video

VIDEO Umat Yahudi Bentrok dengan Polisi Israel Tolak Pemaksaan Wajib Militer

Aksi unjuk rasa menolak wajib militer kembali dilakukan umat Yahudi ultra-Ortodoks atau biasa dikenal Haredi.

Editor: Aldi Rani

SERAMBINEWS.COM - Aksi unjuk rasa menolak wajib militer kembali dilakukan umat Yahudi ultra-Ortodoks atau biasa dikenal Haredi.

Mereka memblokir jalan-jalan di Al-Quds yang diduduki, Senin (18/3/2024).

Dilansir Al Mayadeen, umat Haredi membentangkan spanduk bertuliskan "Kami Lebih Baik Mati daripada Mengabdi".

Mereka menolak untuk mengikuti dinas militer sebagaimana UU yang disahkan oleh Israel.

Tak hanya memblokir jalan raya, massa juga menutup jalur kereta api ringan di kawasan Yafa.

Sayangnya, aksi unjuk rasa ini berujung ricuh dengan aparat kepolisian. Polisi pendudukan Israel berusaha mengusir massa menggunakan meriam air.

Beberapa demonstran mengaku mendapat tindak kekerasan dari aparat yang bertugas.

Sebagai informasi, Haredi merupakan bentuk Yudaisme Ortodoks yang paling konservatif.

Berbeda dengan Yahudi di Israel pada umumnya, Haredi justru menentang Zionisme.

Mereka menganggap gerakan Zionisme melanggar sumpah untuk tidak berpolitik di kalangan orang-orang Yahudi.

Diperkirakan ada sekitar 50.000 pemuda ortodoks Haredi di wilayah pendudukan Palestina yang memenuhi syarat untuk direkrut dalam Pasukan Pendudukan Israel (IOF). 

Namun, hanya 1.200 yang mendaftar, berdasarkan statistik tahun 2019. (*)

Editor: Aldi Rani
Narator: Suhiya Zahrati

Baca juga: Israel Bunuh Lebih dari 13.000 Anak dalam Perang Gaza, Sebagian Besar Kini Hidup Kelaparan & Terluka

Baca juga: Para Menteri Sayap Kanan Israel Ancam Mundur Jika Tahanan Palestina Dibebaskan

Baca juga: Mayor Jenderal Israel Sebut Israel Telah Kalah Perang dengan Hamas dan Kehilangan Sekutu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved