stok beras menyambut ramadhan di seluruh Aceh mencapai 14.278 ton yang tersedia di seluruh gudang Perum Bulog

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBI/INDRA WIJAYA
Pekerja mengangkut beras impor ke dalam gudang Perum Bulog Aceh di Desa Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Jumat (1/3/2024). 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Menjelang bulan suci ramadhan, Perum Bulog Kanwil Aceh mencatat stok beras menyambut ramadhan di seluruh Aceh mencapai 14.278 ton yang tersedia di seluruh gudang Perum Bulog.

Hal itu dikatakan Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Aceh, Saldi Aldrin saat melakukan pengecekan beras di gudang Bulog di Desa Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Jumat (1/3/2024).

Selain itu kata dia, saat ini pihaknya juga menerima pasokan beras impor dari Thailand yang diantar melalui pelabuhan Malahayati sebanyak 4.225 ton yang masih dalam proses bongkar.

“Kemudian dari Sumut masih dalam perjalanan sebanyak 4.772 ton. 

Lalu masih ada lagi satu kapal dalam perjalanan itu mengangkut beras untuk stok di Aceh sebanyak 6.000 ton. 

Jadi total ada 28 ribu ton yang masuk ke gudang kita,” kata Saldi kepada Serambi.

Baca juga: Tak Ada Penerbangan, Skuad Persiraja Masih Tertahan di Biak, Besok Berangkat, Selasa Berebut Juara 3

Stok tersebut kata dia, cukup memenuhi kebutuhan sembako berupa beras untuk masyarakat Aceh hingga akhir Ramadhan.

Selain jumlah tersebut, pertengahan Maret 2024 nanti, akan masuk stok beras sebanyak 29 ribu ton.

“Stok ini akan aman sampai lima bulan ke depan,” ujarnya.

Selain itu kata dia, saat ini pihaknya sejak dua bulan terakhir juga sudah menyalurkan beras SPHP sebanyak 8.113 ton untuk masyarakat. 

Beras itu disalurkan untuk memenuhi kebutuhan stok beras di pasar retail dan pasar tradisional mitra Bulog Aceh.

Dia mengatakan, meski saat ini hampir di seluruh daerah di Indonesia, harga beras mengalami kenaikan, untuk Aceh sendiri beras dijual di pasar masih relatif normal.

Baca juga: Harga TBS Kelapa Sawit di Abdya Naik, Segini Harga Sekarang

Menurut pantauan yang dilakukan oleh Buloh Aceh, meski terjadi sedikit kenaikan, harga jualnya masih terkendali dengan baik. 

“Artinya kenaikannya tidak terlalu tinggi, seperti beras premium sesuai HET Rp 14.400, hasil pantauan kami dijual hanya Rp 14.700 saja,” ujarnya.

“Dibanding daerah lainnya, kenaikan beras di Aceh termasuk paling rendah di Indonesia.

 Hal itu juga dibantu saat ini lahan sawah milik masyarakat sudah memasuki masa panen,” sambungnya.

Bahkan kata dia, hasil panen padi dari lahan sawah milik masyarakat Aceh, termasuk diminati oleh wilayah lain, seperti Jawa dan Sulawesi sebagai lumbung padi di Indonesia, mengambil beras dari Aceh.

“Insyaallah stok dalam lokal itu terpenuhi karena masuk masa panen, ditambah kita Bulog juga punya stok beras impor. Saya yakin untuk pengendalian beras akan aman, dan harganya bisa terkendali,” pungkasnya.

Baca juga: Belasan Ribu Suara Haji Uma Hilang di Tingkat Kecamatan di Pidie,Belum Termasuk 11 Kecamatan Tersisa

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved