Perang Gaza

Helikopter Israel Bantai Warga Gaza yang Kelaparan saat Mencari Makanan, 20 Tewas, 150 Terluka

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan 11 jenazah dan 100 orang terluka telah tiba di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara. Dikatakan bahwa

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Al Jazeera screenshoot
Setidaknya 20 warga Palestina tewas dan lebih dari 150 orang terluka di bagian utara Kota Gaza setelah helikopter tempur Israel menyerang kerumunan orang yang menunggu bantuan kemanusiaan. 

SERAMBINEWS.COM - Setidaknya 20 warga Palestina tewas dan lebih dari 150 orang terluka di bagian utara Kota Gaza setelah helikopter tempur Israel menyerang kerumunan orang yang menunggu bantuan kemanusiaan.

Kementerian Kesehatan Gaza menyebut serangan itu sebagai “pembantaian baru yang direncanakan”.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan 11 jenazah dan 100 orang terluka telah tiba di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara. Dikatakan bahwa mereka sedang berupaya untuk mengambil lebih banyak mayat.

Kementerian tersebut menambahkan bahwa pihaknya memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat karena "parahnya cedera" yang dialami oleh orang-orang yang sampai di rumah sakit di Gaza.

Serangan itu terjadi ketika sebuah helikopter Israel menembaki ribuan warga Palestina yang menunggu bantuan di bundaran Kuwait di Kota Gaza, menurut Quds News Network.

Baca juga: Pembantaian Model Baru, Israel Jatuhkan Bom ke Warga yang Antre Bantuan di Gaza, 7 tewas, 20 Terluka

Serangan itu dikutuk oleh Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, yang memperingatkan bahwa Israel "meningkatkan pembunuhan warga sipil Palestina" dalam upaya mencari bantuan kemanusiaan di tengah meningkatnya tingkat kelaparan dan penyakit di Gaza.

Ini adalah serangan terbaru Israel terhadap warga Palestina yang mencari bantuan dalam beberapa minggu terakhir dan terjadi ketika situasi kemanusiaan semakin memburuk di Gaza utara, di mana akses bantuan terbatas.

Akhir bulan lalu, pasukan Israel menembaki kerumunan warga Palestina yang berkumpul di Jalan al-Rasheed di Kota Gaza, sambil menunggu bantuan didistribusikan.

Insiden yang dijuluki "Pembantaian Tepung", saat warga sedang menunggu pengiriman tepung, menewaskan lebih dari 100 warga Palestina dan dikutuk secara luas oleh kelompok bantuan, PBB, dan beberapa negara.

Serangan pada hari Kamis juga terjadi beberapa hari setelah militer Israel mengebom pusat distribusi makanan di Rafah, menewaskan beberapa orang termasuk seorang anggota staf Unrwa.

Pembunuhan tersebut adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan terhadap warga sipil selama upaya pengiriman bantuan.

Kantor media pemerintah Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa lebih dari 400 orang tewas dalam insiden tersebut.

Penembakan itu juga terjadi ketika Gaza utara terus dibatasi dari bantuan kemanusiaan oleh pasukan Israel. AS, Perancis, Yordania dan negara-negara lain telah berpartisipasi dalam misi untuk mengirimkan bantuan melalui udara ke wilayah kantong tersebut.

Namun warga Palestina mengkritik upaya tersebut karena hanya memberikan sedikit bantuan yang bisa masuk jika Israel membuka penyeberangannya ke Gaza.

Lebih dari 31.000 warga Palestina tewas di Gaza sejak dimulainya perang pada 7 Oktober, sementara 70.000 orang terluka. PBB mengumumkan pada hari Sabtu bahwa 80 persen wilayah Gaza kini tidak dapat dihuni, sementara tingkat kelaparan mencapai 100 persen.

Setidaknya 25 orang telah meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi sejak dimulainya perang, termasuk seorang anak berusia 10 tahun yang menderita Cerebral Palsy.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved