Video

VIDEO Netanyahu Ngotot Lanjutkan Serangan Darat ke Rafah, Abaikan Kecaman Dunia Internasional

Netanyahu bersikukuh akan terus melanjutkan serangan darat dan menggepur kota Rafah, yang menjadi tempat perlindungan terakhir bagi 1,5 juta pengungsi

Editor: Muhammad Aziz

SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikukuh akan terus melanjutkan serangan darat dan menggepur kota Rafah, yang menjadi tempat perlindungan terakhir bagi 1,5 juta pengungsi di Palestina.

Pernyataan tersebut dilontarkan Netanyahu usai mendapatkan banyak kecaman dari sejumlah negara besar, salah satunya Amerika. Presiden AS Joe Biden bahkan berulang kali membujuk Netanyahu untuk menghentikan serangan mematikan ke wilayah Rafah yang dipenuhi warga sipil.

Joe Biden menyebut argumen Netanyahu jika tak menyerbu Rafah maka tak bisa mengalahkan Hamas adalah omong kosong.

Untuk mencegah terjadinya serangan itu, Biden bahkan mengancam akan menghentikan semua bantuan dan ekspor senjata ke Israel apabila negara Zionis itu bersikukuh akan memperluas serangan darat di hingga ke Kota Rafah yang berbatasan dengan Mesir.

Akibat perbedaan pendapat, Biden dan Netanyahu dilaporkan tengah bersitegang, keduanya diketahui terakhir kali menggelar pembicaraan pada tanggal 15 Februari.

Beberapa pihak menyebut hubungan Biden dan Netanyahu saat ini tengah meregang, lantaran Biden khawatir serangan Netanyahu ke Rafah dapat merusak peluangnya untuk terpilih kembali sebagai presiden Amerika pada November mendatang.

Tak hanya Biden, presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi juga mengecam rencana militer Israel untuk menginvasi kota Rafah, Presiden al-Sisi memperingatkan tentang bahaya invasi kota Rafah yang dapat memicu peningkatan korban jiwa.

Netanyahu menilai gempuran di kota Rafah menjadi penting lantaran kota ini merupakan benteng terakhir Hamas, dengan cara ini Israel dapat dengan mudah menaklukan milisi Hamas yang dianggap sebagai teroris.(*)

VO: Rara
EV: Aziz

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved