Berita Aceh Besar

Ribut Gegara Perang Sarung, Polsek Peukan Bada Damaikan Dua Kubu Remaja

"Dari permainan yang dilakukan oleh para remaja tersebut, sekelompok dari Kecamatan Ulee Kareng mengalami kekalahan. Namun tidak mengakuinya,"

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
SERAMBI ON TV
ILUSTRASI - Saat Ramadhan, para remaja di Cilegon lakukan perang sarung. 

"Dari permainan yang dilakukan oleh para remaja tersebut, sekelompok dari Kecamatan Ulee Kareng mengalami kekalahan. Namun tidak mengakuinya," ungkapnya.

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ribut berawal dari Perang Sarung, Polsek Peukan Bada Polresta Banda Aceh selesaikan konflik antar kelompok remaja yang terjadi di Gampong Lamgeu-ue, Peukan Bada, Aceh Besar, Rabu (20/3/2024).

Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli melalui Kapolsek Peukan Bada Ipda Munawir Razali menjelaskan, permasalahan antar remaja harus diselesaikan secepatnya, mengingat perkembangan usia mereka terus berkembang sehingga memiliki sifat pendendam.

"Ini harus cepat diselesaikan dengan melibatkan para orang tua dan perangkat gampong," ucap Munawir.

Ia menjelaskan awal mula terjadinya kesalahpahaman, pada hari Sabtu (16/3/2024) dini hari, sekelompok remaja asal Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh melakukan permainan "perang sarung" dengan kelompok dari remaja asal Peukan Bada Aceh Besar di Bundaran Ulee Lheue.

"Dari permainan yang dilakukan oleh para remaja tersebut, sekelompok dari Kecamatan Ulee Kareng mengalami kekalahan. Namun tidak mengakuinya," ungkapnya.

Dari kejadian itu kata Munawir, remaja asal Kecamatan Ulee Kareng merasa kesal dan melakukan pemukulan terhadap salah satu dari kelompok lawan NA (16).

Sehingga ia mengalami memar di bagian mata, wajah dan pundak.

Kesal melihat temanntya, lebam, sekitar jam 21.00 WIB, sekelompok remaja dari  Kecamatan Ulee Kareng kembali mencari salah seorang peserta dalam permainan tersebut berinisial DA (19), namun tidak dijumpai.

Baca juga: Perang Sarung Berujung Maut di Bekasi, Seorang Remaja Tewas Dihantam Kunci T

Sekitar jam 23.55 WIB, DA melihat sekelompok remaja dari Kecamatan Ulee Kareng yang mencarinya, namun ia berhasil melarikan diri untuk menyelamatkan diri.

Nahasnya, salah seorang sekelompok remaja tersebut lengah sehingga mendapatkan kesempatan DA untuk membalas terhadap perlakuan atas adik kandungnya yang dipukul saat selesai permainan berlangsung.

Akibatnya, kejadian tersebut terus berlanjut dan pada Senin (18/3/2024) dini hari, remaja Gampong Lamgeu-ue dan warga Ulee Lheue sedang duduk di sebuah kios di gampong Lamgeu-eu, Peukan Bada, Aceh Besar, dan tiba-tiba datang sekelompok remaja yang berjumlah sekitar empat unit sepeda motor berboncengan.

Dari keterangan para remaja tersebut, diketahui mereka sempat melihat salah satu dari kelompok asal Ulee Kareng itu membawa sebilah sajam jenis parang, serta mengayunkan ke arah DA.

Namun tidak mengenai badan DA, akan tetapi ia mendapat pukulan di bagian kepala dengan menggunakan helm oleh remaja asal Ulee Kareng tersebut.

"Dari kejadian itu, remaja asal gampong Lamgeu-ue dan Ulee Lheue melarikan diri karena ketakutan, sehingga salah seorang yang berinisial CH (19) terjatuh dan telapak kaki terkena batu hingga mengalami luka robek,"ucap Munawir.

Berbekal laporan warga, personel Polsek Peukan Bada langsung menuju ke TKP serta membawa seorang korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan tindakan medis.

Berdasarkan kejadian tersebut, hasil penelusuran dan pendataan Unit Intelijen Polsek Peukan Bada, kedua kelompok tersebut dipertemukan dengan menghadirkan orang tua dan perangkat gampong masing - masing untuk dilakukan penyelesaian permasalahan yang terjadi.

Karena hal tersebut pula, pihaknya melakukan perdamaian atas kesalahpahaman yang terjadi antar kelompok remaja.

Pasalnya menurut Munawir, para remaja tersebut masih memiliki sifat pendendam bilamana tidak dilakukan tindakan lanjut dari pihak Kepolisian.

"Mediasi kesalahpahaman itu membuahkan hasil dengan saling memaafkan dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan serta tidak akan bergabung dalam komunitas yang akan merugikan dirinya sendiri maupun orang lain," pungkas Munawir Razali. (*)

Baca juga: Perang Sarung Tewaskan Remaja 15 Tahun, Polisi Tangkap 9 Pelaku, Mayoritas Anak-Anak


 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved